"Siapa dia???... OMO! Dia menatapku!" Kata Anna dalam hati.
Keadaan menjadi canggung,. Merasakan hal itu, Anna berusaha untuk berdiri agar terlepas dari keadaan itu.
"Eh, Ehh....." Kata Anna terbata bata
"Ponselku!!!!! ahhhh,, bagaimana ini!" ujar Anna dengan cemas sambil mengambil ponselnya yang terjatuh
Anna : "layarnya pecahh... huaaaaaaa. hiks hiks hiks." (Anna menangis, tapi air matanya tak kunjung keluar)
Melihat Anna menangis, karena ponselnya yg terjatuh, Andy tak dapat berkata-kata. Ia bingung harus bagaimana. Ia ingin menepuk pundak Anna seolah ingin menenangkannya, tapi Ia ragu melakukannya.
Anna berbalik, lalu menatap mobil sport mewah yang terparkir di pinggir jalan dengan sinis, Ia berkata
"Apa itu milikmu?" Tanyanya pada Andy.
"Dasar org kaya tak berperasaan!!" Kata Anna melanjutkan.
"Hei!! Apa kau bilang??? Wahhh, wahh, wahhh. Berani sekali kau. Apa kau pikir hanya kau yang dirugikan???" Ucap Andy tak terima.
"Apa kau tau seberapa berharganya ponsel ini bagiku? Apa kau memikirkannya?" Tanya Anna.
"Ponsel dan power bank ku juga menjadi korban, Apa kau memikirkannya?" Andy balik bertanya
Tiba-tiba Andy mengambil ponsel Anna dan melihatnya, lalu ia berkata,
"Apa yang kau harapkan dari ponsel butut ini? hahaha..." tanya Andy mengejek.
"Kau ingin uang dari ku kan? Berapa yang kau butuhkan?" Tanya Andy sambil menenteng.
Anna perlahan lahan mendekat ke arah Andy, ia lalu menentengkan tubuhnya juga, dan berkata,
"WAH WAH WAHHH!!! Apa,, maksudmu?? Kau menghinaku?? Apa kau pikir aku tak mampu membeli ponsel itu? Kau pikir aku mau uang darimu, hanya karna aku tak mampu?" Tanya Anna
"Ja... Ja, Ja.. Jadi, Apa maumu?" (Andy mendadak melangkah mundur, karena desakan langkah Anna)
Anna terus melangkah maju secara perlahan,
"Kau Tanya apa mauku? Apa kau tak tau tata krama?" Tanya Anna menantang
Tiba tiba Anna menghentikan langkahnya, ia mendekatkan wajahnya ketelinga Andy dan berbisik,
"Kau bahkan lebih buruk dari bedebah, bagaimana bisa aku menerima uang darimu?" Ia lantas merebut ponselnya dari genggaman Andy, dan berlalu meninggalkan Andy.
Tanpa disadari, ternyata Erick telah mendengarkan percakapan mereka sejak tadi. Ia terpelanga melihat tingkah laku wanita itu terhadap sahabatnya. Ia lalu menghampiri Andy dan malah bertepuk tangan kepadanya (yang sebenarnya ditujukan untuk Anna).
"Wahhh, tak kusangka masih ada wanita seperti dia di bumi." ujar Erick kagum.
"Hahhh? Memalukan... Dasar menthel!!" Kata Andy menggerutu kesal.
"Apa katamu? Menthell?? Apa dia berusaha menarik perhatianmu?? hahaha....."
"Diam kau!!!" Kata Andy berteriak sambil berjalan masuk ke café itu lagi.
"Heii, heii heii.. kenapa kau kesana???... PULANG WOYY!!!..."
"Jangan ajak aku kerumah mu.. aku tak mau tidur dengan tikus tikusmu itu,"
"Aiishhhhh.... Merepotkan." kata Erick sambil berlari mengikuti Andy masuk ke café itu.
"Aku tak memintamu mengurusku, bocah!!"
"Apa kau akan terus seperti ini?" (Mendadak Erick mengatakannya dengan serius)
***
Sementara itu, Anna berjalan dari halte menuju rumahnya yang jaraknya lumayan jauh. Ia tak punya pilihan lain selain berjalan, karena letak rumahnya jauh dari jalan raya dan berada di gang gang sempit yang tak mungkin transportasi umum lewat.
Sepanjang perjalanan ia terus saja bergumam tentang kejadian tadi,
"Dia pikir dia siapa? Apa dia tak berniat minta maaf? Dasar pria micinn..."
"Ahhh.. Lalu, bagaimana dengan ponselkuuu ini??... Aku tau aku bisa membelinya lg. Tp,,, aku tak relaaa." kata Anna sambil melihat ponselnya yg pecah.
Tiba - tiba, di tengah perjalanan Anna melihat ibunya keluar dari sebuah rumah tua yang sudah tak berpenghuni di pinggir jalan. Bahkan halaman rumah itupun terlihat sangat berantakan dan tak terurus. Pecahan kaca ada dimana-mana, rumput halamannya pun hampir menutupi pintu masuk rumah itu. Entah apa yang sudah terjadi, tetapi ekspresi ketakutan yang muncul dari raut wajah ibunya tak dapat ditutupi.
Anna terus bertanya tanya dalam hatinya "Apa yang ibu lakukan dirumah itu di jam segini? Kenapa ibu kesana? Kenapa ia terlihat sangat ketakutan? kenapa?" Ia lalu berlari menghampiri ibunya dan berkata,
"Ibu???"
Mendengar ada seseorang yang memanggil namanya, Ibu anna lalu berbalik dan menghela nafas, karena ternyata yang memanggilnya adalah anaknya. Ia lalu berkata dengan terbata-bata,
"A.. A, Anna..., Sedang apa kau disini?",
Anna yang bingung melihat tingkah laku ibunya berusaha untuk memendam rasa penasarannya dan menjawab,
"Ahh, iya bu.. Aku baru pulang dari tempatku bekerja. Mulai sekarang aku akan bekerja paruh waktu, sampai aku mendapat pekerjaan tetap di perusahaan...."
"Hei!! Apa aku menyuruhmu untuk bekerja paruh waktu? Kenapa kau melakukan itu? Kau baru saja lulus 3 hari yang lalu. Diamlah di rumah, dan tunggulah sampai lamaranmu diterima!! dasar anak najkal!!!" kata ibu anna sambil memukul kepala anaknya dengan tersenyum tipis. Karena ia sebenarnya tak bermaksud jahat kepada anaknya. Itu hanyalah symbol, karena kebanggaannya kepada Anna.
"Waaaaaaaa. OMOO!! OMOOO!!" kata Anna sambil berusaha menghindar dari pukulan ibunya.
***
Di Rumah Anna
"Tik Tok Tik Tok Tik Tok Tik Tok" Di tengah malam pun, jam dinding tak berhenti berdetak. Hingga waktu telah berlalu begitu cepat, tapi anna tetap saja tak kunjung dapat memejamkan matanya. Ya, sekarang sudah jam 2 pagi. ia tetap tak bisa tertidur.
Bahkan ia menghitung sudah berapa kali jam dinding itu berdetak, tapi tetap saja ia tak dapat tertidur.
"5462, 5463, 5464, 5465... aaaaaa... aku tak dapat tidur lagi," kata Anna sambil membuka penutup matanya.
Sebenarnya, pikiran anna masih diliputi banyak pertanyaan. Entah kenapa, tp ia merasa tak berani menanyakan langsung pada ibunya.
"Kenapa aku merasa ada sesuatu yang ditutupi ibuku? Kenapa aku merasa dia seolah ingin mengatakan 'jangan tanya aku pergi kemana, jangan tanya apa yg kulakukan!"
"Ahh, sudahlah.. aku benar benar tidak mengerti. Aku akan meminum obat itu lagi." kata Anna sambil beranjak dari tempat tidurnya lalu meminum obat tidurnya.
***
Seperti yang kubilang, Waktu berlalu terlalu cepat. Malam tak memperlihatkan kegelapannya lagi, yang tersisa hanyalah sinar yg saat malam ia bersembunyi, dan saat terang ia menyinari.
Hari ini, di sebuah jalanan kecil di pinggir kota, terlihat beberapa orang berlalu lalang melewatinya. Ya, karena sekarang adalah Weekend. Pastinya tak ada alasan bagi mereka para pekerja untuk tak menyempatkan waktunya bersantai di waktu ini. Walaupun jalanan itu jalanan kecil, tapi untuk dilalui kendaraan masih cukup kok.
Dia seorang Wanita, Wanita paruh baya. Sebenarnya tampangnya tak mengerikan, tp sepertinya ia orag yg licik. Memakai hoodie, sepatu boots, masker, dan kacamata serba hitam adalah hal yang aneh di pagi secerah ini.
Ia memandangi jalanan itu seolah memandang kekasih di pagi hari. Senyumnya, senyumnya tipis, tp nampak beribu makna di dalamnya. Wanita itu menghela nafas dan berkata,
"Rachel.... kau ingat hari itu? Memang menyakitkan, tapi itulah kenyataan."
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Hope : BE MINE
Mystery / ThrillerVOTE before READ • Apakah 'menyerah' adalah kata yg pantas tuk diucapkan? Ataukah 'bertahan' dan 'melawan' adalah hal yg perlu dilakukan? • Andy menghadapi segala problematika yang ada. Ia kuat! Ia tak lemah. Tapi, taukah kamu? Ada sesosok pria dib...