KABAR UNTUK KEVIN

81 12 0
                                    

Kevin masih berada di meja  makan bersama sang mama. Mereka menikmani makan siang. tiba-tiba Niken, mama Kevin  memecah keheningan yang ada

"Vin kamu masih inget ngak sama Marsel ? " Kevin tampak sedang berfikir

"  Marsel? " Kevin mengerutkan keningnya menghadap sang mama.

"  iya, Marsel anaknya om Firman " Niken menaikkan alisnya menghadap ke Kevin.

" om Firman? " Kevin kembali menanyakan. Begitulah Kevin sangat suka melupakan saudaranya.  Kadang Kevin mengerti wajahnya tapi tidak tau namanya.

" tante Sella " Niken kembali mencoba membantu anaknya untuk mengingat keluarga Marsel.

" o.........., Marsel yang dulu sd nya baareng sama aku itu? "

" iya " Niken mengangguk senang.
" kamu tu suka banget ngelupain saudara" Niken memberi jeda sebentar dan melanjutkan kalimatnya kembali "kamu itu udah besar, masak sih ngak inget saudara sendiri bahkan kamu deket banget sama Marsel dulu" Niken mgeluarkan keluh kesalnya.

" itu dulu mah udah lama banget kira kira udah....... " Kevin seperti sedang berfikir " udah...  Kurang lebih 8 tahun siapa yang bakal inget selama itu " Kevin berhenti untuk minum   
  " lagian siapa suruh punya saudara banyak"

" lebih banyak saudara, itu lebih baik vin "

" tapi percuma kalau pada egois " Kevin langsung pergi meninggalkan ruang makan dan Niken. Kevin masih marah terhadap saudara mamanya yang mikirin diri sendiri cuma buat  ngeributin harta warisan yang ngak bakal di bawa mati. Niken tau Kevin masih belum bisa melupakan kejadian 5 tahun silam begitupun dengan Niken yang masih trauma dengan kejadian tersebut. Kejadian dimana Niken hampir mati karena saudaranya itu.

***

Dikamarnya, Kevin sedang merenungkan, apakah perkataannya tadi terlalu menyakitkan untuk mamanya? Kevin tau jika kejadian buruk tidak perlu diingat lagi, tapi bagaimanapun ini menyangkut nyawa mamanya. Siapa yang akan lupa akan hal itu? Orang yang melahirkan kita akan meninggalkan kita. Niken adalah salah satu dari kelemahan Kevin. Ia tak ingin orang yang ia sayangi meninggalkannya.

Selang beberapa menit Kevin sudah tertidur di atas ranjangnya. Mungkin dia lelah dengan apa yang menimpa dirinya terutama pikirannya. Tentang keanehan nara di sekolah sekarang diatambah lagi tentang mamanya.

Niken sedang menontip anaknya dari balik pintu. Ia tersenyum melihat wajah anaknya yang sangat polos saat tidur.

***

Bangun dari tidurnya Kevin langsung mandi dan bergegas turun karena sudah dipanggil. Di meja makan kevin terlihat canggung karena keheningan menyelimuti niken dan kevin.

"mau pake apa vin? "Niken memulai percakapan

" ikan sama tahu terus kasih sambel "

Niken dan Kevin sudah mulai makan tapi keadaannya masih sama. Hening. Niken tidak membuka pembicaraan karena ia takut menyinggung perasaan Kevin lagi. Alhasil Kevin akan meninggalkan makanannya jika sudah marah dimeja makan. Tak peduli perutnya kelaparan atau tidak. Itulah yang Niken takutkan.

Kevin sudah menghabiskan makananya. Ia pamit kepada Niken  untuk pergi ke kamar.

"ma, Kevin ke kamar dulu ya "

" iya " Niken membalas dengan senyuman dan anggukan.

Kini ia sudah sampai kamar dengan posisi memegang hp nya. Kevin sedang melihat grup chat kelasnya dan beralih ke game andalannya. Mobil legend.

Terdengar suara ketukan pintu. Ia mengalihkan pandangannya ke pintu

" vin " mulai terdengar suara " mama boleh masuk? "

" iya mah, boleh " Kevin langsung mengubah posisinya menjadi duduk.

Pintu mulai terbuka. Niken melangkah masuk dengan bibir yang mengembang. Niken memilih duduk di samping Kevin.

" vin mama mau bicara tentang kedatangan Marsel besok "

" emangnya Marsel mau kesini mah? " tanya Kevin.

"  iya "
"  om Firman beli rumah di sekitaran kompleks kita. Sebelum mereka pindah, om Firman sama tante Sella bakal pergi ke Sydney selama satu bulan  buat ngurusin bisnisnya. ka.... "

" terus Marsel gimana mah? Mau ikut? Gak mungkin mah, kan sebentar lagi bakal ada PAS " Kevin sangat antusias dalam percakapan ini. Niken tahu perasaan Kevin sangat senang jika mendapat kabar bahwa mareka bakal tinggal berdekataan. Melihat itu Niken hanya tersenyum.

" makanya, karena Marsel harus sekolah, jadi dia bakal tinggal sama kita selama om Firman belum pulang"

" gimana kamu setuju kan?

" gak papa sih, jadi Kevin bakal punya temen kalau Marsel tinggal disini "

" yaudah besok kamu pulang cepet ya.   Oh iya katanya kemarin Marsel udah daftar di sekolah kamu. Kamu lihat ngak? "

" enggak tu, aku ngak lihat "

" yaudah mama ke bawah dulu ya " Niken melangkah meninggalkan kamar Kevin. Tetapi baru satu langkah Niken membalikkan badan nya

" oh iya vin,  besok  bi nani mau masuk lagi buat bantuin mama " Kevin hanya menganguk.  Saat hendak membalikkan tubuhnya, Niken mengurumgkan niat itu dan melangkah menuju Kevin. Kevin yang melihat itu langsung bingung.

" vin, belajar yang rajin ya. Biar jadi orang sukses kayak papa kamu " Niken mengelus rambut Kevin matanya mulai berkaca-kaca. Ia tersenyum kepada sang anak

"  mah " Kevin memeluk Niken
" maafin aku ya, Kevin ngak sengaja tadi " Kevin memberikan penjelasan yang singkat dan padat. Ia meneteskan air mata begitu juga dengan Niken.

" iya mama tau kok " Niken melepaskan pelukaanya. Menatap Kevin dan memegangi bahunya.

" jangan terlalu dipikirin, kamu harus fokus sama sekolah, ya " Niken tersenyum dan memeluk Kevin kembali. Kevin mengangguk dalam dekapan sang ibu.

'''

Hay lama ya nungguin publis. Maaf deh buat pembaca BILY karena aku selalu lama publisnya😊

Oh ia buat BILY itu bukan bang billy ya tapi singkatan dari Because I Love You

Di bagian terakhir ini hati aku tersentuh. Coba kalian pikir di jaman sekarang langka laki-laki kids jaman now sekarang yang bisa se-sweet ini sama mamanya.

Bukan pacarnya kalau pacarnya sekarang udah banyak guys

Aku ngelanjutin cerita ini karena di semangatin sama syabilla05, makasih syabilla05. Love you 😘

Buat pembaca BILLY jangan lupa
vote + coment ya

Bye bye

BECAUSE I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang