December, 25th 2020
"Louis!" panggil seseorang, dari arah belakang.
Tunggu, aku seperti mengenal suaranya.
Dia... Kesha?
Aku berbalik untuk melihat siapa yang memanggilku. Dan ternyata dugaanku benar, itu adalah dia, Kesha Rose McCallister. Gadis yang kusuka dulu.
"Kesha?" tanyaku tidak percaya sekaligus untuk memastikan.
"Ya! Ini aku!" jawabnya lalu memelukku. Aku pun membalas pelukannya dengan gugup.
"Kapan kau berada di Amerika?" tanyanya. Hmm, tingkat keceriaannya masih sama seperti dulu.
"I don't know."
"Loh, kok nggak tau?"
"Because I don't know?"
"Lucu sekali Louis, lucu."
"Hmm, sepertinya ada yang berbeda denganmu," kataku yang baru menyadari ada yang berbeda dari tubuhnya.
"Yeah ...."
"Kau sedang... hamil?!" tanyaku tak percaya.
Kesha mengangguk riang. "Ya!"
"Wow. Congrats, girl!Sudah berapa bulan?"
"Baru empat bulan."
"Kau masih bersama si keriting itu?" tanyaku. Ya, aku sempat menghadiri acara pernikahannya. Jadi aku tau suaminya.
"Of course! Kau pikir aku sudah cerai apa?" tanyanya. Hahaha. Aku rasa aku terlalu kaget untuk menerima fakta bahwa dia telah menikah, dan sedang hamil.
"Tentu saja tidak."
"Lou!" panggil seseorang, dari arah belakang, lagi. Dan ternyata itu Ele, dengan anakku, Jimmy.
"Hey, El!" kataku sambil mengambil alih Jimmy dari Ele.
Kulirik Kesha yang terlihat bingung. "Kau sudah punya anak? tanyanya. Aku mengangguk. Sedetik kemudian Kesha tersenyum lebar. "Congrats!"
"Itu sudah terlambat, but, thanks."
"Ehem, Lou, ini siapa?" tanya El sambil berkacak pinggang. Ele memang suka cemburu.
"Oh ya, aku lupa mengenalkannya padamu. Ini Kesha. Teman SMA-ku," ucapku pada Ele memperkenalkan Kesha. "Dan Kesha, ini Eleanor, istriku," ucapku pada Ele sambil memperkenalkan Kesha padanya. Mereka pun berjabat tangan.
"Kalau tidak salah, kau pernah datang keacara pernikahan kami bukan? Yang masuk kedalam tamu VVIP. Lalu aku bertemu denganmu dikamar mandi. Kau orang yang itu bukan?" tanya Ele pada Kesha. Dan aku cukup kaget dengan pertanyaannya barusan.
Kesha berpikir sejenak, sepertinya ia lupa. Namun 12 detik kemudian, wajahnya berubah ceria, "Ya. Aku orang yang kau maksud," jawab Kesha.
Aku melihat jam. Dan ternyata ini sudah jam 4 sore.
"Umm, Kesha, kami ingin pulang dulu. Ini sudah jam 4," ucapku.
"Oke baiklah," jawab Kesha.
Aku pun mengeluarkan sebuah kertas untuk Kesha yang selalu kubawa kemana-mana. Karena terlalu sering dibuka, kertas ini sudah sangat lusuh dan lecek.
Aku memberikannya pada Kesha. "Apa ini?" tanya Kesha.
"Baca saja. Disitu juga ada alamat rumah kami. Main kalau sempat, oke? Jangan lupa ajak suamimu!" ucapku.
"Oke baiklah, sampai jumpa," ucapku sambil menggandeng tangan Ele.
"Sampai jumpa," balas Kesha.
~~~
Dear Kesha,
kalau kau sudah membaca surat ini, pasti aku sudah bertemu denganmu. dan pasti aku sudah menikah.
bagaimana kabarmu? tidak disangka kalau kita sudah sama-sama menikah. bahkan aku sudah punya anak.
waktu berjalan begitu cepat bukan?
semenjak pertemuan terakhir kita, aku berusaha untuk move-on. aku memang menyukaimu. tapi aku tidak pernah bilang padamu. mungkin kau sudah tau duluan?
namun suatu hari aku bertemu dengan Ele. dia adalah murid jurusan seni. sedangkan aku jurusan musik.
sejak pertemuan itu kami sering ngobrol, bertemu. hingga akhirnya aku menikah dengannya.
bagaimana dengan Harvard? apakah sulit? sepertinya tidak jika bagimu, tapi kalau bagiku, mungkin aku sudah mencukur rambutku hingga botak karena saking sulitnya. bagaimana juga kabar suamimu? mudah-mudahan baik oke.
aku berharap, setelah kau membaca surat ini, kita menjadi lebih dekat. maksudku sebagai teman. mengulang masa lalu mungkin?
salam, Louis William Tomlinson.
▶▶▶
A/N
Haloooo
So... ini epilognya guys. maaf kalo mengecewakan dan aneh. ini karna aku gak jago bikin cerita yang pake dialog sama narasi kayak gini. jadi dimaklumi aja oke.
sorry ya kalau selama ini aku ada salah:))) dan maaf juga kalau banyak typo bersebaran, kalau ada komen aja ya, nanti aku edit oki.
Dan terima kasih buat semua yang udah baca cerita sampah gue. I loff you guys♥
p.s. mampus lo semua pingsan yang liat mulmed karna ditatap louis kayak gitu, soalnya w juga mau pingsan rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Call // l.t
FanfictionIni tentang hubungan diantara Louis dan Kesha yang berawal dari sebuah telepon. Aku tau kau hanya menganggapku sebagai seorang sahabat. Tidak lebih dan tidak kurang. -Louis copyright © 2014 by lusnacat. all rights reserved. Fanfiction #23 (Sunday, 2...