Seoulite #4

2.8K 460 48
                                    

Jet pribadi Mino mendarat dengan mulus di Bandar Udara Internasional Hong Kong.

Pintu pesawat terbuka. Terlihat dengan jelas seorang pria dengan jas hitam buatan designer terkenal berwajah tampan dan rahang kokoh yang menopang gagah wajahnya.

Pria itu keluar dari pesawat disusul ketiga pria lainnya termasuk Mino. Pria-pria tampan itu memakai kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancung untuk menghalangi sorotan sinar matahari yang jatuh tepat ke arah mereka.

Ke empat pria itu menuruni tangga pesawat dengan gagah.

Setiap sudut bandara dijaga oleh pengawal berseragam hitam dengan jumlah puluhan orang bersenjata lengkap dan satu senapan besar berbaris menjaga setiap celah menyambut kedatangan mereka.

Penjagaan super ketat ada dimana-dimana pada pintu keluar untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

Ke empat pria itu berjalan dengan santai melewati orang-orang bersenjata lengkap.

Tampak empat mobil mewah buatan Italia berjejer rapi diluar bandara untuk membawa mereka ke sebuah tempat dengan penjagaan berlapis.

Keempat pria itu adalah Suho, Chanyeol, Seunghoon, dan Mino yang tergabung dalam sindikat organisasi mafia Jepang bernama Yakuza dan telah aktif bergabung selama 7 tahun terakhir.

Suho adalah pemimpin utama Yakuza di Korea Selatan. Suho sendiri terlahir dari keturunan chaebol dan tak diragukan lagi kekayaannya. Keluarganya mengembangkan bisnis dalam bidang teknologi. Hidup bak putra raja dengan kekayaan melimpah. Apapun yang diinginkan akan menjadi kenyataan. Meski begitu, ia adalah lelaki dengan masa kelam yang membuatnya merasakan trauma mendalam akibat siksaan semasa kecil dan paksaan untuk memuaskan nafsu ibu tirinya. Perjumpaannya dengan salah seorang petinggi Yakuza Jepang saat ia menjajakan obat terlarang di pinggir jalan kota Seoul membawanya kedalam dunia kelam dan menjadi anggota tetap saat usianya menginjak 21 tahun.

Suho bertemu dengan Chanyeol, Mino, dan Seunghoon tak berapa lama setelah ia menekuni dunia kelam itu selama dua tahun dan mengajak ketiganya untuk bergabung. Mino dan Suho merupakan anggota terkuat. Mereka disatukan oleh persamaan nasib yang sama, memiliki luka dan trauma masa remaja.

Chanyeol terlahir dari ayah yang berprofesi sebagai seorang hakim dan ibu seorang pengacara. Tak hanya itu, ia memiliki berhektar-hektar tanah yang kini sudah dikembangkan menjadi hamparan lapangan golf dan bisnisnya ini bukan hanya sampai di Korea saja tetapi juga sampai hingga ke tiga negara Asia yang berbeda. Namun, suatu saat ia membenci hidupnya yang terlahir sebagai putra keturunan chaebol. Hanya ada uang, warisan, dan reputasilah yang menjadi prioritas. Ia tidak menikmati hidupnya.

Mino adalah anak tunggal yang lahirkan dengan sendok emas di mulutnya. Dia tampan, kaya raya, dan tumbuh dalam masalah keluarga yang rumit. Ayahnya seorang politikus hebat berasal dari sebuah Partai Demokrat Korea beraliran politik liberal. Pengaruh ayahnya sangat besar terhadap negeri ini terutama setelah terpilihnya Moon Jae-In menjadi Presiden Korea Selatan menggantikan Park Geun Hye. Sedangkan mendiang ibunya adalah seorang dokter spesialis bedah dengan otak jenius dan merupakan direktur dengan pemegang saham terbesar kedua di Rumah Sakit Universitas Seoul yang diwariskan pada Mino, anaknya.

Seunghoon adalah anak seorang chaebol yang menanamkan investasinya di beberapa agensi hiburan besar di Korea Selatan. Seunghoon berteman baik dengan Mino sejak kecil dan tinggal bersama Mino ketika mereka mengenyam pendidikan di Amerika Serikat selama beberapa tahun. Hidupnya bahagia tanpa ada masalah keluarga, ia tidak pernah berniat untuk masuk kedalam dunia mafia. Ia hanya ingin membantu dan menemani Mino yang sudah ia anggap sebagai saudara kandungnya sendiri.

Keempat pria tampan itu sampai diruangan khusus sebuah bar dengan design bergaya klasik bernuansa merah menyala.

Letaknya yang jauh dari pusat kota bukanlah masalah, karena tempat itu harus selalu menjadi tempat rahasia, terlebih ketika para petinggi berkumpul disana untuk membahas segala urusan yang menyangkut organisasi mereka.

Empat pria itu duduk di sebuah sofa bergaya skandinavia yang disediakan. Mino duduk dengan Seunghoon disebelah kanannya, sedangkan Suho duduk bersebelahan dengan Chanyeol di sisi kirinya.

Seorang pelayan masuk membawa nampan berisi minuman yang mereka pesan dengan pakaian seksi.

Panjang rok seragamnya lima belas senti diatas lutut mempertontonkan kaki jenjangnya. Bajunya berpotongan leher rendah, hingga saat ia membungkuk untuk menuangkan minuman kepada mereka berempat, payudaranya bisa tumpah sewaktu-waktu.

Seunghoon yang tak tahan melihat pemandangan itu membawa sang pelayan duduk kedalam pangkuannya. Ia menggoda mesra dan meremas payudara pelayan itu buas.

"Aku bisa saja mengirimkan fotomu tengah bercumbu dengan seorang pelayan murahan pada ayahmu sekarang." Ucap Mino dingin pada Seunghoon

Seunghoon berdehem keras menyingkirkan pelayan itu dari pangkuannya.

Tak lama seorang pria paruh baya pemegang passport kewarganegaraan Jepang dengan tongkat ditangan kanannya melenggang masuk ke dalam ruang rahasia itu didampingi pengawalnya.

Ia adalah orang paling dihormati dalam organisasi mafia Yakuza ini karena sifatnya yang tak pernah meremehkan satu hal sederhana. Ia duduk disebuah sofa single yang disediakan.

"Bukankah seharusnya kita memilih pemimpin baru melihat kondisimu yang tidak pernah tahu kapan kau akan di kubur boss?" Ucap Suho datar.

Pria paruh baya itu tertawa terbahak-bahak setelah mengaminkan ucapan Suho.

"Mari kita bahas masalah bisnis." Ucap pria paruh baya itu.

Ditengah percakapan mereka, seorang pria muda berpakaian hitam masuk dengan tergesa-gesa.

"Boss, apa anda sudah mendapat kabar?"

Seisi ruangan menatap pria yang tengah kehabisan nafas itu.

"Apa mereka berulah lagi? Siapa lagi kali ini?" Chanyeol meneguk minumannya pelan

"Song Jae Ho, Ketua Partai Demokrat."

"Lanjutkan." Ucap pria paruh baya dengan tongkat di tangan kanan nya itu.

"Dia memprovokasi untuk menumpas wakil kita dalam pemerintahan yang terindikasi sebagai Yakuza boss."

Pria muda itu menyerahkan seperangkat tablet, dan memutar sebuah video rekaman wawancara yang dilakukan oleh Song Jae Ho ㅡayah Minoㅡ baru baru ini kepada awak media.

"Secara resmi pemerintah menyatakan perang melawan kejahatan dan kekerasan, kami akan mengerahkan seluruh konstitusi serta personil untuk memberantas mereka. Kami akan menindak tegas orang-orang yang terindikasi sebagai gangster mafia Yakuza yang saat ini nyaman duduk di kursi pemerintahan. Kami akan memberantas mereka semua untuk memperbaiki citra pemerintah."

Mino bahkan tak mengubah ekspresi wajahnya setelah melihat video wawancara itu. Ia tetap terlihat santai dan dingin Seakan tahu apa yang harus ia rencanakan.

"Apa kau punya solusi?" Tanya Chanyeol

"Kudengar ia kandidat kuat sebagai calon presiden Korea Selatan selanjutnya." Seunghoon menatap Mino datar

"Song Jae Ho menyepelekan jaringan kita di Korea. Apa ia tidak tahu anaknya sendiri merupakan petinggi Yakuza dinegaranya?" Suho segera membuka mulutnya

"Aku akan meminta 'kartus as' kita untuk mengurusnya. Apa kau bisa membereskannya Song Mino?" Ucap pria paruh baya itu sekali lagi.

"Mino-ya, mungkin kau membutuhkan koneksi dari Chanyeol untuk membereskan orang-orang yang diperintah oleh ayahmu itu." Ucap Seunghoon tertawa geli menatap Mino.

Mino yang mempunyai tanggungjawab untuk mengotak atik urusan pemerintahan di Korea Selatan segera meletakkan ponselnya diatas meja.

"Kau meledekku. Tenang saja, aku akan mengurusnya." Sahut Mino datar dengan senyumnya yang menyeramkan.

"Pintar. Mino mengerti betul apa yang harus ia kerjakan." Suho memuji Mino

"Sayang sekali kita terbang jauh dari Korea hanya untuk membahas manusia itu." Dengan tenang dan pelan Mino menyesap anggur merahnya.

SEOULITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang