*
*
Mikoto memandang kaget kerah Naruto yang baru saja datang. Pasalnya gadis itu memandang datar ke arah dimana sebuah foto besar seorang gadis yang terletak di nakas kaca, dengan guci marmer ber ukir bunga skura di depan foto itu. Dan ia juga tau, alasan apa hingga Naruto sangat membenci sosok gadis di foto itu.
" ternyata dia sudah mati.. Sukur lah "
Dengan santai Naruto berucap.Sasuke yang mendengar apa yang dikatakan Naruto, maju. Dengan wajah yang mengeras dan hati yang panas, ia melayangkan tamparan pada sosok gadis yang sudah menghantui setiap malamnya.
Wajahnya berpaling, dengan cap merah di pipi kiri. Sudut bibirnya sobek dan terlihat darah yang mengalir disana.
" kau! Tak ber hak mengatakan itu "
Naruto terkekeh." jadi... Kau suaminya? Ckck... Kasihan sekali "
" tutup mulutmu "
" urusanku bukan dengan mu "
Naruto menatap tajam kearah Sasuke yang menatapnya dengan bengis. Ia beralih menatap kearah dimana kakek, nenek, paman, bibi dan pasangan Namikaze di depannya.
" ku kira nenek tulus menampungku selama ini.... Ternyata tidak. Bahkan paman dan bibi tidak tulus menyayangiku.... Semuanya bullshit "
Naruto kembali menatap Sasuke yang berdiri di depannya.
" dan kau, kau juga pasti komplotan mereka bukan?! Brengsek ..... KENAPA KALIAN TIDAK MATI SAJA !! "
" kau "
Tap
Tangan Sasuke kembali terangkat, tapi sayang tangannya telah di tahan oleh ayahnya.
" ayah "
" kau, tak pantas memukulnya "
Sasuke menatap sengit sang ayah yang memasang badan di depan Naruto.
" kenapa!! Dia sudah kurangajar pada kita, dia- "
" kau... Tak tau apa-apa "
" Naru-chan "
Sosok berambut merah sang nenek bergerak maju.
" kembali ketempatmu... Nyonya "
Mito memandang kaget kearah Naruto yang sudah tertutupi kabut emosi. Seluruh orang disana menatap sendu kearah Naruto yang berdiri di belakang Fugaku.
" kalian tau,, apa yang kalian lakukan sudah menghancurkan hidupku. Dan itu karena tanganmu Nyonya Senju "
" waktu itu aku masih 14 tahun. Bayangkan, kau mengangkat rahimku hanya untuk memberikannya pada gadis pesakitan itu?! Dimana hatimu.... Aku juga keponakanmu "
Senju Tsunade sudah menitihkan air matanya. Sungguh, setelah operasi yang di lakukannya sendiri untuk mengangkat rahim milik Naruto 7 tahun lalu, tangannya tak berhenti bergetar hingga sekarang karena rasa bersalah. Bahkan dia sudah tidak lagi bekerja sebagai dokter, sejak saat itu.
" tunggu... Apa maksudmu? "
Sasuke yang sejak tadi diam akhirnya angkat bicara, saat ia mendengar kemarahan Naruto.
Dengan seringai mengejeknya, Naruto berjalan mendekat kearah Sasuke.
" ternyata kau dibodohi banyak orang, pintar sekali. Kau tau, dia - "
Menunjuk foto mendiang istri Sasuke.
" karena keegoisannya, mereka- "
Menenjuk seluruh orang di belakang Sasuke, kecuali Fugaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
duda galak samping rumah
FanfictionNaruto disuruh sang nenek untuk menjadi guru privat bagi cicit sahabat suaminya.... Ia malah berhadapan dengan duda tampan, bermulut pedas ayah dari muritnya...