Naruto menghentikan mobilnya setelah sampai di depan rumah Hinata. Naruto menoleh ke arah gadis itu dan tersenyum mendapati gadis bersurai indigo itu tengah terlelap dengan manisnya. Iris kebiruannya masih terpaku pada bibir tipis Hinata yang ia kecup tadi siang.
Dada Naruto berdesir melihat pemandangan itu, dan menggelengkan kepalanya keras-keras begitu pikirannya sudah tak karuan kemana-mana.
'Gadis ini sialan begitu manis.' Pikir pria bersurai kuning jabrik itu.
Naruto menjulurkan tangannya hendak membangunkannya, namun tak jadi begitu gadis itu menunjukkan tanda akan segera bangun. Terlihat kelopak mata keperakannya yang perlahan terbuka.
"Tak kusangka ternyata kau hobi tidur juga." Kelopak matanya mengerjap-ngerjap lantas mendapati Naruto yang tengah menatapnya dengan senyum miring terukir di bibirnya. Gadis itu sedikit mengusap matanya lantas menegakkan tubuhnya.
"Ini dimana?" Seru Hinata.
"Di depan rumahmu. Turunlah. Apa harus kugendong juga sampai masuk kedalam?" Jawab Naruto yang membuat Hinata merona.
''Te-Terimakasih a-atas y-yang tadi!" Ucap Hinata sedikit gagap saking malunya mengingat ciuman tadi dan ucapan frontal senpai disampingnya itu.
"Sudah sana turun dan masuklah kedalam rumah, apa kau mau ku cium lagi?" Ujar Naruto mengerlingkan matanya.
Wajah Hinata kembali memerah mendengarnya. "Dasar Naruto Senpai mesum!" Jerit Hinata kesal lantas meraih bantal kecil yang berada di pangkuannya dan melemparnya ke arah wajah Naruto. Naruto menangkap bantal itu dengan tangannya lalu terbahak melihat wajah Hinata yang sudah sangat-sangat memerah itu. Benar-benar lucu untuk digoda.
Sementara itu tampak dua orang gadis yang tengah berjalan memasuki koridor Universitas yang satu bersurai indigo dan yang lainnya bersurai pirang panjang. Mereka berjalan beriringan sambil berbincang.
"Jadi kau menghabiskan waktu kemarin dengan Naruto Senpai yang super cuek itu?" Histeris Ino tidak percaya.
"Ya, hanya ke kedai es krim walaupun aku tak suka dengan es krim." Hinata buru-buru menjelaskan setengahnya saja. Tak mungkin ia bercerita telah di cium oleh senpai mesumnya itu kan? Pikir Hinata.
"Ah ngomong-ngomong tentang 'ada apa-apa' sebenarnya ada hubungan apa kau dengan Naruto Senpai? Apa kau benar-benar menyukainya, eh?" Ino menatap Hinata menggoda sembari menaik-turunkan kedua alisnya.
Hinata sedikit salah tingkah melihat tatapan Ino yang sepertinya sangat haus akan jawaban jujur darinya.
"Emmm... Itu... Emm... Tidak. Aku tidak menyukainya. Sung-guh.'' Balas Hinata gugup.
"Tidak suka bagaimana, eh?" Ino menaikkan sebelah alisnya.
"Daripada membicarakan itu lebih baik sekarang giliran kau yang menceritakan tentang kemarin tanpaku." Hinata mencoba mengalihkan pembicaraan.
Ino hanya bergumam 'baiklah' mungkin Hinata tidak ingin menceritakannya sekarang, mengingat perasaan ini entah beneran ada atau hanya sebatas kagum.
''Kemarin aku dirumah saja. Tak ada yang spesial sepertimu yang bisa kencan dengan Senpai tampan. Huhhh...'' Jelas Ino lalu menyengir gajenya.
Hinata hanya menggeleng mendengar pengakuan sahabatnya itu yang iri padanya. "Kau tahu, kau adalah sahabat yang iri satu-satunya yang ku punya, sayangnya aku hanya mempunyai sahabat terheboh sepertimu, Ino.'' Hinata menukas geli lalu tersenyum manis diakhirnya, membuat Ino yang tadinya cemberut berubah tersenyum juga. Hinata menghela nafasnya.
"Sepertinya kau harus lebih agresif mengejar Senpai tampan di Universitas ini.'' Hinata menukas memberi saran.
''Agresif ya? Tentu saja. Hahaha.'' Ino lantas beringsut memeluk Hinata dari samping masih sambil melangkah.
"Aku menyayangimu, Hinata. Sangat. Tapi lebih sayang dengan Senpai tampan itu." Seru Ino manja. Hinata terkekeh geli.
"Aku juga menyayangimu, Senpai tampan siapa yang kau maksud?" Balas Hinata dengan heran.
''Sai Senpai tentu saja, dia sekelas dengan Naruto Senpaimu itu juga. Hehe.'' Kekeh Ino dengan menggaruk tengkuknya. l
"Oh tidak! Aku lupa, aku harus bertemu dengan Senpai tampanku itu untuk memberikan coklat." Ucap Ino dan Hinata hanya tersenyum kecil melihatnya.
"Kau ke kelas duluan saja ya Hinata sayang, aku akan menyusulmu sesegera mungkin." Setelah itu Ino membelokkan jalan arahnya.
"Ah Hinata, akhirnya kau datang juga." Pria bersurai kuning jabrik itu menampilkan senyum termanisnya kala melihat Hinata yang sudah berada didepan kelas gadis itu.
"Aku hanya memberikan ini kepadamu." Jawab Pria bersurai kuning itu kalem sembari memberikan sesuatu kepada Hinata.
Hinata mengernyit heran melihat sesuatu yang diberikan oleh senpainya itu yang ternyata sudah berdiri didepan kelasnya.
"Coklat? Aku tak mau Naruto Senpai"
''Hahh... Coklat itu rendah lemak Hinata tak akan membuatmu gendut. Jadi terimalah, kemarin kau memberiku bento jadi tak salahkan aku membalasnya? Apa kau mau sesuatu yang lain?'' Balas Naruto dengan menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
"Sesuatu lain apa, Naruto Senpai?" Hinata bertanya herannya. Naruto mendekatkan wajahnya pada Hinata, semakin dekat hingga hidungnya bertemu dengan hidung senpainya itu. Naruto mendekatkan bibirnya beralih ke belakang telinganya membisikkan sesuatu disana.
''Apa kau ingin kuberi ciuman lagi eh?" Naruto mengerling dan sukses membuat Hinata merona dengan hebatnya bak kepiting rebus.
''Naruto Senpai mesum. Mesum dan mesum. Sangat mesum.'' Pekik Hinata, Naruto hanya tertawa melihatnya dan menyodorkan coklat itu pada tangan Hinata untuk digenggam.
"Jadi lebih baik terima coklatku ini. Gendut..." Ucap Naruto lantas berlalu pergi.
''Aku tidak gendut, Naruto Senpaiii...'' Teriak Hinata yang sukses membuat Naruto berbalik menghadapnya.
''Ya ya ya kau tidak gendut. Hanya, montok. Weekk...'' Cibir Naruto dengan menjulurkan lidahnya lalu pergi meninggalkan Hinata. Hinata memanyunkan bibirnya.
''Naruto Senpaaaaiiiiiiii...''
Bersambung...
Waaaahhaaaa konflik masih manis" ini😂😂 Blm mikirin yg ada cabe" nya dlu mlh😂😂
Vomentttt😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto Senpai Is My Love
FanfictionCharacters Belongs To Masashi Kishimoto Chara : Naruto x Hinata Rate : T Ide sangatlah pasaran,sangat gaje,amburadul spekta pokoknya.. Summary : Bagaimana jika Hinata mengejar cinta sang senpai yang terkenal bersifat dingin dikampusnya? Bagaimana H...