Act3, H.E.A.L.E.R.S Secret Revealed (Rahasia H.E.A.L.E.R.S Terungkap)

1.2K 89 15
                                    

Untuk pengalaman membaca terbaik, disarankan gunakan headset dan baca menggunakan browser, bukan wattpad app. Nyalakan musik yang disispkan dalam setiap adegan yang menggunakan background music, terima kasih ^_^

Author's pov

Dorm Red Velvet, 13 Februari 2018

    Sudah beberapa waktu berlalu sejak 27 Januari 2018.Gfriend, Blackpink, Saeron, serta Somi dan Dami masih menginap di dorm RedVelvet. Menemani dan menghibur Irene yang masih merasa sedih karena Seulgi belum kembali. Karena kamar yang terbatas, Somi dan Dami tidur di ruang tamu,berbagi Sofa. Sedangkan Pasangan Wenjoy dan Saeri tidur di kamar Wendy. Pasangan Jenlisa dan Yumji tidur di kamar butler. Chaesoo dan Wonha meminjam kamar Yeri. Pasangan Sinrin? Mereka menemani Irene di kamar Seulrene.

"Dami unnie, aku kasihan dengan Irene unnie. Sejak insiden 31 Desember itu, Seulgi unnie belum kembali. Aku tidak ingin Irene unnie terus bersedih dan menangis." Somi membuka percakapan dengan Dami. "Somi, sayang, untuk itulah kita menginap di sini. Untuk menghibur Irene unnie dan mengembalikan senyumnya walau hanya sebentar. Kau tau kan, Irene unnie sangat mencintai Seulgi unnie. Jika dia ingin menangis, biarkan dia menangis. Lalu kita, akan meminjamkan pundak kita sebagai tempatnya menumpahkan air mata, sampai senyumnya kembali." Nada yang sangat bijak dan kata-kata indah menjadi jawaban Dami. "Dami unnie.... kau bijak sekali. Aku bangga memiliki pacar sepertimu, saranghae Dami unnie." "Nado, Saranghae Somi-ah." Mereka pun mengakhiri percakapan dengan ciuman mesra, sebelum mengarungi mimpi indah bersama.

    Sementara itu, di kamar yang ditempati pasangan Saeri dan Wenjoy. "Rong-ah, apa Seulgi unnie baik-baik saja? Aku khawatir padanya." Kata Yeri memeluk dan membelai Saeron. "Rim, aku yakin Seulgi unnie akan baik-baik saja. Kau sendiri yang bilang ke Irene unnie, Seulgi unnie itu perempuan kuat. Tapi, tunggu dulu, kenapa kau tiba-tiba mengkhawatirkannya? Apa kau menyukai Seulgi unnie?" Saeron balik bertanya, ada sedikit nada cemburu dalam suaranya. "Aniyaa, Rong-ah. Dia sudah seperti unnieku sendiri di sini, apa kau cemburu? Akui saja. Jujur Rong-ah, kau satu-satunya perempuan yang kucintai sebagai kekasih." Yeri tersenyum kecil menggoda Saeron, membuat wajah Saeron memerah.

"Tweety, coba kau lihat itu, maknae kita makin mesra saja dengan Saeron." Wendy tersenyum melihat kemesraan pasangan muda itu. "Yup, aku juga senang melihat mereka. Sebentar, barusan kau memanggilku apa, Wendy unnie, sayang? Tweety? Wah, aku tidak menyangka kau bisa seimut itu." Joy mencubit gemas pipi Wendy. "Unnie, bulan Maret nanti kau mau ke Jepang ya? Aku ingin sekali ikut denganmu. Tapi syuting drama menungguku." Joy mengeluh manja pada kekasihnya. "Jangan mengeluh Soyooung, honey. Aku yakin kau bisa mengatasinya. Lagipula aku hanya pergi sebentar saja. Di manapun kita berada, kita memandang langit yang sama." Wendy menatap Joy penuh rasa sayang, mendekatkan wajah mereka, dan menciumnya.

    Di butler bedroom, Jennie memeluk Lisa yang belum tidur. Sesekali mengecek bekas luka di bahu kiri Lisa. "Lisa, bagaimana lukamu?" Jennie mengkhawatirkan keadaan Lisa. Lisa menoleh, "Nini, sayang, aku baik-baik saja. Aku sudah meceritakan padamu bukan? Aku dan SinB bertemu Seulgi unnie di perbatasan. Dia mengobati luka kami." "Ya, aku tau. Hanya saja, apa kau tidak risih, dengan bekas luka yang terlihat jelas seperti itu?" Jennie menyibak rambut di kening Lisa, saat berbicara. "Tidak, aku tidak risih. Aku malah merasa keren, he...he. Lagipula, bagaimanapun keadaanku, kau tetap akan mencintaiku, sama seperti aku mencintaimu, Nini." Kata-kata manis keluar dari mulut Lisa, lalu dia mencium pipi Jennie. Rona merah mulai menghiasi wajah Jennie. "Lisa, kenapa kau mau mengemban tugas yang berbahaya seperti itu? Melindungi negara lain yang bukan tanah airmu?" Jennie bertanya sedikit serius.

"Pertanyaan yang bagus. Pertama, ini perintah Yang Mulia Raja Thailand, aku tidak berani menolak. Kedua, meski Korea bukan tanah airku, ini negaramu unnie. Dengan melindungi Korea, maka aku juga melindungi orang yang kucintai, melindungimu, Jennie unnie." Jawaban Lisa membuat Jennie tersentuh. Senyum mengembang di bibir Jennie, lalu Jennie mencium Lisa tepat di bibirnya. "Lalisa, tetaplah menjadi cahayaku, menjadi tempatku bersandar, menjadi seseorang yang meneduhkan hatiku." Bisik Jennie ditelinga Lisa yang belum benar-benar tertidur, lalu memejamkan mata, mengarungi mimpi indah senja hari. Lisa membuka mata, menoleh, balas berbisik di telingaJennie, "Tentu, Nini, aku akan berusaha menjadi seperti yang kau harapkan. Mengukir indahnya cinta kita, sampai kita mengakhiri masa pacaran ini, dan mengikat cinta kita dalam ikatan pertunangan. Kau adalah bagian jiwaku, sexy neko-chan." Mereka berdua kini tertidur melepas lelah setelah menjalani berbagai kesibukan. "Arigatou, Thairando no Hime" Gumam Jennie dalam tidurnya.

Nothing Gonna Change Their Love| Seulrene | (GGSU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang