Ka faro langsung menghempaskan tubuhku keatas ranjang kamarku lalu menatapku tajam,
"Jelaskan apa maksudnya ??" tanya ka faro
Aku hanya menunduk, tak mau menatapnya,
" JAWAB" bentak ka faro
Aku tersentak kaget saat mendengar bentakannya,
"A-aku h-hanya menemuinya dan menolak per-hiks... pernyataan nya " jawabku terbata bata karna mencoba untuk menahan tangisanku
Ka faro hanya berdecih lalu membanting pintu kamarku dan menguncinya dari luar, membiarkanku yang masih menangis sesegukkan.
Kini aku, ka faro, dan kedua orang tuaku sedang makan malam bersama ditemani sebuah keheningan yang terus melanda.
Aku terus menyuapkan sendok yang berisi makanan kedalam mulutku, dan hanya memandang piring dihadapanku tanpa mengalihkan pandangan kemanapun.
Aku telah menghabiskan semua makanan ku tanpa menyisakan sedikitpun, lalu membawa piring yang kugunakan kedapur untuk dicuci.
Aku segera mencuci piring ditanganku, setelah selesai mencucinya aku membalikan tubuhku dan hampir saja aku menjatuhkan piring ditanganku saat melihat ka faro kini ada tepat dibelakang ku dan menatapku dengan tatapan sendu,
"Kaka mau minta maaf sama kamu" ucap ka faro lirih
"mi-minta maaf untuk apa ??" tanyaku
"Karna sudah membentakmu dan menarik tanganmu sampai memerah" balasnya
"......."
"Aku memang kaka yang tak berguna untukmu" ucapnya
Aku menaruh piring yang ditanganku kembali ketempat cuci piring, aku menarik tangan ka faro dan mengelusnya lembut,
"Iya gak apa apa lagian aku juga salah karna sudah melanggar apa yang kaka ucapkan, aku pantas mendapatkannya" ucapku
Ka faro mentap matakku lembut, lalu menarik tubuhku kedalam pelukan nya,
"Maaf" ucapnya lirih
Aku membalas pelukannya dengan erat, dan sampai beberapa detik kemudian pelukan kita terlepas.
Ka faro mengacak acak gemas rambutku, dan aku hanya menggerutu kesal.
.
.
.
.Sudah beberapa hari ini aku merasa ada seseorang yang mengikuti dan mengawasiku, karna merasa kesal aku mencoba untuk menjebaknya dan akhirnya aku mengetahui siapa yang selama ini mengikutiku, yang tak lain adalah cowo yang waktu itu mengirim ku surat cinta.
"Apa mau mu ??" tanyaku kesal
"A-aku, apa maksudmu ??" tanya nya balik
Aku hanya memutar bola mataku malas,
"Jangan berfikir aku tidak tahu. Berhentilah mengikuti dan mengawasiku" ucapku kesal
"Si-siapa yang mengikutimu" balas nya
Aku baru tahu mengahadapi seseorang penguntit itu akan semenyebalkan ini.
"Berhenti mengelak" ucapku
"I-ini salahmu. Kau telah menolakku waktu itu" ucap nya
"Akhirnya kau mengaku juga" ucapku
Dia hanya berdecih, dan melirik kesegala arah seakan akan sedang memastikan sesuatu. Dia memukul belakang leherku dengan keras dan membuatku kehilangan kesadar dan semua menjadi menggelap.
Leherku terasa sakit dan seluruh tubuhku terasa pegal, saat ingin menggerakkan tubuhku aku sadar akan sesuatu yang ganjil. Kenapa tangan dan kaki ku terikat, dan Dimana ini ??
Seseorang baru saja datang sambil membawa senampan yang berisi semangkuk bubur dan segelas air putih, tunggu kenapa ada cowo itu disini ??
"Dimana aku ??" tanyaku
"Di rumahku" balasnya cuek
"Lepaskan tali ini" ucapku kesal
"Tidak akan, kau akan kabur bila aku melepaskannya" ucapnya
Aku benar benar tidak tahu harus berbuat apalagi saat ini, aku benar benar kehilangan akal,
Dert... Dert....
Aku menoleh kesumber suara, dan aku mendapati ponselku dipojok ruangan bersama barang barangku yang lainnya, yang kini sudah berada ditangan cowo itu,
"Benda ini dari tadi selalu berbunyi. Ini sungguh menganggu" Dia menghancurkan ponselku dengan tangan kosong, lalu berjalan kearahku
Aku takut, seseorang tolong aku. Ka faro, cepat selamatkan aku !!
Orang itu menarik rambutku dengan kasar, menarik daguku memaksa menatapnya,
"A-apa mau mu ??" tanyaku
"Mau ku" ulang nya
Dia berpikir sejenak lalu menatapku,
"Mungkin membuat mu menjadi milikku" ucapnya
Wajahnya semakin mendekat dan mendekat, aku semakin memberontak mencoba untuk melepaskan diri, tapi apalah daya tubuhku masih terikat dan tenaganya lebih besar dariku.
Seseorang tolong aku !!
Aku takut !!
Tolong.... Tolong.....
Bersambung......
Jangan lupa di vote ya...
Mencet bintang doang, gak akan membuat kalian bangkrut !!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif and Psycopath Brother (DiTerbitkan)
AcakBagaimana rasanya memiliki seorang kaka yang posesif dan juga seorang psycopath ? Apa yang akan kau lakukan saat mengetahui semua itu. Melarikan diri atau tetap berada disisinya ? Dan bagaimana rasanya saat takdir mempermainkanmu, bagaikan sebuah dr...