Chapter 3

80 4 0
                                    

Setelah Benny berumur 15 tahun,semuanya berubah..., kepintaran Benny merubahnya menjadi orang yang angkuh dan sombong. Dia tidak ingin ditegur oleh semua orang walaupun ia melakukan kesalahan. Bahkan Benny telah mengikuti sekelompok orang yang bandel dan selalu melanggar peraturan sekolah(geng). Ia membeli pisau karena mengikuti teman-temannya untuk bergaya-gaya lebih garang dan kuat. Setelah pulang rumah,"Benny gunakan waktumu untuk belajar,kenapa kamu berubah Benny...,jangan karena kamu bisa mengerjakan soal-soal ujian tersebut dan mendapatkan nilai tertinggi,kamu bisa pergi bergaya dan sombong terhadap teman-temanmu",Ibu Benny berkata dengan marah. Benny pun membalas dengan kata-kata yang tidak pantas untuk dikatakan,"Bu... aku sudah cukup pintar bu untuk belajar lagi. Jadi jika mama tetap memaksa itu tidak akan masuk ke telinga saya ma... tenang saja ma... dan aku ingin meminta uang untuk membeli celana sekolah baruku karena celana aku sudah lama dan usang",Benny berkata sambil marah dan senyum karena sudah menipu mamanya.

Keesokan harinya,"yo bro... mana uang setoran bro... aku belum beli makan ayo la bro uangnya...",teman sekelompok yang bandel Benny berkata kepada Benny. "Tenang bro... sudah kusiapkan uangnya... ingat ya bro kita tidak boleh pisah,kita harus tetap bersama",Benny berkata kepada teman sekelompok yang bandel dan  langsung pergi untuk masuk ke kelasnya.

Waktu terus berjalan dan Benny semakin tidak bisa mengontrol dan mengendalikan emosinya. Saat teman sekelompok yang bandel Benny meminta uang setoran terhadap Benny,Benny lalu membunuhnya dengan pisau yang Benny belikan dengan teman sekelompok yang bandelnya. Setelah Benny tau apa yang dilakukannya,ia langsung berlari-lari dengan cepat dari sekolahnya ke rumahnya karena takut dilihat banyak orang sehingga ia bisa dipenjarakan. Setelah sampai di rumah,"Benny mana celana sekolah barumu? Tapi kamu telah mengambil uang saya untuk membeli celana sekolah kamu yang kamu bilang sudah lama dan usang. Katakan yang sebenarnya dan yang sejujur-jujurnya,kamu menipu saya untuk mengambil uang yang kamu katakan untuk belikan celana baru karena celana mu sudah lama dan usang tetapi kamu menggunakannya untuk hal-hal yang tidak penting",Ibu Benny bertanya dengan serius dan marah. "Ma... jangan ngoceh terus dong!!! Aku lagi pusing nih,bisa gak diam sebentar,aku beneran pusing nih ma... tolong ya ma sehari gak nasihatin aku bisa gak?" Benny membalas dengan palak lalu Benny masuk ke kamarnya dan mengunci pintunya. Lalu Abang Benny atau Beno pun langsung menenangkan Ibunya yang sedang kesal akan merubahnya sifat Benny dan sifat keras kepalanya Benny.

Keesokan harinya,"Ma... aku minta maaf ya... soal kemarin karena aku juga bingung kenapa aku tidak bisa mengendalikan emosiku dan setiap aku marah aku selalu ingin menikam orang lain dengan pisau saya. Benny berharap mama bisa memaafkan sifat durhaka Dan sifat keras kepala Benny",Benny berkata dengan sedih dan lalu menunduk didepan Ibunya. "Tidak apa-apa anakku... saya tau saya sangat cerewet terhadap kamu Benny... tetapi alasan yang paling penting saya menasihatimu adalah aku tidak ingin kamu berubah karena kepintaranmu dan karena lingkungan sekolahmu. Satu hal lagi yang ingin aku ucapkan,jangan pernah sombong atas apa ilmu yang kamu miliki sekarang dan berusaha untuk menerima keadaan",Ibu Benny berkata sambil mengelus kepala Benny.

Sukses Karena Nasihat IbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang