First : How we meet

6 0 0
                                    

Sore hari di sebuah pusat pembelanjaan, dilantai paling atas,
//Brukk...
Bunyi yang berasal dari sebuah lift yang akan aku masuki, sesaat setelah lift terbuka, terlihat seorang pria yang sudah terkulai lemas dilantai dengan pria lain juga seorang wanita berada dalam lift tersebut, sepertinya sedang berkelahi pikirku.

Tak tanggung tanggung pria yang satunya lagi , menyeret pria yang terkulai lemas tadi dilantai dengan keras hingga membentur lantai berkali kali, ekspresi wanita yang ada disitu sepertinya bingung pucat seperti mau pingsan, tak lama wanita itu lari entah kemana meninggalkan kedua pria yang sedang berkelahi tersebut.

Aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan dan juga bingung harus bagaimana, kalian tahu disaat seperti ini otakku seperti mati begitu saja sulit berfikir , hingga akhirnya beberapa orang berkumpul dan menyaksikan perkelahian itu, sebenarnya sedari tadi ingin rasanya aku cepat cepat lari dan masuk kedalam lift tetapi seperti ada sesuatu yang menahanku dan memaksaku untuk jangan dulu naik lift .

Orang yang berkumpul tadi berteriak teriak ramai hingga aku berteriak

"Pisahin pisahin buruaaaan"
"Jangan neng seru" Sahut seorang bapa bapa sebelahku
"Aduh bapa takut ada yang meninggal" aku balas dengan asal ceplos juga mimik wajah takut sekaligus kesal karena aku baru saja menggalami musibah yang memalukan juga menggapa ditambah ini.

Sungguh hari yang sangat menyebalkan.

"Hei berhenti kalian!"
Hingga 3 orang satpam datang dan sepertinya ada yang memanggilnya , menggapa aku tak sampai berfikiran sampai  kesitu pikirku.
Tak lama perkelahian disudahkan, satu persatu penonton kecewa dan bubar, 'dasar orang orang aneh, orang berkelahi malah disemangati' pikirku,
'huh syukurlah' kataku
Kedua pria tersebut dibawa oleh satpam yang tadi itu, kira kira kemana ya? ah peduli apa aku siapa dia.
Akupun mengusaikan Jalan-Jalan ku sore itu dan pulang kerumah.
Sesampainya dirumah yang bernuansa coklat keputihan dengan lampu kuning yang mengeluarkan kesan klasik itu, Gea bersalaman dengan mamanya yang sibuk merajut, dan bergegas masuk ke kamar, lalu menghempaskan tubuhnya ke atas kasur dengan masih berbalut seragam sekolah
"Aaaah hari yang melelahkan"
"Ngomong - Ngomong siapa ya tadi seperti familiar"

Biasanya aku adalah seorang yang sangat cuek pada apapun yang menurutku tidak ada hubungannya untukku

Tapi ini beda

"Ah peduli apa aku, lebih baik aku tidur agar tidak terlambat besok"
.
.
.

First Chapterr yuhu, maaf ya masih sangat amat banyak kesalahan dan sedikit.
Jangan lupa vomment
Tinggalkan jejak yaaa

Hope you all enjoy my story ❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SemogaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang