29. Taman

17 2 0
                                    

Romi memparkiran mobilnya di pinggir taman, romi turun dan mengunci mobilnya ia pun berjalan memasuki taman kota yang luas, romi  terlihat panik mencari keberadaan sheila semua pasang mata melihat tingkah aneh romi, taman sore ini terlihat ramai...  keluarga bersama anak anak mereka sepasang muda mudi yang lagi berkencan, romi berjalan melihat kesana kemari mencari keberadaan sheila ia begitu frustasi otaknya mulai lemot lama berputar putar di taman ia menabrak seorang pria yang menunduk sambil menelpon, setelah romi meminta maaf kepada pria tersebut terlintas di fikiran romi untuk menelpon Risna.

Ah... Aku terlalu terburu buru gak sabaran sehingga aku lupa menelpon saja, aku seperti orang gila mencari sheila di taman kota dengan segorombalan manusia" gumam Romi

Tut!

Romi: Ris, posisi kalian dimana? Aku dari tadi nyampe tapi aku tak melihat kalian

Risna: kami berada di kursi taman belakang dekat taman bunga

Romi: ok aku kesitu tut!

Shel kak romi udah tiba katanya menuju kesini, kamu udah siap kan bertemu kak romi kalian harus membicarakan hubungan kalian jangan lari dari masalah... kalian saling mencintai berfikir lah dengan cara dewasa" bijak Risna

Romi sudah melihat sheila dan risna dari kejauhan ia nampak gusar dan berjalan terburu buru agar cepat sampai ke mereka.

Eh... Itu kak Romi shel" ucap risna menunjuk ke arah romi

Hei kak romi" sapa risna melambaikan tangan kanan.

Sheila berdiri dari duduknya terlihat gugup.

Romi melangkah lebih cepat dan berhenti di hadapan sheila, masih terdiam tersirat kesedihan dan bahagia di mata romi.

Sheila mengangkat kepala menatap dalam mata romi.

Romi meraih kedua lengan sheila memeluk tubuh sheila dengan lembut dengan penuh kerinduan" jangan tinggalkan aku... Aku bisa gila jika tak melihatmu... ku mohon bersabarlah sebentar lagi kita akan melewati semuanya, bukan kah kau sudah berjanji akan menghadapinya bersama? Ku mohon sheila jangan menyerah kita akan berjuang bersama" pinta Romi

Sheila tersenyum" maafkan aku"

Jangan...jangan katakan itu kau mau melanggar janjimu untuk tetap di sisiku" lirih romi mengeratkan pelukannya

Sheila mengangkat kedua tangan membalas pelukan Romi, wajah sheila tepat di bidak dada romi ia mendengar denyut jantung tak beraturan di dada romi" kau sangat ketakutan... aku ada disini Rom aku hanya pergi sebentar dan kau sangat sekhawatir ini, apa kau begini ke setiap wanitamu? Goda sheila

Tidak sheila hanya kamu tidak ada wanita lain yang membuat jantungku berdetak lebih kencang, aku mencintaimu... only one love me" ucap tulus Romi

Sheila tersenyum melepaskan pelukan romi" kau tak perlu banyak mengucapkan kata cinta untukku"

Romi kecewa keningnya berkerut" aku serius sheila aku...

Sheila meletakkan jarinya di mulut romi agar menghentikan ucapannya" aku tahu kau tidak berbohong" sheila menurunkan jarinya menuju dada romi" aku melarangmu mengucapkan  kata cinta karna aku tak mau wanita lain mendengarnya" sheila meletakkan teliga di bidak dada romi" aku bisa mendengar irama cinta yang ada di hatimu... Detak jantung begitu merdu di teligaku, terdengar seperti lagu... Cintamu akan berbunyi seperti detak jantungmu, ku harap ia akan hilang ketika jantung ini berhenti berdetak"

Romi kembali memeluk sheila" dia akan berdetak seperti ini jika kau selalu berada di sisiku, kau tulang rusukku, kau di ciptakan dari salah satu tulang rusukku jika kau pergi satu rusukku juga tak akan bertahan ia akan patah aku pun akan mati"

love is sheila (completed) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang