CHAPTER 4

137 16 29
                                    

Jangan Lupa VOTE & KOMMENT yaaaa....

biar Author nya makin kesemsemm (:

"YAWLOOOO, readers gua pada vote sama comment. Gua kudu otteokkehhhhh.. :')"

Seneng banget ehh gua klo kalian vote sama komen..

gak tau lagi dahhhhhhhh :)

~~~~~~~~~~~~~~~~

"Kenapa ibu disini?" tanya Andy

"Lain kali, jangan pernah abaikan telpon orang tuamu lagi!" perintah ibu Andy

"Sekarang pulanglah, ayahmu ingin menemuimu." lanjutnya

"Ada apa? Kenapa?" tanya Andy

"Hanya saja, Yasmine..." ujar ibu Andy tak sempat melanjutkan perkataannya karena Andy malah nyelonong keluar.

Tanpa menghiraukan Erick dan Ibunya, Ia berlari menuju basement, dimana ia memarkirkan mobilnya sambil merogoh sakunya untuk mengambil kunci mobilnya. Lalu berlalu pergi menuju rumahnya.

***

[Kemarin Malam]

Ruang itu hampir tak punya penerangan, hanya satu lampu neon saja yang tergantung di sudut ruangan. Di ruang itu, ia bertemu seseorang. Ya, Wanita paruh baya itu menemui seseorang. Seorang pria. Pria tinggi berhoodie. Tapi, Apa yang dilakukannya? Apa yang mereka bincangkan? Ahh, Aku tak tahu menahu soal itu, itu hanyalah perbincangan antara 2 insan penuh misteri.

"Bagaimana?"

"Apa yang harus kulakukan?" tanya Pria itu.

"Tunggu saja," jawab Wanita itu santai.

"Dadu ini, akan segera kita gulirkan," ucap Wanita paruh baya itu sambil memainkan dadunya.

"Harus berapa lama lg kita seperti ini, ha?" tanya Pria itu

"Anakmu Bukankah dia sudah curiga?" lanjutnya.

"Soal dia, akan kupastikan dia melupakannya." ucap wanita itu meyakinkan.

"Omong kosong.." ujar Pria itu lirih

"Saat kita putuskan untuk menggulirkan dadu ini, bukankah kita harus pastikan bahwa kita selangkah lebih maju?" tanya Wanita itu.

"Kenapa selangkah? Kita bisa saja melangkah lebih jauh.."

"Jangan gegabah!" ucap Wanita itu dengan nada meninggi

"Jika itu maumu, panggil aku saat kau sudah benar benar memutuskan. Aku tak butuh hal semacam ini." ucap Pria itu kesal.

"Kau pikir, aku memanggilmu hanya untuk membuang waktu?" ucap wanita itu.

"Lalu apa?"

"Ini bukan saatnya untuk menggulirkan dadu," ucapnya sambil meletakkan dadu di kantongnya

"Aisshhh, mulai lagi..." gumam Pria itu lirih.

"Kartu ini, akan kumulai dengan ini." ucapnya sambil menunjukkan kartu jokernya pada pria itu.

***

Waktu menunjukkan pukul 11 siang, Andy mengendarai mobil menuju rumahnya untuk bertemu ayahnya. Di tengah perjalanan, tiba tiba saja ia mendapat telpon dari seseorang,

"Zev?" tanya Andy memastikan.

"Aku akan pulang hari ini. Tunggu saja, ini takkan lama."

"HAA??? Kenapa mendadak?" tanya Andy

"Aku tak bisa terus meninggalkanmu," ucap Zev

"Wah, Wah, Wah... Kau pikir aku anak kecil??? Seharusnya aku yang melindungimu bocah!! Kau bahkan 7 tahun lebih muda dariku,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Last Hope : BE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang