4

7 2 0
                                    

SORRY LATE UPDATE WKWKWK
HAPPY READING !! JANGAN LUPA VOTE NYAAHH 😚






"yaa guanlin, Apa sekeras itu kau menabraknya? Dia menangis sekencang itu saat melihat mu aku rasa dia demam sekarang menahan sakitnya, aarrghh apa yang harus kulakukan apakah aku boleh mengatakan sesuatu pada nya."  -jimin


"yaakk aku yang menabrak nya kenapa kau yang frustasi sekarang, aahh aku mengerti apa karna dia karyawan mu?" Tanya guan bingung.


Jimin hanya diam saat guan mengatakan KARYAWAN. Maafkan aku Yoon inha, aku hanya takut kau akan lebih membenciku kalau aku ingatkan tentang kita dulu.






*rumah soona*


Inha hanya diam saat di mobil dijalan dan tiba sampai tiba dirumah ia tetep saja diam, eunha tak menanyakan apapun kepada nya inha masuk rumah berjalan tunduk dan perlahan tak dihiraukan nya.
kakak dan oppa nya yg sedang asik menonton di sofa seluruh wajahnya memerah mata nya pun merah dan sembab.

"Yaak Yoon inha kenapa diam saja? Bagaimana pengenalanmu ditempat kerja hari ini? Berjalan lancar? Menyenangkan?" Tanya soona.

"sangat lancar dan sangat sangat menyenangkan" jawab inha sambil tertunduk dan suara serak.

Soona dan daniel bingung.

" kalau memang menyenangkan kenapa kau terlihat murung?" -tanya daniel.

"Benar apa kau sakit?" - Soona

"Sepertinya dia demam sayang, coba aku pegang." daniel ingin menghampiri inha tapi ditahan oleh soona.

"niel, duduk." Perintah Soona dengan memberi tatapan tajam ke Daniel.

Inha masuk kamar tanpa mengatakan apapun.
Eunha lewat bersikap biasa dan tak tau apa apa.


"eonni oppa hai kalian sudah makan?" Sapa eunha

"hai, kami sudah makan aku membuatkan jjajjangmyeon untuk kakak mu dan aku menumpahkan banyak lada hitam diatas nya dan sekarang ia sedang menikmati sakit perut nya." Jawab daniel dengan wajah ceria dan gigi kelinci nya.

Soona yang mendengar itu langsung menendang lutut daniel.

"Ahh eunha ada apa dengan adikmu? Apa dia sakit?" Tanya soona.

"mungkin dia sedang datang bulan, biarkan saja. Sebentar lagi dia baikan." Jawab eunha dengan cuek.

si eunha yang sok cuek padahal care masuk ke kamar inha yang tidak terkunci, dia mendengar tangisan inha dibawah bantal.

Inha menangis berusaha menyembunyikan tangisnya dibawah bantal, tangan nya menggenggam sebuah kalung dengan liontin berbentuk kunci kecil.


Inha menangis dan meracau

"Kau meninggalkan ku tanpa alasan, kau menyuruhku melupakanmu begitu saja tapi kenapaa?! kenapaa jimin, kau kembali lagii ?! kenapa aku harus bekerja ditempat mu?!! takdir seperti apaa ini? apa harus seperti ini takdir ku? aku sudah mengikhlaskan mu selama 5 tahun ini babboyaa!! kenapa kembali lagi dan pura pura tak mengenalku?!" Racau inha sambil menangis kencang.

Eunha terkejut dengan celotehan inha yang tak begitu jelas dibawah bantal, Eunha masuk dan perlahan mendekati inha dan mengusap punggung inha.

"kalau kau tak suka pekerjaan mu kau boleh mundur saja tak usah bekerja, akan ku carikan yang lain." Kata eunha yang berpura pura tak tau agar tak membuat inha tersinggung.


Inha berhenti menangis sejenak


"aani, aku hanya kelelahan dan bingung saking bingung nya aku sampai tak bisa berpikir." Jawab inha



"istirahatlah ku harap kau akan baik baik saja." Kata eunha dan langsung meninggalkan inha dan masuk ke kamar nya sendiri.

Miss you -pjm Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang