Ch. 02 - i'm save(?)

103 11 0
                                    

"Umph!?!?"
Aku masih terus memberontak, namun kekuatanku tak sebanding dengannya. Oh God..
Aku tak ingin membayang akhir yang buruk untukku saat ini.
Aku bahkan belum menemukan jawaban atas apa yang terjadi dan membawaku kemari!

"Diamlah, atau kau akan kulempar kembali pada janitor itu.."
Ucapnya dingin sambil terus berjalan tanpa henti..

"Cih, bodoh.."

=== Ch.02 - i'm save (?) ===

Aku hanya bisa diam saat ini. Mengikuti dia yang ntah siapa. Namun, aku sudah berhutang nyawa padanya karena dia sudah menyelamatkan ku dari si mumi kaki pendek itu.

Bagaimana caranya untuk memulai pembicaraan ini? Aku sudah muak dengan suasana canggung seperti ini..
Aku harus memberanikan diriku..

"Hmph.. maaf.."

Teguran ku berhasil menghentikan langkahnya. Dia menoleh ke arahku sekarang. Aku masih tak bisa melihat wajahnya karena topi yang dia kenakan menutupi hampir seluruh wajahnya.

"Maaf, kau ini siapa? Dan kenapa kau bisa ada disini juga?"
"....."
Tak ada jawaban darinya, hanya hening disini.

"Setidaknya beritahu aku siapa namamu." Ucapku lagi.
"Namaku, Yora. Sebentar lagi kita akan sampai.."
"Sampai kemana..?"
"Kau akan tau nanti.." jawabnya datar.

Dia mengajakku kemana?
Sekarang kami sedang memasuki sebuah celah kecil yang berada di dinding tempat ini. Setelah memasukinya lebih dalam, aku dapat melihat sebuah lentera yang tingginya hampir sama denganku terletak ditengah-tengah mereka. Aneh, mereka memiliki bentuk yang sama bahkan topi yang mereka kenakan juga sama. Topi kerucut yang menutupi wajah mereka.

"Aku pulang, teman-teman."Sapanya dengan ramah.
Mereka menoleh kearah kami kemudian lari ntah kemana.

What?
Ada apa dengan mereka? Kenapa mereka malah lari seperti melihat hantu?

"Kenapa, kenapa mereka bersembunyi?!"
Tanyaku sedikit panik. Apa mereka merasakan bahaya?! Apa makhluk aneh itu mendekat lagi kesini?! Oh astaga!?!

"Tenanglah, mereka itu makhluk penakut. Kerena mereka sudah jarang melihat manusia lagi selain aku dan the Runner"
Ia menjelaskan panjang lebar padaku.
Kemudian, dia mendekati para makhluk itu dan berbicara pada mereka. Seolah, meyakinkan mereka bahwa yang aku yang dia bawa tidak berbahaya untuk mereka.

The Runner?
Kira-kira, seperti apa dia? Baru aku sadari ternyata bukan hanya aku yang berada didalam tempat aneh yang bergoyang-goyang ini. Ukh, Terkadang tempat ini membuatku pusing.

"Greb!" Lamunanku tentang the Runner itu pecah saat seseorang memegang jariku.
"Heee.. ehem, hi, Salam kenal. Kalian bisa memanggilku six." Sapaku padanya.
Mereka kecil sekali. Rasa gemasku membuatku memeluk makhluk kecil ini..

"The hunger.."  Ucapnya saat aku memeluknya.

The.. hunger..?
Apa maksudnya?

"Tidak perlu bingung, mereka selalu begitu. Memberi julukan pada orang yang baru pertama kali mereka lihat. Seperti aku the mysterious girl, julukan yang mereka berikan.. '-')" Jelasnya tanpa melihatku sembari sedang merakit sesuatu. Tidak begitu jelas.. tapi benda yang dipegangnya sekilas seperti pisau.

"Berarti the Runner itu pun.."
"Ya.. termasuk dia."

Hmph.. apakah the Runner itu sedang mencari jalan keluar untuk mereka semua..?
Mulia sekali dirinya. Tapi aku penasaran.. sebenarnya mereka ini apa..
"Yora, aku penasaran.. sebenarnya mereka ini makhluk apa..?"

Setelah mendengar pertanyaanku aktivitasnya berhenti. Sempat terlintas.. apakah aku salah bertanya..?
"Kau yakin ingin mengetahui nya..?"

Aku mengangguk dengan pasti.
Aku mendengar dia membuang nafas yang panjang..

"Sebenarnya, mereka semua adalah.. anak-anak manusia yang berhasil kabur dari perawatan untuk dikonsumsi oleh para tamu yang datang kemari.." Sekilas dia memejamkan mata kemudian membukanya kembali dengan tatapan tegar, sabar dan marah.

"Tamu..?" Aku mengulangi kata terakhir itu darinya. Dia hanya merespon dengan sebuah anggukan.

"Ya, para tamu dengan tubuh yang penuh lemak ditambah lagi daya tampung perut mereka yang besar. Mereka di manfaatkan oleh Si penguasa tempat ini sebagai energi kehidupan baginya.. dengan cara memberikan makanan kesukaan mereka." Dia menjelaskan lagi hal tak kumengerti.

"Tamu? Makanan kesukaan mereka? Si penguasa?" Ucapku yang masih bingung dengan penjelasannya.

"Para tamu, yang sengaja datang kemari untuk menikmati masakan daging terbaik dari tempat ini. Ini point pentingnya.. Mereka sangat menyukai daging. " Yora menghentikan ucapannya. Kembali ia membuang nafas berat yang dapat terdengar olehku.

"Mereka memakan daging jenis apapun, termasuk daging manusia.. "

Perkataannya sukses membuatku terdiam sejenak. Mahkluk macam apa mereka yang dengan senang hati memakan daging manusia?

"Maka dari itu kami berusaha untuk mencari jalan keluar.. Walau mati menjadi taruhannya.. "
Ekspresinya berubah..

Otakku belum begitu bisa mencerna hal yang dikatakan Yora padaku. Sang penguasa, para tamu yang rakus, anak-anak, kanibal.. Dan lain sebagainya...

"Hey six..." tegurnya yang membelakangiku sekarang.
"Ya..? "
.
.
.
.

"Apa kau sungguh-sungguh tak mengenal siapa si penguasa itu...?"

==== Ch. 02 - i'm save (?) ====

The Little Nightmare!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang