Dan ternyata itu adalah orang yang bernama. . . .
Dewa Putra Salgasta
Di kantin
Anin masih dengan posisi mata tertutup sambil ngedumel gak jelas. Sampai sebuah suara mengagetkannya
"buka mata lo." kata pria itu dengan suara yang dingin sedingin es di kutub utara.
Gadis itu perlahan membuka matanya. Dan terkejut melihat siapa makhluk yang ada dihadapannya itu.
Itu kan kakak kelas yang gue mau interogasi kenapa dia narik tangan gue seenak jidatnya aja dikira tangan gue pancingan ikan maen tarik-tarik aja.
Gumamnya dalam hati dengan wajah masih dalam posisi terkejut.
"eh kakak ada apa ya kak kok tarik gue kesini."jawab anin sambil nyengir gak jelas.
"ntar pulang bareng gue"kata pria itu dengan wajah tanpa ekspresi bersalah sudah membuat makhluk digadapannya ini takut sejadi-jadinya.
"hah..what is the maksud?" tanya anin dengan ekspresi melongo.
"kurang jelas omongan gue tadi?". Bukannya menjawab pria ini malah balik bertanya pada anin.
Ini orang beneran kan ya
....... Bukan mahkluk jadi-jadian.kok gue jadi parnoan gini sih. Pasti karna kebanyakan nonton siva. Batin Anin sambil memperhatikan pria di depannya itu.
"oh... Kakak mau gue interogasi ya.... Tapi gak usah nganterin pulang juga kak gue bisa kok pulang sendiri. Gue kan seterong kak." jawabnya tanpa beban dan dengan tigkat pede diatas rata-rata maksimal!
************************
"santai aja dong thor... Gak usah nge gas"
"ini udah paling santai anin sayang"
"lah mending gue pede, daripada minder."
"hm"
"hahahahahahaha..... Skakmat kan lo thor.."
"ketawa aja terus sampek sukses!!!!!"
"pasti thor"
*************************
Anin pun langsung pergi tanpa menoleh sedikitpun ke dewa. Ia meninggalkan pria itu dan beranjak ke tempat karin untuk menghabiskan porsi makan siangnya.
"set dah ni orang lama banget ya..... Pesen di planet mana lu?" tanya karin langsung nge gas.
"eh kecebong lo itu nitip sabar dikit. Bisa ngak sih"
Bantah anin sarkas
"kalau gue kecebongnya terus lu apa? Kembarannya kecebong?"balas karin tak kalah sarkas hahahaha
"jadi makan ngak nih. Ngomong mulu lo"
Akhirnya anin pun memilih mengalah. Dia tau kalau cikcok ini diteruskan bisa sampai lebaran haji 5 kali ngak akan kelar. Ih authornya lebay yaa..... Mohon dimaklumkan
Mereka pun menyantap makanan mereka masing-masing. Tak terasa bel masuk pun berbunyi
Kringtong........
Kringtong........
Kringtong........
Semua murid berhamburan masuk ke kelas masing-masing. Anin dan karin pun berbegagas masuk kelas mereka, karna pelajaran berikutnya adalah pelajaran matematika dan gurunya pun terkenal killer.
"Rin buruan kali lama banget lu!"
"ye sabar dong. Elu enak badan kecil pendek pula bisa dah nyempil-nyempil di antaran milyaran manusia"
Yah lagunya maudy ayunda dong ya..... Hehehe
"makanya jangan pernah lo ngerenehin orang berbadan kecil dan pendek. Karna mereka punya kelebihan tersendiri 😝. Bener kan reader?"
Akhirnya setelah perjuangan yang cukup panjang karin dan anin pun sampai di kelas. Untung saat itu guru killer itu belum datang karna letak kelas anin yang sangat strategis. Saking strategisnya guru sering terlambat masuk kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My prince in my life
Teen Fiction"aku tak pernah percaya akan cinta sejati karna sejatinya ak memang tidak pernah merasakan cinta . . "_Anindya F C "aku akan membuatmu percaya akan cinta sejati karna ak telah memendamnya selama ini tanpa kau tahu . . . . . . . "_Dewa P S Sejak kap...
