23

1.3K 228 12
                                    

Kesha's home

November, 20th 2013

1:28 PM

"Halo?"

"Hai."

"Louis, right?"

"Yep."

"Gosh Lou, apa kau belum puas berbicara denganku? Kita 'kan sudah sering berbicara saat disekolah."

"Tapi aku belum puas. Gimana dong?"

"...."

"Nah kalau begitu, aku boleh dong menelponmu!"

"Whatever."

"Hehe."

"Tapi Lou, masa aku hanya bercanda denganmu."

"Kau tidak pernah berbicara dengan yang lain?"

"Bukan itu maksudku. Maksudku ..., aku hanya membicarakan hal yang random denganmu. Aku hanya tertawa lepas saat bersamamu. Aku hanya bisa tertawa saat mendengar leluconmu yang mungkin bagi orang lain itu tidak lucu tapi bagiku itu lucu."

"Ayolah, kau pasti becanda. Tidak mungkin kau tidak mempunyai teman yang lain yang bisa membuatmu tertawa."

"Nggak nggak, aku serius.

Saat berkumpul dengan teman perempuanku, aku hanya berbicara jika ada hal yang serius. Aku tidak akan berbicara jika teman-temanku sedang membicarakan hal yang random. Aku juga tidak bisa tertawa lepas jika mereka sedang mengeluarkan sebuah lelucon atau becanda."

"Wow."

"Itu aneh bukan?"

"Yeah."

"Tapi aku senang, karna hanya kau, satu-satunya lelaki setelah ayah dan adikku yang berhasil membuatku tertawa dengan lelucon murahanmu. Hahaha."

"Haha."

"Hei!"

"What?"

"Apakah kau sudah punya pacar?"

"Belum."

"Tidak ada niat untuk mencari?"

"Kau sendiri, sudah mendapatkan pengganti Zayn?"

"Belum, karna aku masih trauma.

Dan tolong, jangan ganti topik!"

"Aku sama sekali tidak berminat."

"Memangnya kenapa? Dan ... oh, apakah hanya aku satu-satunya perempuan yang dekat denganmu disekolah?"

"Ya kau satu-satunya."

"Jawab pertanyaanku yang sebelumnya!"

"Yang memangnya kenapa?"

"Ya."

"Karna ...."

Tut ... tut ... tut.

---

Sial, Louis mematikan telponnya!

The Call // l.tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang