4

2 0 0
                                    


***

*kelas

"Ley~~~ayolah antar aku beli pulpen" ucap sora.

"Gak mau" balas ley.

"Ayolah ley...." ucap sora.

"Gak mau!" Balas ley.

"Ayolah ley pulpen aku mau abis, nanti aku nulis gimana?" Ucap sora.

"Pinjem lah" ucap ley.

Sora mendengar itu hanya cemberut.

"Eh, aorel! Kau punya pulpen dua?" Tanya sora pada aorel.

Aorel hanya menggeleng.

"Gak ada" balas aorel.

"Ley, kau punya pulpen 2?" Tanya sora.

"Ada" balas ley yang masih asik dengan bukunya.

"Pinjem dong" ucap sora.

Ley mendengar itu langsung membuka tempat pensilnya dan memberikan pulpen hijaunya kepada sora, setelah itu ia pun kembali membaca novelnya.

"Makasih ley" ucap sora.

Ley mendengar itu hanya mengangguk sambil asik membaca bukunya.

***

Jam istirahat pun tiba. Ley, sora dan Aorel pergi ke kantin biasa mereka memesan pesanan favorite mereka, dan setelah itu mereka akan mencari tempat duduk yang kosong.
.
.
.
"Nah sekarang, kamu harus cobain makanan kesukaan kita" ucap sora pada aorel.

"Ahaha, iya" ucap Aorel sambil terkekeh.

"Yaudah sekarang kita makan, satu, dua, tig----" ucap sora yang terpotong oleh ley.

"Berdoa dulu, baru makan" ucap ley.

Sora mendengar itu hanya terkekeh.

Mereka pun mulai berdoa bersama. Lalu setelah itu makan dengan tertib lataknya seorang wanita wkwk.

"Enak gak?" Tanya sora pada Aorel yang masih mengunyah.

"Enak! Enak banget!" Balas Aorel dengan semangat. Sora melihat itu hanya terkekeh pelan.

"Makan yang banyak, tubuhmu itu terlalu kurus. Tapi bagus sih" ucap sora.

"Jangan Muji gitu dong ra, aku jadi gak enak" ucap Aorel.

"Bersyukur kalo ada orang yang gak muji itu, bukan malah malu malu gitu" ucap sora so bijak.

"Tumben lu bijak ra" ucap ley.

" sora gitu dong" ucap sora sambil menempelkan jari jempol dan telunjuknya di bawah dagunya.

"Udah, udah, makan tuh makanannya ra" ucap ley. Sora mendengar itu langsung duduk dan melanjutkan makannya.
.
.
.

"Akhirnyaaa kenyang juga" ucap sora sambil mengangkat kedua tangannya.

Ley melihat tingkah sora hanya meminum minumannya dengan santai dan kalem. Sedangkan Aorel hanya tersenyum sambil melihat sora.

"Oh, ya ra, aku mau ke toilet dulu ya" ucap Aorel sambil bangkit dari bangkunya.

"Iya udah sana, jangan lama lama!" Ucap sora. Aorel pun pergi meninggalkan meja mereka berdua.

"Huh, pantas badannya kecil, udah makan malah dibuang lagi" ucap sora.

"Ley~~~aku mau ngo----" ucap sora yang terpotong oleh kehadiran valen.

"Ley, dipanggil guru" ucap Valen datar.

Ley mendengar itu langsung bangkit dari tempat duduknya dan ikut pergi bersama valen.

"Yaudah ra, aku pergi dulu ya" ucap ley sambil berjalan meninggalkan mahluk solo ini sendiri.

"Lah, ley, lo pergi gue sama siapa dong?!" ucap sora lebay.

"Aah nasib nasib" lanjut sora yang masih dudukenunggu aorel.
.
.
.

Disisi lain, ley dan valen berjalan menuju ruangan guru. Ntah apa yang akan guru lakukan terhadap mereka.

"Tumben ya, guru manggil kita" ucap ley dengan nada datar.

Valen mendengar itu hanya diam sambil berjalan di samping ley.

Kacang_-batin ley.

Ley pun kembali fokus berjalan. Walau ada rasa kesal karna omongannya hanya didengar.

***

*Ruang guru.

"Ibu mau menawarkan kalian berdua untuk mengikuti olimpiade fisika. Jadi, kalian berdua mau ikut olimpiade?" Tanya bu ratna.

Valen dan ley hanya mengangguk.

"Nah, besok kalian ke lab biologi, kita latihan ya" ucap bu ratna.

"Baik bu" ucap ley.

"Oh, iya, kamu ley!" Ucap bu Ratna yang langsung mendapatkan tatapan dari ley.

"Iya bu?" Balas ley sambil melirik bu ratna.

"Lain kali kamu ramah pada semua orang! Jangan judes ya" ucap bu ratna.

"Akan saya usahakan bu" balas ley dengan nada datar.

"Ya, baik, kalian berdua silahkan pergi ke kelas kalian" suruh bu ratna. Mereka mendengar itu langsung bangkit dari duduk mereka dan pergi meninggalkan bu ratna.

"Tuh, bu ratna udah ngasih tau kamu kalo jadi cewek itu jangan judes" ucap valen sambil berjalan disamping ley.

"Serah aku lah" Ucap ley.

"Aku kan cuman ngingetin aja, gak usah pake elpiji segala" ucap valen.

"Siapa coba yang pake elpiji" ucap ley.

"Kamu sendiri tadi, udah diingetin malah nge gas" ucap valen.

"Au ah!" Ucap ley sambil berjalan meninggalkan valen sendiri. Ley memang tidak suka bila bicaranya kalah oleh orang lain. Valen melihat itu hanya tersenyum sambil menggeleng geleng kepalanya, ia benar benar merasa senang bila pacarnya itu kalah darinya.

Mereka pun berjalan menuju kelas mereka. Walaupun tidak bersama sama, tapi mereka satu kelas.

***

Jangan lupa voment

See you later

Different couple  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang