2.Kakak Kelas Sialan

138 25 12
                                    

Prittt..!!

Ayo cepat-cepat!, kalian itu orang apa hewan disuruh kumpul aja susah banget!

"Ya! Dasar kakak kelas sialan emangnya orang jalan itu ga butuh proses apa!" Gerutuku sambil membenarkan jarum di kerudungku.

"Ya ampun fin, sempat-sempat nya kamu itu ngomel ga jelas pagi-pagi kaya gini?" Suara sahabatku Silvi yang juga sedang PLS denganku.

**
Ya, itulah aku Stefina Abrelia yang biasa dipanggil dengan gadis cuek berwajah datar. Hari ini merupakan hari pertamaku menjalani PLS (Pengenalan Lingkungan Sekolah) di SMA Bina storm. Aku siswi yang cukup cerdas sehingga aku dapat masuk di sekolah favorit ini. Aku memiliki sahabat yang bernama Aurel Silvi. Dia pecinta kpop sama dengan adeku yang bernama Cassandra Abrelia yang sekarang baru duduk di bangku Smp, dia gadis penggila kpop *kenapa ga penggila aku aja sih dek? Kakak sepupu yang juga sekolah denganku tapi dia kakak kelas, dia bernama Iftitah Salma. Dia pencinta novel atau comic. Dia tinggal bersamaku karena orang tuanya sedang pergi keluar kota mengurusi pekerjaan.

**

"Huuft, capek banget tadi latihan paski nya ya Sil?" Keluhanku terhadap sahabatku Silvi .
"Iya banget palahan,btw tapi tadi kakak kelas yang lagi ngerekam sambil ngajarin ganteng juga, siapa ya tadi namanya? Kalau ga salah itu namanya Alfano Navattaro ye?" sahutan Silvi kepadaku sambil mengelap keringat nya.
"Mana gue tau Sil, ga ada gunanya juga gue kenal sama dia." Jawabku seadanya terhadap Silvi.

Ya, hari pertama masuk sekolah para peserta didik baru dilatih oleh OSIS untuk latihan paskibra. Dimana mereka berjumlah lumayan banyak dan tegas, namun tetap saja teman-teman ku menganggap ku lah yang paling sadis diantara mereka.

Setelah waktu istirahat selesai waktunya kita berkumpul kembali kelapangan untuk melanjutkan kegiatan selanjutnya. Tapi tiba-tiba saja loudspeaker yang dipegang oleh kakak kelas itu mengeluarkan namaku. "Bagi yang bernama Stefina Abrelia dimohon untuk maju kedepan sekarang! Ga usah lama-lama!".

Ketika loudspeaker itu berbunyi mengeluarkan namaku aku sempat mengumpat dalam hati, *kenapa lagi sih itu kakak kelas sialan hobi banget cari gara-gara sama gue. Sabar fin sabar, kalau kata adeku orang sabar disayang bias. Akhirnya pun aku maju kedepan dengan wajah terpaksa.

"Kamu yang bernama Stefina Abrelia?" Tanya salah seorang Osis yang tak salah lagi yaitu Alfano Navattaro. Ganteng juga,ya ampun Fina pemikiran macam apa itu?!! Ga! Ga sama sekali!.

"Hey!, lo punya telinga apa ga sih?! Jangan-jangan lo budeg ya?
"Hey, lo kalau ngomong dijaga ya! Beraninya lo ngatain gue budeg, emangnya lo siapa? Anak presiden? Cihh.
"Kamu itu adek kelas ya, yang sopan dong kalau ngomong sama kakak kelas. Apa kamu mau saya beri hukuman karena kamu ga bisa sopan dengan saya?" Tantang si Alfano dengan muka yang sengaja dia dekatkan mendekati wajahku.
*ingin rasanya gue tampol muka lo sampai lo terpental ke ember belakang lo.*Sambil mengatur nafas aku mengendalikan emosiku.

"Maaf kak, saya tidak bermaksud. Tapi ada apa ya kakak memanggil saya?" Kataku sesopan mungkin terhadapnya dan tak lupa kupaksakan senyumanku.
"Ya, begitu lebih sopan. Begini.. siapa namamu tadi? Oh iya Fina, tadi kamukan yang terakhir dari toilet? Kenapa bisa air didalam toilet penuh dengan tanah?"

Deg! Mati gue!

"Begini kak, sebelumnya saya ga sengaja memasukan rok saya ke dalam bak toilet karena tadi si kak Doni menyuruhku cepat-cepat buat kumpul." Kataku yang aku tujukan untuk membela diri.
"Wahh, hebat sekali kamu. Tapi bodoh! Kamu kira saya percaya? Saya minta sehabis kegiatan ini kamu harus menguras air di dalam bak toilet itu sampai bersih! Mengerti kamu!" Lagi dan lagi dia mendekatkan wajahnya ke wajahku.

Love Your Own WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang