chapter one

791 102 13
                                    


my love is on fire~uuu
let's burn baby burn~

"..."

"Pagii, iyaa, aku baru bangun nih kak."

"..."

"Oh iya,aku hampir lupa.  Iya aku langsung siap - siap."

Gadis itu bangun dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. Ya gadis itu adalah Roseanne Park atau bisa dipanggil Rose. Tidurnya sempat terusik oleh sesorang yang menelfonya.

Setelah 30 menit berlalu, Rose keluar dari kamar mandi dan mulai memilih baju dan berdandan. Ia memilih pakaian santai dan nyaman untuknya. jujur saja dia tak terlalu senang diajak pergi seperti hari ini, dan karena yang mengajak sahabatnya maka mau tidak mau dia harus ikut. Setelah ia selesai berdandan, ia mengambil kunci apartemenya lalu pergi ke halte bus untuk menuju ketempat janjiannya.

40 menit berlalu ~

"Rosee, come here." Gadis berponi terlebih dulu memanggilnya.

"Lisa? Kemana Kak Jisoo dan Kak Jennie ? Oh apa kak Wendy  jadi datang? Aku ingin meminta bantuan untuk mengerjakan tugas ku, aku kurang paham."

"Rose kalo nanya itu satu satu aja, bisa nggak sih? Kak Jisoo lagi pesen minuman. Kak Jennie jemput  kak Irene dan kak Nayeon. Nah kalo kak Wendy, kak Seulgi sama Yeri  lagi dalam perjalanan mungkin." Jelas Lisa, gadis yang tadi memanggil Rose.

"hehe makasih infonya Lisayang 😘, yaudah aku mau mesen minum juga." Rose segera melesat membeli minuman.

Sesaat setelah Rose ingin membeli minuman, ia melihat Jisoo yang sedang memesan miliknya juga.

"Kak Jisoo?" sapa Rose, ragu, ia takut sekali jika salah orang, kan malu kalo salah.

"Ah Rose, kukira kamu masih dikasur hahah, kalo gak diingetin tadi kamu pasti lupa kan?" Jisoo menggoda  disertai smirk andalannya

"ah ahahahaha , untung kakak ingatin. Btw kak pesanin jus mangga, please!!!" Rose memasang muka aegyo.

"aishh, karena kamu dateng bakal aku pesanin tapi nggak buat bayarin. Keuanganku sedang tidak baik!!!" cemberut Jisoo.

"haish kak Jisoo, kukira kamu bakal traktir aku huhu. Pasti kak Jisoo beli koleksi snow globe terbaru itu kan? Pantas uang bulananmu  cepat Menipis!!" ceramah Rosé

"Habis lucu. Aku jadi gak tega buat membiarkanya berlama lama di etalase hehe."

15 menit berlalu Rose dan Jisoo kembali ke tempat duduk mereka dan sudah mendapati teman - teman mereka sudah lengkap.

"aihh kalian tidak memesankan minuman kami?" Yeri merengek.

"Pesan sendiri bocah!" Jisoo membalas. Yeri yang mendengarnya hanya mendelik.

Setelah selesai urusan pesan memesan selesai, mereka langsung bersiap siap untuk pergi ke tempat tujuan.

"emmm kak Wendy , kita sebenarnya mau kemana sih?" Tanya Rosé

"kamu gak tau? Pasti kalo kita jalan jalan kamu selalu nggak tau tempat yang kita tuju" Rose hanya tertawa malu mendengar Wendy mengomelinya. Ya ia selalu tidak pernah mengingat hal berbau wisata, karena tak terlalu tertarik.

"Kita akan pergi ke museum old seoul art Roje-ya, tenang kamu pasti suka tempat seperti ini. Kemarin mereka mengumumkan adanya artefak tentang vampire. Kamu bisa menulis di jurnal khusus vampire kesayanganmu itu." Ujar Joy.

"Beneran?" Tanya Rose dengan mata berbinar.

Irene, Joy, Wendy, dan Jennie yang satu mobil dengannya hanya geleng geleng kepala. Soal yang tak nyata antusias giliran urusan dunia nyata saja praktek 0 besar, hanya cuek, cuek, cuek dan cuek. Bahkan soal vampire saja semangat padahal jika menonton film, teriakannya lah yang paling kencang.

Setelah mereka sampai, mereka berpencar dan berjanji untuk bertemu di tempat ini, ya jam besar pada pukul 3 sore. Rose memilih untuk pergi sendiri, karena tak ada yang menemaninya. Dia berjalan lalu memasuki gedung bagian barat museum dan melihat lihat artefak yang dibicarakan sekali. tulisan itu belum diterjemahkan karena masih dalam penelitian. Dia sedikit kecewa lalu memutuskan untuk berjalan jalan. Dia sampai pada pintu keluar barat dan memutuskan memberi pesan kepada temanya untuk keluar dari museum untuk ke toko buku yang ingin ia kunjungi di dekat museum ini.

Belum 10 meter dia berjalan, ia melewati toko tradisional yang kelihatanya tua tapi masih terawat sangat amat baik. Dia hanya melirik dan melewati, tapi dia berhenti seketika. Entah mengapa ia merasa toko itu tak ada yang spesial tapi kenapa sangat menarik perhatianya. Dia memutar balik dan kembali ke toko itu, namun saat ingin memasuki toko itu, pintu terbuka dengan menampilkam seseorang yang bisa dibilang masih muda dan tampan meski tampilanya serba nyentrik.

"Selamat datang nona, ada perlukah anda datang kemari? Apa anda mencari suatu barang" ucap lelaki itu.

"eumm, sebenarnya tidak ada namun saat melewati toko ini, saya seperti mendapat dorongan untuk datang ke sini. Maaf lancang tuan."

"Ah kalau begitu masuklah, banyak barang antik dan pastinya sangat special, barangkali anda ada yang berminat dengan salah satu barang saya. Mari masuk dan lihatlah." rosé memasuki toko tersebut, dia memang jarang jalan jalan tapi dia juga bukan orang yang kudet. dia tak pernah mendengar toko ini sebelumnya. tapi tak dipikirkan.

Lalu entah pemilik toko atau karyawan tadi yang menyapanya pamit kebelakang. Rose melirik - lirik barang yang ada di etalase depan. Memang benar benar antik bahkan dilihat secara keseluruhan tempat ini sangat luas, padahal dari depan tadi terlihat biasa saja, orang yang melihat pasti akan mengira ini toko biasa. Tak ada barang yang menarik, Rose memutuskan untuk menyusuri toko itu, semakin ke belakang dan menemukan tempat yang agak gelap dan seperti gudang penyimpanan namun masih bagian dari toko dan tidak ada pembatas jadi Rose memutuskan untuk masuk. Dia menemukan banyak box besar dan beberapa barang antik lainya seperti jam besar atau patung. Rose berjalan ke ujung kiri setelah melihat suatu objek yang menarik rasa penasaranya, sebuah peti.

(Anggep aja dah usang dgn posisi berdiri dan terbuka dikit)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Anggep aja dah usang dgn posisi berdiri dan terbuka dikit)

Rose melihat peti tersebut agak terbuka dan memutuskan untuk membukanya. saat ia membukanya ia terkejut melihat patung- tidak dia bingung, patung tersebut benar benar mirip manusia. Benar benar tampan pikirnya, matanya yang terpejam benar benar suatu yang indah. tanpa sadar dia memegang wajah patung manusia tersebut dan mulai mencakup bagian  kedua  pipi patung tersebut.

*sreeeeeeeekkkkkkkkkkkk

"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"

"LUCAASSS????"

T
.
B
.
C
.
?
.

HEHEHEHE

Degem's Series : Vampire MateWhere stories live. Discover now