Ch. 6 - Jawabannya Adalah..

60 12 0
                                    

"Di sini tertulis..

'Saat aku masih kecil aku menganggap pelangi itu indah, sekarang warna hitamlah yang menjadi teman sejati ku. (Apa yang sudah terjadi padaku?)
[By @baristasastra] '

Begitulah pertanyaannya.. menurutmu apa jawabannya?"
The runner bertanya padaku.

Apa ya jawabannya..?
Indah di masa kecil, namun kegelapan yang menjadi sahabatnya.. hmph..

Aku terus berpikir hingga..

.
.
.
.
.

"Hey seven, sepertinya aku tau jawabannya.."

== Chapter 5 - The Runner?! - End ==

Seven menoleh kearahku, dengan tatapan ingin tau.
"Apa jawabannya..?"

Aku berusaha untuk merangkai kata-katanya.. waktu kecil ia bilang pelangi itu indah dan saat itu hitam lah yang menjadi sahabat sejatinya..

"Mungkin dia buta?"
Jawabku singkat padanya.

"Buta...? Tidak dapat melihat maksudmu..?"
Aku menjawabnya hanya sebuah anggukan kecil.

Tak lama, dia mengeluarkan sebuah arang untuk menulis di bawah tanda panah itu. tidak heran dia tidak menggunakan pena atau pensil untuk menulis.. Lagipula di sini juga tidak ada toko atau kedai yang menjual alat tulis..

"Baiklah, six. Aku akan mencoba jawabanmu. Semoga benar!"
Dia mulai menulis jawabannya di sana..

Tidak perlu memakai waktu lama sesuatu terjadi! Pintunya terbuka!
Berarti jawabanku memang benar.. anak dalam pertanyaan itu keadaannya sudah buta. Suatu hal telah terjadi dengan anak itu.

Kami tidak boleh membuang waktu.
Karena, mereka sudah sangat ingin keluar dari tempat ini. Tempat yang akan membunuh mereka dan lebih parah lagi..
Mereka akan di jadikan menu makanan bagi para tamu di tempat antah berantah ini.

"Ayo, six. Kita harus melanjutkan perjalanan. Waktu yang tersisa tidak banyak dari waktu yang di janjikan."
Jelasnya padaku.

Bahkan dalam hal ini mereka sudah mengatur waktunya. Mereka tidak ingin mengambil lebih banyak resiko lagi. Aku mengerti sekarang.

"Waktu yang di janjikan..?"

"Ya, kami sudah mengatur semuanya. Agar tidak menambah korban yang sudah pasti di tempat ini. Kau mengerti maksudku'kan..?"

Aku menjawabnya hanya dengan semua anggukan. Sulit memang. Dia berperan sebagai pemimpin di kelompoknya, menyusun strategi dan jadwal agar bisa bebas bersama dengan yang lain, di tambah lagi.. Kharisma yang dia miliki. Semoga saja dia memiliki banyak orang yang mendukung di sisinya.

Ketika aku sedang hanya dalam pikiran, tiba-tiba dia menarikku kedalam bayangan kursi yang bisa menyamarkan pandangan mereka terhadap kami. Di saat aku hampir memekik dia langsung menutup mulutku.

Dia menunjuk kearah sesuatu di sana.
2 monster gemuk yang memiliki wajah yang sama. Apa mereka kembar? Dari pakaian yang mereka kenakan.. Mereka adalah seorang koki yang bekerja di tempat ini. Kenapa juga mereka mau bekerja di tempat sperti ini? Yang tau jawaban atas pertanyaanku adalah mereka.

"Mereka itu the twin chef. Setelah aku di bungkus layaknya kepompong, kemudian aku di sangkutkan pada kail yang besar. Dengan tujuan kesini.. kedapur. Beruntungnya aku sebelum aku di bungkus oleh si mumi kaki pendek itu aku sudah membawa sebuah gunting untuk merobek kain yang membungkusku.."
Dia menjelaskan sekaligus menceritakan tentang dirinya di masa lalu.

The Little Nightmare!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang