Satu

9 2 4
                                    

Hari Sabtu yang indah. Memperjelas sinar mentari di angkasa. Seperti yang dikatakan Pak Siput, bahwa kegiatan ekstra kulikuler berlangsung pada Sabtu pagi. Dan kini Mentari dan Bulan berdiri di lapangan basket SMA Pn. Ya. Berdiri di bawah kehangatan mentari.

Saat ini Bulan lebih memilih ekskul basket. Ya. Karena Bulan memang suka basket. Sedangkan Mentari, ia lebih memilih menjadi cheerleader. Mungkin alasan Mentari bukan suka dengan ekskulnya. Tapi karena ekskulnya lebih dekat dengan basket. Ya, Bintang ikut ekskul basket dan itu alasan utamanya. Jika memang ingin dekat dengan Bintang, mengapa tak langsung ikut ekskul basket? Karena Mentari tidak bisa bermain basket.

Prittt.

Bunyi peluit pelatih basket berderu di telinga Bulan. Secepat kilat, Bulan berbaris. Mendengarkan arahan dari Pak Asep, selaku pelatih basket. Sedangkan di samping Bulan, ada Bintang yang juga berdiri memperhatikan celoteh Pak Asep. Ya benar saja, lebih seperti celotehan daripada arahan.

"Loh Bulan!? Lo ikut ekskul basket juga?!" Tanya Bintang dengan tatapan sedikit terkejut. Sedangkan Bulan hanya terkekeh kecil melihat reaksi Bintang.

"Sekaget itu kah kamu? Apa aku ini terlihat seperti hantu? Yang membuatmu terkejut?" Tanya Bulan diiringi dengan kekehan kecilnya.

Ya. Lo Hantu di hati gue.

"Ah.. Ya nggak lah L-an!?" Jawab Bintang dengan nada sedikit diseret pada bagian akhirnya.

Bulan yang melihat ekspresi bingung Bintang saat memanggil namanya, sontak menjawab "Panggil aku Tsandra aja. Diambil dari TSA-bi-ta-bu-la-N-da-nen-DRA."

"Ohw.. Ok Tsa! Kenapa lo milih ekskul basket?"

"Karena gue suka basket!" Jawab Bulan yang terlampau polos. Tak melihat ekspresi Bintang yang sedikit kecewa? Kecewa karena apa? Entahlah. Bintang juga bingung dengan perasaannya.

"Jadi murni suka basket nih?" Tanya Bintang. Ada jeda sebelum melanjutkan ucapannya "Bukan karena lo punya doi kan disini?"

Bulan mengernyit bingung. Apa hubungannya dengan basket? "Emang alasan kamu ikut basket apa?" Tanya Bulan. Yang ditanya terlihat senang, membuat senyumannya tersungging.

"Karena gue suka basket, itu alasan utama gue!"

"Kalau ada alasan utama? Berarti ada alasan lainnya dong?!" Tanya Bulan.

"Karena lo!" Jawab Bintang tegas.

"Kok karena aku?" Tanya Bulan yang membuat Bintang sedikit kesal. Nyatanya gadis ini tidak peka. Terlampau polos.

Kurang jelas apa coba, kodenya?

"Karena di samping bulan selalu ada bintang," Jawab Bintang asal, pada akhirnya. Tidak mungkin ia menjawab alasannya begitu saja kan?

"Bukannya bintang seharusnya bersama dengan mentari? Karena mereka berdua sama-sama bintang yang memiliki sinar sendiri. Sedangkan bulan bukan bintang, tapi satelit. Satelit yang bertugas di samping bumi untuk menyinari bumi, dikala malam datang," Jawab Bulan lebih panjang. Sedangkan Bintang langsung bungkam mendengarnya. Mereka berdua diam dalam pikirannya masing-masing.

Bulan.. Apa maksud lo ngomong gitu?

Bintang.. Kamu nggak tau? Kalau Mentari suka sama kamu?

☆☆☆

Di sisi lain. Ekskul cheerleader dimulai dengan uji coba gerakan per-anak, untuk pembuatan tim. Tidak lupa juga, sebelumnya melakukan pemanasan. Mentari di sini, sangat serius. Walaupun ia tidak begitu suka dengan hal yang semacam ini.

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang