capter6

59 11 4
                                    

Malam sudah semakin malam, langit  sudah mulai terlihat mendung. Rain dan Dina masih duduk dan berbincang banyak hal di Cafe Coffee di daerah Jogja, Dina yang selalu menanyakan gimana hubungan Rain dengan Rehan dan Rain salalu menjawab bahwa mereka hanya lah seorang sahabat.

"Rehan gimana ya kabarnya?" Tanya Dina

"Baik kok dia sekarang punya Redtoran besar di Jogja"

"Wah hebat juga tuh anak" ucapnya

"Hemmm"

"Coba lu Whatsapp dia bilang gua ada disini gitu"

"Gue gapunya nomornya " ucap Rain

"Pokoknya lu harus bilang ke dia"

"Iya nanti gue bilangin kok" ucapnya Rain

"Gue pulang ya Na?, udah jam 9 soalnya" ucap Rain

"Yaudah deh gua juga mau balik ke hotel, tadi kan temen gua pada gua suruh balik duluan"

"Iya ntr lu Whatsapp gue aja kalo kangen" ucap Rain

"Hahaha iya"

Rain sampai dirumah dan Lukisan yang ia pesan tadi ternyata sudah sampai.
Ayah dan ibu sempat menanyakan kenapa ia membeli lukisan ini

"Kamu udah pulang In" ujar ayah

"Iya yah,maaf agak maleman" ucap Rain

"Gapapa kok"ujar ayah "tuh tadi ada kurir kirim barang katanya lukisan"

"Oh iya tadi aku dikasih lukisan sama pemilik toko lukisan" jelas Rain

"Loh kok dikasih?"tanya ayah

"Iya tadinya Rain mau beli tapi gadijual katanya, yaudah dikasih aja gitu"

"Oh yaudah kamu taro kamar kamu Rain" ucap ayah

"Iya yah"
"Ibu mana?"

"Ibumu sudah tidur,mungkin kelelahan"

Rain hanya mengangguk paham dan segera membawa lukisannya kekamarnya.

Rain meletakan lukisan tepat didinding sebelah kiri samping jendela.

Rain berdiri dan memandangi lukisan yang sudah jadi miliknya itu, lukisan yang memperlihatkan wanita yang jemarinya sedang memainkan hujan di halte.

Setelah memandang lukisan cukup lama, Rain akhirnya memilih tidur. Karna malam sudah sangat malam, jarum jam menunjuk ke angka 12.

******

Pagi ini Rehan sudah bersiap siap ingin pergi ke jakarta, sebab sepupunya menikah danMau tidak mau Rehan harus ikut.

Sebelum pergi ia memainkan gadgetnya dan jemarinya mengetik pencarian kontak diwhatsappnya "Rain" ketiknya. Ia teringat ketika ia meminta nomor Rain lewat Ayah Rain yaitu Adi.

Rain

                                                                        Rehan
Rain?
Ini gua Rehan
Gua mau ke jakarta selama 2 hari
Lo jaga diri ye:)

Rehan menutup hpnya dan segera berkemas kembali, pagi ini ia harus langsung pergi ke jakarta.

-------

Disisi lain Revan sudah bersiap pergi untuk membeli cat sebab cat yang ia beli minggu kemaren sudah habis.
Revan dengan gaya khasnya memakai topi dan kacamata hitam yang selalu berganti model layaknya ia seorang SWAG.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang