part 1

317 13 2
                                    


Kunjungan pertama seorang remaja Putri berusia 14 tahun bernama Linda Lidianti ke psikiater.

Linda pov

Hidupku hampa, tapi aku tak tahu apa yang tertinggal di dalam hati ini, sehingga berulangkali aku lawan naluriku untuk mengakhiri hidupku. Meskipun adakalanya depresi menghantui dan berputar membuat kepalaku sakit. Tak ada yang tahu pasti apa yang tengah aku hadapi, orang tua ku selalu memarahiku jika aku berbuat sesuatu, aku bahkan tak mengerti apa yang menyebabkan mereka menjadi marah, bahkan aku tak tahu siapa aku, untuk apa aku, dan aku tak pernah mengerti semua orang. Aku hanya tersenyum saat mereka membuatku malu bahkan aku tertawa lepas, aku menangis saat ada orang yang memuji atau cowok yang menyatakan perasaannya. Karena aku tak tahu apa yang harus aku ekspresikan. Semua orang menjauh membuatku nyaman. Tapi rasanya aku ingin terbang bebas di udara.

Linda pov off

orangtuanya mengatakan...

"Kami tak mengerti pada dia, dia selalu terlihat aneh jika keluar dari rumah, dia tak punya teman, bahkan semua temannya ketakutan jika bertemu dengannya. Kami sangat merasa malu jika kami mengajaknya pergi dari rumah, jadi tolong sembuhkan anak kami.... "

"Apa kamu selalu merasa takut jika bertemu orang banyak? " tanya psikiater dengan lembut

"Tidak" ucap Linda spontan,

"Apa kau senang bertemu dengan temanmu di sekolah? " tanya psikiater lagi

"Iyah" jawab Linda dengan wajah yang ceria

Psikiater melihat kedua orangtua Linda dengan tatapan yang agak aneh,

"Apa kau selalu resah jika keluargamu mengajakmu ke tempat umum? " tanya psikiater itu sembari menatap kembali Linda dengan lembut

"Tidak... " ucap linda dengan wajah yang merasa tidak begitu.

"Okey, kalo begitu coba kau menggambar di kertas ini yah.... " sambil psikiater menyodorkan sebuah kertas kosong dam pulpen

Linda menggambar sebuah stetoskop, dengan waktu yang singkat, dia dapat menyelesaikan gambarnya itu dengan sangat mirip dengan aslinya.

"Apa kau sudah selesai? " tanya psikiater.

"Mm.. " sambil dia mengangguk

"Ok kau boleh keluar dulu yah..  " perintah psikiater, yang langsung dilakukan oleh linda.

Orangtua Linda, psikiater on

"Ok, dari yang saya lihat, anak ibu tak mengalami apapun, mungkin dia hanya terlalu malu pada semua orang, tetapi saat saya tanya tentang sekolah dan temannya dia terlihat begitu ceria, seperti yang ibu lihat dari gambarnya terlihat dia begitu ceria dan penuh dengan impian. " jelas psikiater itu.

"Tapi dok, kenapa saat saya tanya sama temenya mereka selalu bilang dia itu aneh... Bahkan ada yang ketakutan ketika saya menanyakan tentang anak saya... " ucap ibu Linda

"Sekarang gini aja yah bu.... Coba ibu lebih dekat lagi dengan anak ibu, ibu tanya apa masalahnya setiap hari dan ibu coba membangkitkan rasa percaya diri pada anak ibu agar dia bisa lebih dekat dengan orang lain... " jelas psikiater itu,

"Tapi dok, dokter yakin kalo anak saya akan kembali normal..  " tanya ibu Linda lagi.

"Percaya aja bu, pasti setiap kelainan akan selalu ada cara agar dapat disembuhkan, saya juga mempunyai adik yang hampir sama keadaanya dengan anak ibu... " ucapan meyakinkan dari psikiater itu.

"Oh.. Psikiater seperti dokter juga punya adik seperti anak saya? " kejut ibu Linda.

Psikiater itu hanya memejamkan matanya sesaat.

Tolong Sembuhkan Aku (Save Me, Please!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang