**
*
*
Sudah lebih dari 10 tahun, tepatnya 13 tahun Naruto menetap di Iwa. Ia memulai bisnisnya di sana, sebuah bisnis rumah makan. Ia juga mendirikan sebuah panti asuhan dan sebagai donatur tetap di beberapa panti asuhan disana. Hari ini dia akan menghadiri sebuah acara kelahiran putra kedua sahabatnya di sebuah hotel.
Matanya tak lepas memandang pemandangan kota Iwa pada malam hari. Sudah lama ia tinggal di sini, merintis usahanya dari nol, hingga sekarang dia sudah sukses.
Ia juga tak habis fikir, kenapa sahabatnya itu sampai ikut pindah ke sini, setahun setelah gadis itu lulus kuliah. Gadis Inuzuka itu juga merintis karir modelnya di sini.
Kota Iwa tak kalah besar dan maju seperti Tokyo dan Konoha. Walau Tokyo berada di ibu kota. Disini penduduknya juga sangat modern, walau masih memegang teguh adat.
" kita sudah sampai nyonya "
Naruto yang tersadar dari lamunannya bergumam. Ia kemudian keluar dan berjalan memasuki ballroom hotel.
Kaki berbalut sepatu hak tingi itu melangkah menuju sang pemilik acara.
" Hai "
Pria berkuncir nanas itu berbalik dan menatap Naruto yang cantik dengan balutan dress berwarna peach. Walau umur wanita itu sudah lebih dari 30an, tapi gadis itu tetap seperti Naruto yang ia kenal saat berusia 20an.
" kau lama "
Pria itu memberikam pelukan selamat datang.
" dimana istrimu ? "
Tanya Naruto setelah melepaskan pelikan Shikamaru." sebentar lagi datang... Itu dia "
Naruto menatap kearah dimana seorang wanita berambut coklat, yang tengah berjalan dengan menggendong bayi di tanannya. Bibirnya tersenyum lebar, saat sosok pria kecil tengah berlari kearahnya.
Ia meraih tubuh gembul duplikat Shikamaru itu ke gendongannya dan menghujaninya dengan ciuman.
" cepat menikah dan punya anak "
" dan kau lupa jika aku mandul "
Dentan tanpa beban Naruto menjawab omongan kiba, yang sekarang meringis karena tatapan tajam sang suami.
*
*
Naruto memutar bola matanya malas, melihat remaja disepannya yang hanya duduk dan menatapnya dengan lekat. Ia gerah juga mendapati tatapan tajam dari pemuda bersurai gelap itu.
" sebenarnya apa maumu, anak muda?..... Jika tidak ada yang penting, aku akan pergi "
Tentu saja dia kesal, saat ia barusaja keluar dari gedung US Corp, dia di hadang oleh sosok bocah yang sekarang malah diam. Bahkan bocah itu juga yang menyeratnya ke kantin kantor besar itu.
" ck.... kau mendengar aku bicara tidak sih? "
" kau tidak mengenaliku? "
Naruto menaikkan alisnya tak mengerti.
" ini aku mama ..... Menma "
Naruto tersedak kopi yang ia minum. Dia masih ingat riwayat kesehatannya kok. Walau seberapa banyak dia melakukan hubungan badan dengan pria, dia tak akan pernah bisa hamil. Walau sperma mereka memasuki miss Vnya, karena dia mandul. Dia tak memiliki rahim.
" otakmu miring yaa.... Mana mungkin aku punya anak "
Pemuda itu mengusak rambutnya kasar. Tangannya gatal ingin mengguncang tubuh mungil wanita di depannya. Umur sudah lebih dari 1/4 abad, tapi otak dan kelakuan masih sama saja saat wanita itu berumur 20an. Mulutnya ceplas-ceplos, seperti bibi Kiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
duda galak samping rumah
FanficNaruto disuruh sang nenek untuk menjadi guru privat bagi cicit sahabat suaminya.... Ia malah berhadapan dengan duda tampan, bermulut pedas ayah dari muritnya...