*2*

22 2 1
                                    

Ranti menghampiri Galang yang menunggunya di dalam mobil.
"Maling...!!" Ranti meninggikan suaranya hingga membuat sehabatnya terbangun dari tidurnya.
"Mana maling.. mana malingnya.." kata Galang. Saat melihat sekelilingnya,tidak ada maling yang di maksud sahabatnya. Selain sahabatnya yang tertawa terbahak-bahak melihat ekspresinya yang terkejut.
"Ya.. ampun... Ranti. Tega bener sih, loe. Kesahabat loe sendiri," omel Galang.
"Yah... sorry. Habisnya lihat loe tidurnya pules banget, jadi pengen jahilin," kata Ranti.
"Btw, loe kok ada di luar? Udah selesai?" Tanya Galang.
"Ya.." jawab Ranti sekenanya.
"Hasilnya?" Galang bertanya lagi.
"Hmm.. nanti gue jawab pas di jalan ya.. gue udah kepanasan, kelaperan." Kata Ranti.
"Ok," kata Galang. Ranti langsung masuk ke dalam mobil. Galang menyalakan mesin mobilnya lalu pergi meninggalkan area parkir.
       Di jalan menuju sebuah Cafe. Ranti hanya diam, memainkan handphonenya.
Galang yang merasa pensaran akan hasil dari cerita sahabatnya tiba-tiba..
"Ran, loe bilang bakal jawab pertanyaan gue tadi di mobil. Sekarang udah di mobil, loe malah diem," cerocos Galang rada kesal dengan sahabatnya.
"Hmmm... gimana yah.. jelasinnya..." Ranti momotong ucapannya membuat Galang geregetan.
"Story gue, keterima di perusahaan pernerbit itu...." jawab Ranti berteriak histeris.
"Serius!" Galang tanpa sadar menginjak rem mobilnya mendadak.
"Ya.. ampun... Galang. Yang bener dong, bawa mobilnya. Untuk gak ada kendaraan lain dibelakang, kalo ada udah ringsek bagian belakang mobil loe," omel Ranti kesal.
"Ya... sorry, habis.. gue seneng banget denger berita bagus ini. Berarti, makan siang kali ini loe yang bayar kan," kata Galang yang teringan akan janji Ranti. Ya... Ranti memang pernah berjanji akan menteraktir sahabatnya ini, jika cerita karyanya di terima oleh salah satu perusahaan penerbit.
"Huh... kalo soal yang gratisan, cepet loe. Iya, loe boleh pesen makanan sepuas loe," kata Ranti.
"Seriusan?" Tanya Galang yang sudah kegirangan.
"Iya, sepuasnya. Tapi nanti gue, biarin. Ok," jawab Ranti sambil tertawa cekikikan.
"Omg.. tega banget loe sama sahabat sendiri. Sahabat bukan sih, loe?" Galang mulai ngomel.
"Iya-iya, gitu aja ngambek. Dasar gendut," ucap Ranti.

nothing is impossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang