02

18 1 0
                                    

(Awan)

7 thn yang lalu, perempuan itu telah mencuri hati gw saat masih umur 10 tahun.

Di malam yang dihiasi bintang itu, gw duduk menyendiri di ayunan taman sekolah. Waktu itu, gw kabur dari rumah dan lari kesini.
Ayah marah, saat tahu gw berkelahi dengan kakak kelas dan mendapat surat panggilan dari sekolah, tahu nilai gue jeblog, dan sering bolos. Ayah mukul pipi gw, sakit banget rasanya, bukan fisik aja tapi batin gw tertekan.

Saat itulah, perempuan umur 9 tahun datang dan duduk di ayunan satu lagi. Tanpa kata yang terucap dari gw ataupun anak perempuan itu. Dia diam, menatap langit malam sambil matanya terpejam.

"Oy! Ngapain anak perempuan malem-malem di luar?" gw berseru galak seraya memandang wajah manis yang meneduhkan itu.

"Emang gak boleh ya" jawabnya, masih memandang langit.

"Ngga takut?" Tanya gw, penasaran.

Anak perempuan itu menggeleng

"Banyak setan, lho" kata gw, menakut-nakutinya.

Dia menengok kearah gw, malah bikin gw salah tingkah. Entahlah, binar matanya benar-benar indah kala itu.

"Kan ada kamu" katanya, tersenyum. Entah kenapa gw terpaku dan gw rasa pipi gw semerah semangka, kayaknya.
Anak perempuan itu tertawa.

"Kamu sendiri ngapain disini? Lagi ada masalah ya?" Katanya, berdiri menghadap kaerah gw yang masih kaya bocah blo.on

"Kata ayah, kalo kita punya masalah, kita ngga boleh ngeluh, ngga boleh lari. Itu bakalan nambah masalahnya. Hadapin aja, anggap aja masalah itu kaya kereta, kita harus sabar menunggu biar kereta itu lewat, setelah lewat kita bisa nyebrang. Masalahnya selesai" dia menyelsesaikan pidatonya yang lumayan panjang "ngerti kan?" Disitu, gw gak ngangguk ataupun geleng. Dia mengulurkan tanggannya

"Aku mega"

"Awan". Kami berjabatan

"Ups! Keren! Mega yang mengiri awan.." katanya tersenyum. Tanpa sadar gw pun tersenyum, melupakan masalah gw

Mega yang mengiringi awan..

"Nama panjang lo?" Tanya gw penasaran

"..." tidak ada jawaban. Dia menatap mataku

"Gw Rivaldi awan Adrinata"

"Aku Pelangi Mega Rahayu"

"Awan yang menaungi pelangi" kataku tersenyum.

Sejak saat itu pelangi jadi sahabat gw. Hanya 2 bulan dalam satu tahun kami bertemu, tapi tidak jarak tak berarti apapun. Kami selalu akrab meski kota selalu berbeda.

Pelangi mengajarkan banyak arti kehidupan, selalu punya cara menenangkan emosi yang bergejolak didalam diri gw dan membawa pergi sebagian hati yg gw miliki.

Namun, 2 thn yang lalu. Kehidupan pelangi berubah, keluarganya dibantai oleh perampok tak di kenal dan kejam. Sekarang pelangi tinggal menetap bersama tante Mayanya.
Kini, di matanya banyak duka yang memilukan. Dan bodohnya aku, harus terpaksa meninggakan dia setelah tahu dukanya, membiarkannya melewati semuanya sendiri.
Sekarang tidak akan lagi.

***

(Pelangi)

"Jika x nilainya semakin kecil, maka garis sekan gambar A akan membentuk garis singgung kaya gambar B". Sudah berkali kali penjelasan lebar ku ulang, tapi cowok ini gk ngerti-ngerti.. ya Tuhan..

"Ah kampret ni MTK, ribet!!" Farel mengacak-ngacak rambut landaknya, frustasi

"Apa susahnya rel? Yang mana yang susah? Kamu udah bisa ngitung nilai turunannya, tinggal gambar garis singgung di kuadran 1"

Penikmat LelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang