Bab 9#penyelesaian 2

6 2 0
                                    

Untuk para reader yang budiman sebelum baca yuk sama-sama kita doakan saudara kita yang ada di lampung dan banten akibat Tsunami minggu lalu

Semoga korban yang hilang bisa segera ditemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan ketegaran oleh Allah Swt

Al-fatihah

^^^

Kau hanya perlu menjawab iya
aku tak memberi pilihan tidak

Karna aku tak butuh sebuah penolakan

^^^

hari ini langit cerah secerah wajah wanita yang sedang bercermin itu, senyum bahagia yang masih enggan pergi dari bibir manis itu terpampang nyata.

"non udah dijemput tuh ma pangeran di bawah". ucap sang bibi yang menyadarkan dari lamunannya

"ah si bibi bisa aja. Yaudah anin berangkat sekolah dulu ya bi" pamit anin pada bibi itu.

Anin bergegas naik montor dewa yang sudah terparkir sejak setengah jam yang lalu

"lama banget lo" ucap dewa dingin

"namanya juga cewek ya sabar kali" balas anin

Mereka bergages menuju suatu tempat untuk menuntut ilmu ya siapa lagi kalau bukan sekolah

Sudah tak asing lagi di mata khalayak ramai dewa berboncengan dengan adek kelasnya.

Sejak tadi ada sepasang mata yang terus memperhatikan mereka dari jauh

"senyum itu gak akan bertahan lama".ucap seseorang tadi

Seperti biasa Dewa mengantar anin sampai ke kelasnya. Lalu dewa teringat akan apa yang dia bicarakan dengan Rey di rooftop.

"eh pendek panggilin karin dong" ucap dewa tiba-tiba. ya pendek satu kata yang menjelaskan betapa betenya anin saat ini

"kakak ada hubungan apa sama karin?" tanya anin yang sudah dongkol setengah mati mungkin cemburu kali ya

"gak usah cemburu. Hati gue udah sepenuhnya milik lo. Cumak ada urusan bentar kok" balas dewa sengan senyum walaupun tipis

"idiiiih siapa juga yang cemburu.karinnnnnnn dipanggil manusia kulkas!! !" teriak anin menggema di seluruh ruang kelas

"set dah ni bocah gue ngak buged pendek."balas karin

Tanpa menjawab pertanyaan karin, anin langsung ngacir masuk kelas dan duduk di tempatnya

"eh...ntar istirahat ke kelas gue. Harus sendiri" ucap dewa dan langsung pergi menuju kelasnya

Karin mematung di tempat dengan ekspresi melongo
Ini sebenernya yang pinter gue atau dia sih... Heran gue

Karin bergegas masuk kelas karna hari ini adalah pelajaran sejarah yang harus mengingat masa lalu

Kringtong......
Kringtong......
Ktingtong......

Pak Afif pun masuk kelas dan memberi materi dengan menayangkan video tentang peristiwa proklamasi

"sekarang siapa yang tau kenapa pelaksanaan proklamasi itu dipindah tempatkan?" tanya guru dengan perawakan tinggi dan berisi itu

"yaelah pak, sejarah kan berkaitan dengan masa lalu. Jadi ya harus dilupakan lah pak, bukan di ingat-ingat pak" ucap Nana dengan suara lantang

"betul tuh pak apalagi dengan spesies yang bernama MANTAN " balas Dimas

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My prince in my life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang