3. Choice

15.8K 2.2K 714
                                    

Pendek

Gaje

Ga hurt

Minim edit

Banyak Typo

Happy Reading~~~















Changbin menatap Yongbin yang masih saja terdiam.

Ia bingung, tentu saja. Sang putra biasanya berceloteh panjang lebar jika pulang sekolah.

Bukan nya diam seperti ini.

"Yongbin, kamu kenapa hm? Ada yang mengganggu pikiranmu? "

Yongbin diam.

Changbin masih fokus ke kemudinya, sesekali menengok ke arah sang putra yang masih menunduk.

"Papa. "

"Iya? Kenapa sayang? "

Yongbin mengeluarkan kertas gambar nya, menunjukan pada Changbin.

"Wah, Yongbin hebat sekali. Gambaran mu sungguh Indah sayang. "

"Tapi, tadi ada yang bilang pada Yongbin, jika Mama itu seharusnya memiliki rambut panjang, seorang wanita, bukan nya pria. ...

...tapi, kenapa Mama Felix pria pa? Kenapa Mama Felix bukan wanita? "

Changbin terdiam, dia tau cepat atau lambat Yongbin akan menanyakan hal ini.

Putra nya terlalu cerdas, ia terlalu mudah menerima masukan dari orang lain.

Itu hal yang sangat ia khawatirkan.

"Yongbin, Mama mu special. Ia seperti malaikat tanpa sayap. Karena itu, kami di takdirkan bersama untuk melengkapi, hingga bisa muncul dirimu. "

"Tapi, Mama bukan wanita. "

Kali ini Yongbin berbicara dengan pelan.. Wajahnya merah menahan tangis. Membuat freckles yang menghiasi wajah nya terlihat jelas.

Changbin menghela nafas nya, ia tak boleh memakai emosi dalam menangani Yongbin.

Bagaimanapun, hal itu akan menyakiti Felix, yang notabene nya seorang Ibu yang melahirkan Yongbin.

"Apa yang kau bayangkan tentang sosok Mama? Apa yang kau inginkan untuk sosok Mama? Katakan pada papa. ".

Yongbin terkesiap, suara sang Ayah terdengar dingin.

"Mama yang cantik, baik hati, menyayangi Yongbin, memasak makanan yang enak, membacakan Yongbin cerita, menjaga saat Yongbin sakit. "

"Apa Mama Felix tidak ada dalam golongan ucapanmu tadi Yongbin ah? "

"Mama felix.. Ia yang ku sebutkan tadi. "

"Lalu kenapa kau bertanya, kenapa Mama mu bukan wanita? Jika pria saja bisa melakukan hal itu? "

"Tapi teman teman Yongbin berkata jika Keluarga kita aneh pa. Kenapa papa tidak mengerti? "

Yongbin langsung menangis terisak. Changbin dengan sigap menepikan mobil nya, takut jika ia lepas kendali.

Perkataan Yongbin, membuat tubuh nya yang lelah terasa memanas karena emosi.

"Siapa yang mengatakan jika Ibu harus seorang wanita? Siapa? Lihat Woochan, Seungjin. Kita sama! Mereka pernah mengeluh? Tanyakan pada mereka apa mereka pernah mengeluh? "

Mommy I Am Sorry (ChangLix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang