Seoulite #1

6.5K 570 57
                                    

Hujan terus membasahi kota Seoul sejak tadi pagi. Langit sangat gelap sama halnya dengan suasana hati Mino saat ini.

Tepat di usia nya yang menginjak 27 tahun hari ini, ia melangkahkan kakinya ke tempat yang biasa ia kunjungi selama beberapa tahun terakhir.

Langkah Mino terhenti dan beralih melemparkan tatapan tenangnya tersenyum manis menatap makam bertuliskan Moon Hee-Kyung. Ia menggenggam sebuket bunga lily dan meletakannya diatas makam itu.

"Aku datang."

Moon Hee Kyung adalah ibu Mino. Ibu yang sangat ia cintai selama dua puluh tahun menemani harinya hingga sebuah tragedi membuat Mino kehilangan sosok ibu untuk selamanya.

Ibunya memilih untuk mengakhiri hidupnya tepat di hari ulang tahun Mino saat Mino menginjak usia 20 tahun dengan menembak kepalanya.

Pemandangan saat ibu nya bersimbah darah tak mungkin bisa ia lupakan. Tubuhnya membeku menatap naas mayat ibu di hadapannya yang terbujur kaku. Menyaksikan secara langsung ibunya meregang nyawa.

Hari-hari terasa berat untuk ia lewati. Mino kehilangan semua kebahagiannya. Ia telah kehilangan cinta dari seorang ibu yang selalu mendampinginya.

Mino tak pernah menyangka ibunya lebih memilih meninggalkannya daripada hidup bersama dirinya lebih lama melewati masalah hidup yang menerpa keluarga mereka.

Masalah itu bermula ketika ia melihat ibunya yang menangis setiap malam namun terbangun dipagi hari tersenyum ceria menyembunyikan kesedihannya. Ibunya hanya berpura-pura bahagia diatas semua penderitaan yang ia rasakan.

Ibunya rela membuang kebahagiaan dan harga dirinya demi Mino. Secara perlahan dan secara jiwa, ibunya telah mati.

Pemandangan itu sangat menyiksa Mino terlebih ia tidak pernah tahu kesedihan apa yang dirasakan oleh ibunya sendiri.

Hingga kenyataan menyeret Mino untuk tersadar dan menemukan fakta lain bahwa ayahnya memiliki wanita lain dalam hidupnya. Ayahnya berselingkuh dan menikah secara diam-diam dengan wanita yang pernah menjadi masa lalunya.

Wanita itu adalah seorang janda beranak satu dan pernikahannya kandas ditengah jalan dengan mantan suaminya saat usia anak perempuan mereka baru menginjak tiga tahun.

Itulah sedikit informasi yang bisa Mino dapatkan mengenai hubungan gelap ayahnya.

Kematian ibunya membuat rasa benci mendalam bagi Mino terhadap ayahnya yang merupakan seorang politikus hebat di Korea Selatan. Ialah orang yang bisa Mino salahkan atas kematian ibunya.

Kehilangan sosok ibu menimbulkan ruang hampa dalam hatinya. Sikap tenangnya ia gunakan untuk menyembunyikan kehampaan yang ia rasakan selama tujuh tahun belakang.

Andai saja ayahnya tidak berselingkuh, andai saja ayahnya tidak menduakan sosok ibunya, dan andai saja ibunya tidak mati mengenaskan, Mino pasti tidak akan menjadi seorang lelaki frustasi yang tidak tahu tujuan hidupnya dan selalu mencoba untuk bunuh diri.

Namun pada akhirnya Mino sadar bahwa bunuh diri untuk menyusul ibunya di surga sana bukanlah cara yang tepat untuk membalas rasa sakitnya yang ia pendam selama ini. Rasa frustasi itu malah menuntun Mino terjerumus ke dunia kelam yang mengubah hidupnya.

Mino menjadi salah satu petinggi Yakuza ㅡsindikat organisasi mafia Jepangㅡ berbasis di Korea Selatan bersama ketiga sahabatnya dengan menjalankan bisnis ilegal ampethamine, pemerasan, hingga penyelundupan senjata.

Bersifat dingin, selalu memakai kekerasan, Mino dijuluki dengan manusia tanpa hati. Mino tahu ibunya tidak menyukai tindakannya ini, tapi inilah satu-satunya cara bagi Mino untuk melupakan 'mimpi buruk' yang menghantui hidupnya.

SEOULITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang