dia

23 1 0
                                    

"Hay !!" dia datang dengan senyuman menawan itu.
"Iya" balasku.
"Ayo pergi !!" dia mengatakannya sambil menarik pergelangan tanganku.
"Auu.." rintihku.
"kenapa ? apa aku terlalu kasar ?". "tidak-tidak" jawabku cepat.
"atau mereka menyakitimu lagi ? mereka benar-benar keterlaluan. Apa yang harus aku lakukan ?" dia menatapku dengan rasa bersalahnya seakan-akan dialah penyebab semua ini.
"sudahlah biarkan !"
"ini tidak bisa dibiarkan"
"lalu ?" tanyaku
"hmm entahlah, aku sendiri tak berhak mengatakan atau berbuat apapun"
"iya" aku memberikan senyuman terbaikku untuknya agar dia tahu bahwa aku tidak mengapa. Aku baik-baik saja asal bersamanya.
"Hoeee !!! Ngelamun aja lu ya ! nglamunin apa sih kok wajah lo tegang gitu ?" .Yuni datang sambil menepuk pundakku membuatku kaget dan terbangun dari lamunanku tadi, dasar pengacau. "Lah ditanyain malah diem. Apa rencanamu buat besok ?"
aku mengangkat kedua alisku sebagai isyarat, apa ?
"Hihh..besok kan kita berangkat prakerin !"
"Gak ada" jawabku.
"Ya Allah cuman gitu doang. Nyesel gue nanya lo" gerutunya. Hah ? Emang ada yang salah ? Aku emang gak ada rencana apa-apa buat besok. Dia apa gue sih yang salah ?

AlonenessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang