You worth more than that

92 12 3
                                    


"Gimana kalau kita pacaran aja? Kan ga ada bedanya."

Chaeyeon memandang Minhyun dengan tatapan bertanya. Lalu pandangannya beralih ke tengah lapangan, lalu kembali lagi kepada si pemuda. Kontras dengan dugaan orang kebanyakan, Jung Chaeyeon memang memiliki nol pengalaman dalam masalah hubungan keturunan adam dan hawa. Beberapa laki-laki pernah mengutarakan perasaan kepadanya, tentu saja. Tapi ia tidak pernah menganggap ajakan serupa akan ia dengar dari seorang Hwang Minhyun.

Jika Chaeyeon boleh berpendapat, ajakan pemuda ini terdengar hambar di telinganya.

"Aku jadi ingat cerita oppa beberapa waktu lalu yang bilang penasaran dengan rasanya pacaran." Mungkin kalian berpikir pemuda seperti Hwang Minhyun punya barisan mantan yang panjang. Tapi tidak, pemuda itu belum pernah berpacaran juga sebelumnya. Minhyun mendengarkan Chaeyeon saksama, kerutan mulai timbul di dahinya. "Oppa masih penasaran makanya mengajakkua berpacaran?"

'Bukan begitu, Jung Chaeyeon.' Seandainya ia cukup berani melafalkan kalimat yang berada dalam kepalanya itu. Tapi tidak, Hwang Minhyun hanya diam dan mendengarkan setiap kalimat Chaeyeon.

"Lagipula aku tidak pernah bisa membayangkan bagaimana jadinya aku dan oppa berpacaran lalu putus dan kita menjadi seperti orang yang tidak pernah saling kenal." Chaeyeon menolehkan kepalanya, menatap dalam kepada pemuda Hwang. "Aku tidak pernah ingin oppa menyandang gelar sebagai mantanku, oppa lebih berharga dari itu."


Untuk kalimat yang ini, Hwang Minhyun setuju. Ia juga tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika hubungan mereka memburuk dan mereka berdua hanya menyandang predikat mantan. Jung Chaeyeon juga lebih berharga daripada itu.

"Kita masih bisa terus bersama, terus bercerita, terus berjalan-jalan tanpa berpacaran, kan?"

Hwang Minhyun inginnya menyanggah. Tapi Jung Chaeyeon tersenyum sangat manis ketika mengatakan hal itu. Bagaimana mungkin ia dapat menyanggah Jung Chaeyeon dan senyumannya yang memabukkan.

"Aku bukannya tidak mau jadi pacar oppa, bukannya tidak suka oppa. Aku suka oppa, suka sekali, tapi bagaimana ya."

"Kamu benar, Chaeyeon-ah." Hwang Minhyun lagi-lagi hanya bisa menjadi pemuda bodoh seperti biasanya. Ia menyela hanya agar Jung Chaeyeon tidak perlu merasa pusing untuk merangkai kata lanjutan. Biarkan dirinya sendiri saja yang pusing, gadis itu jangan. "Tidak usah dipikirkan lagi nanti kamu pusing. Kita makan saja yuk, latihanku sudah selesai. Sebentar, aku ambil barang-barangku dulu."

Dan hari ini pun mereka tidak menemukan titik terang.

Hidden FeelingsWhere stories live. Discover now