10

69 10 0
                                    

Sedari pulang sekolah Daffa terus saja mondar-mandir tidak jelas dikamarnya.Ntah apa yang membuatnya risau dengan kedekatan hubungan David dan Isla yang siang tadi.Padahal ia tahu David tidak akan pernah menikungnya, tetapi bisa saja David memiliki rasa kepada Isla dan itu sama yang membuat pikiran Daffa terganggu.

Daffa segera mengeluarkan handphonenya dari dalam saku untuk menghubungi David.

tut tut tut.

Tidak ada jawaban dari David.Daffa terus mencoba dan hasilnya tetap sama.

'apa jangan-jangan David jalan sama Isla'batin Daffa.

Daffa menggelengkan kepalanya. gak gak mungkin David jalan sama Isla.

Daffa segera menghubungi Isla untuk memastikan semuanya.

"hallo"

hmm.

"Isla kamu dimana? "

rumah.

denga sepihak Daffa memutuskan panggilannya dan langsung menyambar kunci mobilnya.

***

Sedari tadi Isla juga mondar-mandir seperti Daffa .Ia berharap Daffa menelpon nya tetapi sudah beberapa menit ia tunggu Daffa tidak menelpon nya dan itu membuat Isla makin kesal .

" kemana sih lo. apa karna temen kecil lo itu udah dateng lo lupain gue gitu aja. ahhh Daffa gue benci lo!"ucap Isla sembari menghentakkan kakinya.

Tiba-tiba handphonenya berbunyi segera Isla lihat siapa yang menelpon nya dan ya!itu Daffa. Isla mencoba menetralkan nafasnya agar tidak terkalut dalam emosinya.

suara Daffa pun terdengar.

Hallo.

"hmm"
Isla sengaja menjawab dengan singkat untuk membalas dendam kepada Daffa.

ada dimana.

suara Daffa lagi-lagi terdengar di telinga Isla.

" rumah " jawab Isla.

Isla kira Daffa akan meminta maaf di telpon dan memohon-mohon untuk memaafkan nya tetapi ekspetasinya salah Daffa bukannya meminta maaf atau apa ia malah memutuskan telponnya dan itu membuat Isla menjadi semakin kesal.

Isla terus saja mengumpati Daffa dan sampai-sampai ia menyumpah serapah lelaki itu. Selang beberapa menit tiba-tiba pintu kara Isla ada yang mengetuk.

" non ada den Daffa di bawah" Isla yang mendengar itu sontak bahagia,ia segera merapikan penampilannya dan langsung keluar menemui Daffa yang berada di ruang tamu.

Isla yang menuruni tangga dapat melihat Daffa yang sedang duduk tiba-tiba berdiri setelah melihat kedatangan Isla.

Isla yang baru sampai lantai bawah pun terkejut dengan sikap Daffa yang tiba-tiba memeluknya.Isla merasakan Daffa yang sangat erat memeluk dirinya pun mencoba melepaskan pelukan itu.

Tak lama pelukan itupun terlepas dan tangan daffa beralih memegang kedua pipi Isla.

" Maafin aku " ucap nya dengan nada yang lemah dan dengan mata yang terus menatap Isla dalam.

"untuk?"tanya Isla pura-pura tahu.

"semuanya"ucap Daffa.

" saking banyaknya ya?sampai-sampai kamu ngga nyebutin satu persatu.heh"ucap Isla denga nanti mengejek.

" Maaf " ucap Daffa lagi kini tangannya meraih ke lengan Isla dengan wajah menunduk.Isla hanya menatap lurus kedepan tanpa ada niatan untuk membalas perkataan Daffa.

"Aku tau aku salah.Aku bakal ngejelasin semua nya.Sekarang apa yang mau kamu tanyain aku akan jawab semua.Yang penting kamu ngga marah lagi sama aku.okee" ucap Daffa.

" Siapa Alya?"tanya Isla.

Daffa tersenyum ia sudah tau kalau Isla akan menanyakan itu.

" Kenapa kamu senyum?" hardik Isla.

" Aku udah tau kalo kamu bakal nanya tentang dia"ucap Daffa sembari mencubit pipi Isla gemas.

" Ayo duduk. ngga cape apa berdiri mulu?"ajak Daffa menuntun Isla untuk duduk di sofa bersamanya.

" sekarang apa yang mau kamu tau dari aku?"tanya Daffa setelah mereka sudah duduk di sofa.

" yang tadi " kata Isla.

" Alya.Cewe lucu dan sangat mengemaskan itu yang aku suka dari dia"ucap Daffa Isla menatap Daffa yang tidak menatapnya.

"cewe yang selalu ada buat aku.Yang selalu mendukung semua keputusan yang aku ambil"

" apakah dia spesial buat kamu?"tanya Isla dengan suara yang lemah.

"Ya.dia spesial buat aku dan aku sangat menyayangi nya" Isla tertunduk lemah sudah tidak ada harapan lagi untuk perasaan yang ia simpan.

Daffa menghadap kan dirinya kepada Isla dan menangkup wajah Isla dengan tangannya agar mereka saling bertatapan.

" Tapi yang harus kamu tahu? aku lebih menyayangi kamu dibandingkan dia yang udah kenal aku lama.Aku hanya menganggap dia sebagai adik kecilku ngga lebih.Dan masalah yang di spesial.Ya! dia sangat spesial aku ngga mau di pergi dari hidupku



 

Only Yours Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang