pemandangan kota jogja memang begitu indah dan mampu membuat pikiran rain menjadi damai dan tenang seperti tidak ada masalah.
Rain yang sudah sampai dirumah neneknya itu pun langsung masuk ke kamar yang biasa ia tempati kalau liburan, tapi hari ini berbeda.
rain sama sekali tidak menyangka bahwa kamar ini akan ia tempati selamanya, ya kita memang tidak ada yang tau kedepannya itu seperti apa . sungguh rencana tuhan itu sangat mengejutkan.sore ini Rain hanya berdiam diri dikamarnya tanpa mau melihat lihat betapa indah dan ramainya kota jogja kalau sore.
namun Rini adik dari Rain tidak bisa membiarkan kakaknya yang terus menerus dikamar. sore itu rini merengek jalan jalan di jl malioboro bersama rain. jurus ampuh rini adalah menangis tak terhenti kalau permintaannya tidak terturuti
" kaka ayu jalan jalan " ucap Rini sambil menarik narik tangan Rain
" kamu sama ibu aja " ucap Rain seperti biasa dengan raut wajah yang lemas dan tidak melihatkan senyumnya
akhirnya Rini menangis sekencang kencangnya sampai membuat rain menutup kupingnyaakhirnya Rain mau diajak keluar.
dia segera mengambil jaket levisnya yang berwarna ping dan memakai celana levis putih yang banyak sobekannya, itu memang model celananya yg sobek bukan karna disobekRain dan Rini menaiki sepeda milik neneknya waktu masih muda, dan sampai sekarang sepeda itu masih ada.
" kamu mau kemana in" ucap nenek yang sedang duduk di ruang tamu melihat rain, "in" itu panggilan nenek kepada rain. entahlah kenapa sejak rain kecil nenek memanggilnya " in "
"mau keluar sebentar nek" jawab rain sambil jari telunjuknya menunhuk pintu
" kamu naik sepeda ontel tua nenek aja " ucap nenek " kan ada goncengannya " lanjutnya
rain mengangguk paham dan segera mengambil sepeda yang ada di depan rumah
" ayu Rin naik " ucap rain
" aku takut ka " jawab rini memang benar benar takut
"yaudah berarti ga jadi keluar ya " tanya rain
" kaka aja yang pergi beliin aku permen gulali " kata rini seolah merintah kakaknya
rain seperti ingin marah namun dia segera menarik nafas agar tidak emosi
" iyaudah kaka pergi dulu " kata rain
rain menaiki sepeda dan menggoesnya perlahan semakin lama semakin menjauh dari rumahrain sampai di jln malioboro yang banyak sekali menjual berbagai macam makanan khas jogja dan barang barang khas jogja.
rain mengayun sepedanya kesebrang jalan yang dia lihat ada seorang penjual permen gulali
dia mengayunnya perlahan..
brakk.. mobil dari arah samping melaju kencang dan akhirnya membuat rain tertabrak dan jatuh." ah sakit" rain memegang kepalanya yang sedikit berdarah dibagian dahinya.
seorang cowo berpakaian jas hitam keluar dari mobil sedan hitamnya menghampiri rain dengan muka terkejut sekaligus khawatir dengan keadaan rain.rain tidak melihat cowo itu. dia hanya memegang kepalanya yang terasa begitu sakit akibat benturan batu.
" rain" ucap cowo itu mendekati rain yang tengah terduduk di aspal dengan sepedanya
rain sangat terkejut
" Rehan" ucap rain sama terkejutnya sambil menunjukan jari telunjuknya tepat didepan muka rehan.
rehan temen SMA nya sekaligus sahabatnya yg selama setahun tidak pernah bertemu rain setelah kelulusan.dan sekarang rehan jauh berbeda, dia memakai pakaian rapi. tidak seperti waktu SMA yang selalu memakai baju seragam yg berantakan
" lo yang nabrak gue" ujar rain kesal
" sialan lo" lanjutnya" sory rain , tadi gua lagi angkat telpon " jawab rehan yang bener bener tidak sengaja
"yaudah lupain, gua juga gpp " kata rain
"ayo naik mobil gue " suruh rehan sambil membantu rain berdiri
" sepeda gue gimana " tanya rain
" nanti gua nyuruh orang buat bawa"
katanyamereka berdua menaiki mobil
dan berbincang dan menanyakan satu sama lain apa saja" lo ko disini " tanya rain memulai percakapan
"ortu gue disini, dan mereka nyuruh gue nerusin bisnisnya" jawab rehan
" kalo lo? knp lo disini rain " tanya rehan bingung
"ayah sama ibu gue mutusin buat tinggal disini " jawab rain
" pekerjaan ayah lo? " tanya revan
" dia udah berhenti dan mutusin buat tinggal disni " jawab rain
"lo tinggal dimana " tanya rehan
" dirumah nenek gue, dia tinggal sendiri " jawab rain
"lo" belum sempat rehan menanyakan sesuatu rain langsung berkata " gausah nanya lagi " tegas rain
rehan hanya mengangguk
" lo udah gapapa? itu dahi lo berdarah " tanya rehan yang memang khawatir
" gue gpp ko " jawab rain yang langsung menghapus darah didahi dengan tangannya
" lo ga kangen sama gue " tanya rehan yang sesekali melirik rain, karna dia sedang menyetir mobil
"kangen ko " jawab rain
" serius " tanya rehan dengan muka bahagia
" tapi boong " ucap rain menjulurkan lidahnya seperti meledek rehan
muka rehan kembali kecewa
" suami lo ga ikut " tanya rehan yang dari tadi ingin menanyakan hal ini karna setahun lalu rain bilang setelah lulus SMA dia akan dinikahkan
raut wajah rain menjadi datar seperti kata kata yg barusan dilontarkan rehan sangat memukul bagian kepalanya
" belok! rumah gue di gang itu " ucap rain tidak menjawab pertanyaan rehanrehan pun menghentikan mobilnya sesuai yang di perintahkan rain
" tar malem gua jemput disini jam 9 malam oke " ucap rehan
" tapi " belum sempat rain melanjutkan ucapannya rehan menyekanya " gaada tapi tapian " ucap rehan "gua bakal terus disni kalo lo ga mau jalan bareng gue " sambungnya
seperti ingin menolak namun rain tak tega kepada sahabatnya itu. lagi pula ini untuk yang pertama kali dia bertemu dengan rehan.
" iyaudah " jawab rain terpaksa. rehan pun tersenyum bahagia dan rain keluar dari mobil dan segeraberjalan pulang. karna mobil tidak akan muat untuk masuk ke gang rumahnya.
rumah rain cukup besar dan bernuansa klasik jaman dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Rain
Teen FictionDear Rain Teruntuk kamu Rain, "Apa saya harus merasa sesakit ini untuk mencintai kamu Rain" "Hujan tidak seperti kamu yang sampai tega membuat saya sakit" Putri Rainisa Surya tapi sering di panggil Rain ,gadis SMA Yang lagi bersenang senang akan kel...