9. Hati Seseorang Tak Ada yang Tahu

33 9 0
                                    

    Jangan lupa baca ceritaku "My Dear, Peach"

***

Setelah kejadian siang itu dilapangan, keduanya merasa canggung. Entah malu ataupun grogi untuk saling sapa, namun tetap mengarah ke pendekatan mereka.

Saat jam pelajaran namun kosong seperti biasa para siswa siswi berkeliaran ke kantin ataupun yang punya pacar menjalankan aksinya untuk modus.
Fina hanya didalam kelas memainkan game di ponsel miliknya, dan terdapat notifikasi menandakan pesan whattssap masuk.

Alfano: kelas lu kosong y?

Stefina: iya, kok tau?

Alfano: liat keluar makanya

Stefina: males dih

Setelah beberapa menit sang penerima belum juga membalas pesannya. Tiba-tiba saja pintu kelasnya terbuka semua orang yang berada di dalam kelas cepat-cepat duduk di tempat nya masing-masing.
Kelas mendadak sepi namun berbeda setelah orang tersebut memasuki kelas.

"Gue kira guru" ucap salah satu temannya. Ternyata yang membuka pintu ialah Fano bersama dengan Bams.

Pantes tau kalau kosong orang diluar.
Batin Fina.

Keadaan kembali seperti semula, ricuh dengan kegiatannya masing-masing. Fano yang telah memasuki ruang kelasnya langsung menuju ke bangku duduk Fina yang tepatnya depan sendiri.

"Ngapain lu kesini?"

"Emang ga boleh?"

"Ga"

"Aelah, nih gambar paan dah jelek banget" suara bams setelah melihat buku gambarnya diatas meja terbuka.
Satu kelalaian Fina setelah selesai pelajaran tidak langsung membereskan alat tulisnya.

Fano yang ikutan melihatnya langsung tertawa, bukan karena lucu lebih tepatnya ketawa penghinaan.
Fina menyadari tentang hal itu dia hanya diam saja toh emang fakta kalau gambarnya jelek.

"Trus aja ketawa, mau sampe ayam beranak kalian ketawanya?" Tanya Fina dengan raut muka malas

"Santai dong mbak, serius amat" cerca Fano ditengah tawanya "tapi emang serius kok" sambungnya

"Serius apa?" Tanya bams

"Seriusan itu jelek banget" hahahaha

Fina yang merasa jengah atas tertawa penghinaan itu langsung mengambil bukunya yang masih dibawa oleh Fano.

"Ehh dianya ngambek"

"Dasar bocah"

"Emang gue bocah trus kalian mau apa hah?!" Tantang Fina

Pantes kalau mukanya masih imut. Batin Fano.

"Kalian ngapain sih kesini" tanya Fina yang masih kesal

"Gangguin lu" jawab Fano enteng

"Dihh"

"Ga kok, kita bosen dikelas jamkos juga mending kesini liatin yang seger-seger" jawab Fano sambil nengok kearah seisi kelas.

"Dikira buah kali ah Fan seger" elak Bams

"Iya, tapi yang didepan kita gaada seger-segernya pahit iya"

"Rese! Keluar sono!" Seperti perintah guru terhadap muridnya, namun tetap saja mereka diam.

Sumpah serapah yang akan Fina keluarkan terjeda karena ada Videocall dari Daniel.

Love Your Own WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang