Ini hari dimana kemulaian misiku berlangsung secara tiba tiba. Sang Ratu memberikan informasi bahwa para Goblin mulai mempergunakan jembatan Hugo untuk tempat perlindungan atau lebih tepatnya digunakan sebagai "sarang" nya.
Padahal, jembatan Hugo adalah jembatan satu satunya pengganti jembatan angker, Goorumania. Sudah ada larangan dari pihak Aruphonia untuk semua manusia melewati jembatan angker yg satu ini. Pangeran Astro, dia bersumpah akan menghancurkan jembatan itu. Hidup atau mati.
Kami mempersiapkan apa yg dibutuhkan kami. Mulai saat ini, aku dan Inojianto bersiap siap dan akan bersungguh sungguh dalam misi ber tragedi ini. Susah untukku melanggar prinsip hatiku.
Hari ini menunjukkan pukul 01:30. Kami memang berencana berangkat lebih awal. Dikarenakan para goblin mulai menyerang jembatan Hugo, rencana misi mulai di ubah.
Kelompok 1 nantinya akan mencegah dan menyerang para goblin. Dan kelompok ini memiliki nama "pasukan pengorban nyawa". Sedang kelompok 2 nantinya akan menerobos lewat didalam pengorbanan kelompok 1. Demikian pula dengan kelompok 3 dan 4. Aku dan Inojianto merupakan kelompok terakhir dari 4 kelompok.
Aku sadar, kelompok terakhirlah yg menimpakan suatu hasil. Menang atau kalah, itu berada di tangan kelompok 4. Maka dari itu, aku harus bersungguh sungguh. Inojianto mulai bersemangat dalam hal seperti ini.
Kami menaiki tunggangan berkaki empat kami masing masing, memacunya dengan cepat tapi memperhatikan arah dari ketua masing masing kelompok. Aku sebagai pemimpin, ku jeda waktuku sekitar 20 menit setelah keberangkatan tiga kelompok di depanku. Sengaja kulakukan untuk mempermudah aku sendiri dan anggotaku dalam melewati jembatan. Aku yakin, umur jembatan itu takkan bertahan lama dikarenakan akan terjadi peperangan yg cukup dahsyat disana. Dan itu tentu saja akan meruntuhkan jembatan tersebut. Maka, harus kuatur waktuku. Supaya tak ada yg terbunuh hanya karena tertusuk senjata ataupun jatuh ke dalam jurang.
Waktu yg kutunggu tunggu telah hadir. Kupacu kudaku cepat diikuti seluruh pasukanku yg hanya beejumlah empat ini. Kami harus menghitung rata rata kecepatan kuda juga karena itupun akan mempengaruhi keselamatan masing masing anggota.
Flash...
Aku sampai di depan jembatan. Kuhentikan kudaku diikuti kelompokku. Kutunggu aba aba dari sana. Kulihat ada satu orang yg hendak mengacungkan tangan tanda aman disana, tetapi sungguh terkejutnya aku melihat naasnya dia hari ini. Dia tertusuk pedang goblin. Dengan cepat goblin itu menyeret pedangnya ke arah pojok jembatan, dipotongnya tali penghubung jembatan. Runtuhlah itu. Padahal, panglima berkata jangan sampai kelompok terakhir gagal melewati jembatan, dikarenakan kelompok terakhirlah yg akan berhadapan langsung dengan sang putri bersama dengan penculiknya..(jika dia diculik)
Ku kerahkan pasukanku cepat. Ku pacu langkah kuat kudaku, dengan cepat kami berlari menunggang kuda dan dengan cepat pula kami melompat dengan tingginya. Inojianto memanah satu persatu goblin dengan cepat dan lincah. Matilah beberapa goblin tersebut.
Kupacu cepat. Kami berhasil melompati jembatan. Runtuh habis jembatan itu.
"Eh, umm Boruto! Jembatan tengah jatuh!!" Inojianto meneriakkan sesuatu yg ku anggap bodoh. "Lalu kenapa, Tolol?" Kujawab singkat.
"Bagaimana kita akan pulang? Lewat Goorumania? Fantastict!!" Inojianto memulai hip hopnya yg tak jelas itu.
Bangsat. Bener juga kata Inojianto. Mau pulang lewat mana kita? Anjirr kenapa gue kaga kepikiran?
"Tu.. Tunggu, kelompok empat!" terlihat Kagura berteriak pada kami. Terjepit kayu besar badan mempesonanya itu.
"Oh, Kesatria air Kirigakure!" Pangeran Astro dengan cepat menghampiri di susul kami semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha Dimension [Elsanavina's Kidnapping]
FantasíaSingkat cerita.. Inojin memasuki dunia lain yg dia impikan selama ini. Bersampingan dengan itu, Orang tuanya terlibat kasus pembunuhan tiga bulan yg lalu. Mulai terjadi hal aneh. Pembunuh meninggalkan jejak pada rumah Inojin. Boruto bersama Inojin m...