Degem's Series : Vampire Mate

rosé side story

Aku hidup sebatang kara, aku harus menelan pil pahit masa lalu. Keluargaku dibunuh oleh sebuah komplotan yang ingin menghancurkan keluargaku. Kakakku bahkan terbunuh karena harus melindungiku, dia menyembunyikan ku di bawah tempat tidurnya tanpa sempat bersembunyi juga. Sejak saat  itu aku trauma terhadap gelap.

Saat tahu aku selamat nenekku dan pamanku datang menjemputku dan mengurus pemakaman ayah, ibu, dan kakak. Mereka sangat menyangiku, karena aku cucu dan keponakan mereka satu satunya. pamanku tidak menikah, beliau adalah orang yang cenderung workaholic, meskipun begitu dia mencurahkan perhatian kepadaku seperti putrinya sendiri. Dia mengambil alih perusahaan ayah untuk masa depanku, tapi kupikir itu bukanlah kemampuanku. Tepat setelah aku berumur 14 tahun, nenekku menyusul ayah, ibu dan kakakku. aku terpukul. paman berusaha tegar demiku.

2 tahun kemudian, paman yoochun memutuskan untuk menikahi kekasihnya. dia cantik dan baik sekali. tapi aku memutuskan untuk keluar dari rumah itu dan tinggal di apartement sederhana saja yang pastinya nyaman untukku. Aku tak ingin terus merepotkan mereka. Paman dan bibi memaksaku untuk tetap bersama mereka. Tapi aku merasa bukan bagian dari mereka, aku mengerti mereka mengkhawatirkan diriku. Tapi aku meyakinkan mereka aku ingin hidup mandiri dan beralasan untuk mendaftar sekolah di seoul karena bosan dengan kehidupan australia sekaligus pulang. Sejak kejadian malang itu, aku dibawa ke australia. Dan sudah saatnya aku kembali ke negara asalku. Paman memang sering ke korea untuk mengurus perusahaan disana, tapi setelah nenek meninggal, perusahaan dengan cepat dipindahkan ke Australia agar paman dapat menjagaku.

Setelah satu tahun berlalu, aku meninggalkan mereka. Rasanya rindu, ada perasaan untuk kembali kesana, untuk tinggal kembali. Tapi ini keputusan yang kubuat. Paman dan bibi serta kini babby park kecil dua kali dalam setahun mengunjungiku dan setiap minggu selalu menelfonku. Terkadang pun sesekali aku yang ke australia. Aku ikut senang melihat keluarga mereka. Andai saja keluargaku masih lengkap. Aku sering merasa kesepian. Maka dari itu aku benci sendiri. Apartement yang awalnya nyaman menjadi tempat yang membuatku menumpahkan air mataku. Pelarianku hanyalah pada sahabatku, entah mengunjungi,menginap ataupun bermain.

Aku bukan siswa terkenal dikampus, aku hanya dekat  dengan beberapa  orang,  seperti jisoo eonni, jennie eonnie, lisa, teman sefakultas, beberapa senior sefakultas dan kenal dengan beberapa teman mereka, yah hanya sebatas kenal. Aku memang pendiam dan  hanya terbuka kepada para sahabatku saja. Dan hanya ingin berinteraksi dengan orang yang ku kenal saja. Hanya sebatas itu. Tak ada yang spesial dari kisahku dan diriku hanya kisah pilu.