2

3.2K 419 26
                                    

Suara gemuruh Carat memenuhi ruangan besar itu saat tangan Jihoon dan Seungcheol membentuk love besar diatas kepala mereka.

"KYAA!! NEOMU KYEOPTA!"

Seungcheol terkekeh sambil memperhatikan Jihoon yang tersenyum kecil. Seungcheol dapat melihat semburat merah cerah muncul pada wajah dan―terutama― kuping Jihoon dengan cepat.

"Woozi ya, mengapa kau sangat imut, sih?" Dan pertanyaan itu dijawab dengan jawaban yang selalu sama, Seungcheol diabaikan oleh Jihoon. Oh, ditambah sebuah putaran mata.

Padahal sebenarnya, sebenar-benarnya, Jihoon ingin sekali memukul kepala Seungcheol dengan gitar. Sayangnya, seluruh staff dan member telah sepakat untuk memboikot satupun gitar agar tidak dibawa ke dalam acara fanmeet itu. "Safety is priority" katanya.

Setelah selesai melaksanakan fan service itu Jihoon mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan sambil menyandarkan punggung pada kursi. Punggungnya pegal dan sakit, sehingga terasa amat tidak nyaman.

Hari ini ia hanya mampu tidur selama dua jam, itupun sambil terduduk diruangannya sampai Jeonghan menggebrak masuk dan menyeret Jihoon untuk bersiap-siap ke acara fanmeet yang dilaksakan pukul 9 pagi itu.

Bahkan nuna MUA nya kesulitan untuk menyamarkan kantung mata serta mata pandanya dengan concealer. Walaupun begitu, Jihoon tidaklah menyesal telah menghabiskan seluruh waktunya di studio. Karena kini pekerjaannya telah rampung dengan hasil yang memuaskan. Setidaknya untuk lagu yang satu itu.

Yah... Walaupun ada satu hal yang tidak bisa keluar dari pikirannya.

Aish... Memikirkannya saja membuatku kesal

"KYAA!"

Kehebohan para Carat itu menarik perhatian Jihoon dan ia pun mengikuti arah pandang para Carat dengan malas lalu kemudian... tawanya sertamerta tersembur begitu saja, dengan terbahak-bahak.

Rupanya, sebuah Seokmin sedang memeragakan gestur kudanya yang legendaris paket komplit dengan senyuman legendarisnya pula. Di atas sebuah kursi yang dipasangkan print-an wajah kuda.

"Yiiiha~" ujar Seokmin dengan nada khas kakek tuanya.

Sontak gelegar tawa terdengar memenuhi ruangan itu. Jihoon bahkan tidak dapat menahan gelak tawanya sendiri sambil menepukkan tangannya keras-keras.

Ketika tawanya mulai mereda Jihoon menyeka ujung matanya dan menoleh kepada Jeonghan yang duduk di kanannya. "Hyung, mengapa kau tidak mencoba apa yang DK baru lakukan?"

"Aish..." Jeonghan menggelengkan kepalanya. "Ani... aku tak akan melakukan hal macam itu, hanya DK dan Soonyoung yang mungkin dapat melakukannya"

Jihoon terdiam sedetik kemudian tersenyum lebar. "Ahahhaa... iya... hanya orang bodoh yang dapat melakukannya"

Jihoon mengembalikan perhatiannya menuju Seokmin yang kini semakin absurd saja kegiatannya. Tidak lama kemudian Jihoon sudah dibuatnya terbahak-bahak lagi dengan bermonolog tentang seorang kakek yang menasehati cucunya―lengkap dengan logat kakek tuanya.

"Aish... jangan percaya apa katanya, anak muda" ujar sebuah suara lain dengan logat tua pula. "Dia itu kerjaannya sejak muda hanya membual saja tanpa henti"

Seokmin tertawa lebar sambil mendorong Soonyoung menjauh, "Pergi kau sana! Jangan ganggu penontonku yang setia"

Soonyoung tertawa lebar shingga membuat mata super sipitnya itu menjadi segaris dan menampilkan gigi hamsternya yang imut. Hal yang tidak pernah absen jika ia tersenyum. Mungkin beberapa orang tidak akan menyangka orang dengan wajah seimut itu dapat membuat ekspresi yang sangat seksi jika ia mau.

 [✔] Hardworking || Soonhoon (BxB) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang