5

2.7K 347 16
                                    

Soonyoung sedang memanaskan ayam ke dalam microwave saat jeritan sayup Jihoon terdengar.

"Bagaimana bisa aku jatuh pingsan di sana??! Benar-benar memalukan. Sangat sangat memalukan"

Tanpa babibu Soonyoung pun berjalan cepat menuju kamar Jihoon untuk kemudian terdiam di depan pintunya. Tangannya mengambang di atas gagang pintu dengan ragu, bibir bawahnya digigit.

Benaknya bertanya-tanya bagaimana sikapnya nanti. Khawatir, kah? Masih cuek, kah?

Setelah mendekam dalam perdebatan sengit dalam benaknya. Tangannya pun bergerak membuka gagang dengan masa bodo.

Bertindak apa adanya saja, lah.

Di kasur bawah tersudut ruangan, tampaklah Jihoon yang sibuk menutupi kedua wajahnya dengan gemas. Soonyoung menahan senyumnya melihat wajah Jihoon yang memerah hingga ke kuping.

Ahh... Pasti dia malu sekarang.

Kemudian Soonyoung memaksakan diri untuk menelah salivanya melihat kancing teratas Jihoon yang terbuka. Mengekspos kulit putih mulus serta lambut itu. Soonyoung menangkup wajahnya dengan gemas menahan godaan bersamaan dengan munculnya suara notifikasi handphone Jihoon.

Jihoon yang kini asyik tenggelam ke dalam dunia chat nya masih belum menyadari keberadaan Soonyoung di kasur sebelah, sibuk membalas chat Jeonghan.

Chatan sama siapa sih?

Soonyoung mengerucutkan bibirnya.

Wajah Jihoon tampak imut dengan berbagai ekspresi yang menghiasinya. Terkadang ia akan mengerucutkan bibirnya, mengerutkan alisnya, mendecak kesal, dan banyak lagi sampai-sampai ingin Soonyoung culik saja rasanya.

Apalagi saat dirinya terlonjak kaget dengan mata membulat saking cepatnya notifikasi baru masuk. Soonyoung tertawa tanpa suara sambil menutupi mulutnya dengan punggung tangan. Masih ingin melihat lebih banyak tanpa ketahuan.

"Ha! Hiperbolis seperti biasanya, hyung."

Hyung?
Hyung siapa? Seungcheol, kah?

Belum sempat Soonyoung memikirkan lebih jauh, gelak tawa Jihoon yang berat namun nyaring―dan sangat khas―kembali membuatnya tertarik memperhatikan pemuda dalam piyama hitam itu.

Mau tidak mau, sebuah senyuman terbit di wajahnya ketika melihat Jihoon memukuli kasur dengan mata terpejam dan bibir yang terbuka lebar, meloloskan tawanya.

Sungguh. Soonyoung sangat lega dapat mendengar tawa ceria itu lagi.

Dengan cepat Soonyoung memosisikan dua bantal pada punggung Jihoon dan kembali ke posisinya tanpa ketahuan.

Sebenarnya Soonyoung heran dengan ketidaksadaran Jihoon, bisa-bisanya masih nggak peka juga.

Masih asyik memerhatikan Jihoon yang telah bersandar pada bantal yang disusunnya. Tiba-tiba...

"MWORAGOO?!" Jerit Jihoon kelabakan. Wajahnya memerah hingga ke kuping.

Soonyoung mengecutkan bibirnya dengan imut. Beruntung sekali orang yang dapat membuat Jihoon sampai mengeluarkan berbagai ekspresi seperti itu.

Setelah mengetik beberapa menit, Jihoon menghembuskan nafasnya lesu lalu pandangannya seakan menerawang. Terpatri dengan jelas wajah bersalahnya dengan mata menatap kosong ke depan.

Melihatnya sedih seperti itu, Soonyoung tergoda untuk menghentikan aksi diamnya ini dan merengkuh Jihoon ke dalam dekapannya.

Kemudian Jihoon kembali sibuk dengan chatnya sampai... Matanya mengerjap lucu dan bibirnya terbuka lebar.

 [✔] Hardworking || Soonhoon (BxB) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang