8. Sedingin es

102 16 11
                                    

Mencintai bukan berarti kita harus selalu berkata manis. Selalu mengucapkan I love you. Namun bahasa tubuh yang sesungguhnya yang menjelaskan rasa Cinta.

Bahasa tubuh tidak bisa membohongi perasaan sesungguhnya
Jikalau, mereka mencoba untuk berbohong. Mata, mata tidak bisa berbohong apa isi hati ini.

Engkau hadir mencoba seperti matahari menghangatkan isi hati ini.
Namun tidak dengan menampakkan yang sesungguhnya, engkau menjelma seperti es.

Es yang dingin namun dapat menghangatkan, menenangkan, tak terlihat namun nyata. Rasa cintamu yang begitu Indah dan bertolak belakang.

                                 Alfano Navattaro~

Apa gue salah melakukan hal kaya gini. Apa gue yang selalu meminta dia untuk selalu mengerti. Apa cara gue salah untuk menunjukkan rasa Cinta gue. Apa gue egois? Banyak pertanyaan yang melintas di benak Alfano, Tentang cara yang sedang ia lakukan.

Mungkin cara yang sedang ia lakukan terbilang cukup egois. Ya mau gimana lagi, udah keinginan.. hwhw^^

Gue harap cara ini ga ngerubah tatanan hati lu Fin. Mantap dengan tegunan hatinya yang mendasar kepada cewe itu.

Masih dengan rencana kemarin, tetapi dia lebih yakin karena sahabatnya yang lain ikut membantu yang pasti telah mengetahui seluk beluk cerita Cinta Alfano si seblak ceker.

Besok jumat? Tanya kepada diri sendiri. Dan sebuah ide melintas di otaknya. Melihat sw (story whatsapp) si pemilik Stefina, dengan jemari lincah dan berhasil mengirimkan sebuah kalimat yang menurutnya hebat.

"Reng, lu pake apk itu juga? Kok punya gue tulisannya tetep Hangeul?"

Tak perlu menunggu waktu lama, si pnerima pesan tersebut telah mengirimkan balasan.

"Kan ada terjemahan nya kamvret"

Merasa bodoh dengan pertanyaan yang baru saja ia berikan, tidak Alfano jika kehilangan kata-kata untuk membela diri.

"Emang ga ada peak. Besok pramuka ajarin gue"

"Gue sibuk" Balasan yang diterimanya. Yang membuat Alfano greget dengan sikapnya namun tidak dengan hatinya.

Lu boleh bilang gitu sekarang tapi tidak dengan besok. Batinnya disertai senyum yang mengembang sebelum ia bergegas tidur.

*****

Ditempat lain gadis itu berkacak pinggang atas jawabannya. Bukannya memanfaatkan keadaan malahan membuang kesempatan.

Terkadang otak orang pinter juga bisa sebodoh ini. Entah itu kalimat memuji atau merutuki dirinya sendiri yang pasti dia sangat bodoh

Di taman belakang rumahnya disinilah Stefina sedang berbaring. Kebiasaan kecilnya yang selalu melekat didalam dirinya. Hanya Sederhana, dia menatap langit yang penuh dengan Bintang.

Ya, menurut nya Bintang ialah sosok yang paling Indah dimalam hari. Serta posisi yang selalu ia kagumi. Hal yang selalu Fina ambil dari Bintang ialah, setiap kali ia menghitung Bintang seperti akan bertambah banyak jumlahnya. Walaupun mungkin Bintang yang paling redup cahayanya.

Tapi yang menyedihkan ketika tau bahwa Bintang tidak dapat memancarkan cahanya sendiri. Melainkan mendapatkannya dari bulan. Dan bulan mendapatkannya dari Matahari. Disini yang baik ialah matahari tetapi Bintang tidak dapat mengetahuinya sebab keberadaan matahari tidak dapat bersama Bintang.

"Gue emang suka Bintang tapi gue ga mau diposisi Bintang. Jangan karena bulan kamu tidak terlihat. Jangan menjadi matahari mengasihi namun tidak bisa bersama,aku ingin kita bersama"

Love Your Own WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang