Chapter 8 - The Seer

104K 1.8K 3
                                    

King Sinclair berjalan melewati lorong redup di tempat itu, ia bahkan menyingkirkan tirai manik-manik yang menghalangi jalannya. Ia berjalan ke arah ruang belakang, di dalam perjalanannya itu ia juga menghirup aroma kemenyan dan cinta berputar-putar di seluruh tempat itu sehingga King Sinclair merasa sedikit mual karenanya.

Beberapa wanita yang tak berbusana berlalu-lalang di tempat tersebut. Ada yang menggodanya dengan mengerlingkan matanya atau melambai ke arahnya, ada yang membungkuk hormat, dan ada juga yang memanggilnya.

"Your Grace." Terdengar suara seorang wanita dari belakangnya. King Sinclair menoleh ke belakang dan menemukan Madam Ginette berdiri di hadapannya.

Madam Ginette adalah wanita pemilik rumah bordil ini. Riasan wajahnya sedikit lebih tebal dari biasanya. Meskipun ia berusia hampir 60 tahun, ia terlihat seperti seorang wanita berusia 40 tahun karena kecantikannya.

Wanita itu memiliki mata coklat terang hampir kuning, rambutnya berwarna hitam legam agak keriting. Bibir tebalnya diberikan pewarna warna merah delima, ia memiliki tahi lalat di dekat bibirnya. Madam Ginette menggunakan pakaian model boho, karena ia berasal dari Nemnora.

Beberapa orang mengatakan bahwa Madan Ginette adalah seorang penyihir dan peramal. Bahkan King Sinclair juga pernah mendengar bahwa ia mempraktekkan ilmu hitam supaya rumah bordilnya selalu ramai. Tetapi King Sinclair tidak mengakui adanya sihir atau ramalan.

"Kamu tetap memilih untuk menjadi seorang raja. Padahal kamu sudah mengetahui konsekuensinya." Komentar Madam Ginette saat mereka dalam perjalanan menuju ruang paling belakang rumah bordil ini. King Sinclair menoleh ke arahnya terlihat sedikit tidak nyaman.

Mungkin alasan pria itu tidak mempercayai bahwa Madam Ginette adalah seorang penyihir atau peramal karena ramalannya yang payah. King Sinclair hanya tersenyum kecil seakan perkataan wanita itu sama sekali tidak berpengaruh pada kehidupannya.

Ketika ia masih muda dan bertemu dengan gadis pertamanya yang bernama Mala, King Sinclair sangat jatuh hati padanya. Gadis itu telah melahirkan tiga anak laki-laki untuknya dan sekarang ia sedang mengandung anaknya yang keempat.

Sejak Madam Ginette mengetahui perasaan cinta King Sinclair terhadap salah satu Mala, ia langsung memanjakannya. Tetapi ketika usia King Sinclair sudah mencapai dua puluh lima, Madam Ginette mendapatkan penglihatan tentang pemuda tampan itu. Wanita itu melihat bahwa rumah tangga Prince Sinclair akan hancur jika ia dinobatkan menjadi seorang raja.

Queen Genevua selanjutnya akan membunuh wanita yang Prince Sinclair cintai, anak-anak lelakinya akan mati karena melawan satu dengan yang lain, dan anak laki-lakinya yang termuda akan lebih berkuasa dari kakak-kakaknya.

Ketika mendengar hal tersebut, Prince Sinclair tidak mempercayai wanita itu. Tetapi Mala sangat mempercayainya sehingga wanita itu memohon kepada Prince Sinclair untuk tidak naik takhta.

Tentu saja, Mala tidak ingin melihat anak-anaknya akan saling membunuh, ia pun terlalu takut memikirkan kematian seperti apa yang akan direncanakan istri Prince Sinclair nantinya.

Itulah alasan mengapa King Sinclair menunda penobatannya selama satu tahun. Pemuda itu harus berpikir secara jernih, ia bahkan menghabiskan waktunya bersama Mala dan anak-anaknya selama beberapa minggu, sehingga wanita itu pun hamil lagi.

"Aku sama sekali tidak percaya pada omong kosongmu tentang ramalan itu walaupun semua orang berkata bahwa kamu adalah peramal yang hebat. Tapi menurutku sesuatu hal tidak mungkin terjadi jika kita tidak mempercayainya." Jawab King Sinclair terdengar ketus dan dingin.

"Your Grace, aku bukanlah seorang peramal hebat. Aku hanya seorang pelihat. Percaya atau tidak percaya, kita akan mengetahuinya sebentar lagi." Ucap Madam Ginette terdengar santai.

Kingdom of GenevuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang