BAGIAN SATU

189 20 4
                                    

Kenalin,nama gue Jessica Elisabeth. Gue orang yang paling tinggi diantara dua jones ini,eh maaf sahabat gue maksudnya.gue..

"Lek? Lo ngapain?" Tanya gue sewaktu melihat Jessy sedang berbicara sendiri dengan gadgetnya.

Dia menoleh ke arah gue.

"Hehehehe.... Gak ada apa-apa kok lek," jawabnya sambil cengengesan gak jelas.

Lek. Mungkin masih belum lumrah kalau di dengar sama orang awam. Tetapi,gue sama Jessy itu selalu memanggil lek. Kita udah ganti nama masing-masing sejak kelas satu SMP. Jadi wajar,jika kami akan mengerti ketika Jessy memanggil lek di khalayak ramai.

"Huhhft... Sampai juga." Tiba-tiba seseorang datang dari arah pintu kost gue.

Stop!
Gue mau ngenalin sahabat gue yang satu ini. Namanya Laura Aquaristy. Orangnya agak pendek,putih, rambutnya panjang, trus dia anak kost, sama-sama kayak gue. Gue sama dia itu panggilannya 'pakcik'. Kita ketemu sewaktu kelas sepuluh pas dia lagi nyariin kost buat temannya. Trus kita juga satu organisasi di sekolah, semenjak itu kita sahabatan dengan panggilan 'pakcik'.
Action!

"Akhirnya nongol juga nih anak,kok lo lama banget datangnya pakcik?" Tanya gue lagi kepada Laura yang sedang melepas sepatunya.

Dia masuk lalu duduk didepan kami sambil menarik nafas dalam-dalam.

"Gue habis dimarahin sama ibu kost gue,ceritanya hanya karna dia lagi pdkt-an sama om-om dari luar negri, 'katanya'. Trus gue disuruh ngomong pake Bahasa Inggris,padahal gue'kan gak bisa..."ceritanya terpotong karna Jessy bergerak merapat kearah kami.

"Lanjut," Ucap gue.

"Yah itu,gue dimarahi . Terus katanya kekgini 'lu orang les bahasa Inggris'kan? Masa gak bisa. Cuma say hai,good morning, hello,dan sebagainya masa gak bisa sih? Gimana sih kamu ini. Udah itu cowok ganteng lagi. Susah dapetinnya. "Cerita Laura sambil mempraktikkan cara ibu kostnya berbicara.

Awalnya gue sama Jessy cuma berpandangan, tiba-tiba kita ketawa ngakak banget, sampe-sampe lima tangan orang dewasa bisa masuk ke mulut kita.

"Hahahahhah,kacian banget sih Lo dek,kok Lo gak bilang sama ibu kost Lo biar dia aja yang belajar speaking, kan yang mau pdktan itu dia,bukan elo. "Ucap Jessy disela-sela tawanya.

Gue menganggukkan kepala setuju. Memang ibu kostnya Laura ini agak berbeda dari ibu-ibu kost pada umumnya.

Mereka tinggal hanya berdua aja dirumah, Laura sama ibu kostnya. Anak ibu kostnya itu semua udah pada nikah,dan berkeluarga. Jadi ibu kostnya tinggal sendiri,karena suaminya udah lama meninggal. Nah,setiap hari dia bakalan telponan dan kadang kalau kita lagi disitu ngumpul-ngumpul bareng,salah satu dari kita bakalan disuruh speaking sama pdkt-annya. Dan kalau gak bisa,kita bakalan dimarahi.

"Hahahaha,gue jadi inget waktu kita pertama kali maen kekostnya pakcik,kita lagi duduk-duduk..."

Flashback on

"Lek,Lo taukan tadi gue hampir ketabrak sama angkot? Sumpah, jantungan banget gue." Ucap Jessy heboh.

Gue sama Laura mendengarkan dengan seksama. Spontan kita terkejut.

"Loh,kok gue gak tau?" Tanya Laura polos.

"Waktu kapan?Dimana?" Tanya gue lagi.

Jessy menghela nafas panjang.
"Itu tuh waktu didepan gerbang sekolah,gue lagi beli cilok,trus tiba-tiba aja si Aldi nyubit pipi gue,pas gue terkejut, dibelakang gue ada angkot. Dan tiba-tiba..." Jessy hening sekejap sedangkan kami fokus melihat ekspresi wajahnya.

"Dan tiba-tiba..." Jessy mengecilkan suaranya,wajah kamipun saling mendekat.

Deg,deg..
Deg,deg..

"Laura,"

"Aaaaaaaaaaa" kami sontak terkejut ketika ibu kost Laura memanggil Laura dengan suara soprannya.

"Ya ampun,kaget banget gue." Ucap Jessy sambil mengelus dada.

"Aiihhhhhhhh,kenapa lu orang? Laura. Tolong say something to my new friend. " Ucapnya berlogat Mandarin itu sambil memberikan handphonenya.

Laura menerimanya lalu melihat kami. Kami pun hanya memperhatikan dalam diam.

"Halo.." Ucap Laura sambil menempelkan handphone itu disamping telinganya.

"Oh,hello miss Catherine" sahut seseorang dari seberang sana. Kedengarannya seperti seorang lelaki.

Tunggu dulu, Catherine? Siapa dia? Setau kita nama ibu kostnya itu Sari Fatimah. Apa jangan-jangan?

"Udah,sahut aja" Perintah ibu kostnya dengan tak sabar.

Laura berdehem.

"Uh,hello sir. What's your name?" Tanya Laura. Kembali dia menatap kami yang menahan tawa setengah mati.

"Oh,my name is Bryan. How are you miss Catherine?" Tanyanya lagi.

Laura kembali menatap ibu kostnya.

"Apa katanya?" Tanyanya.

"Bagaimana kabarmu?" Jawab Laura.

"Ah,bilang aja ibu lagi sakit," Balasnya lagi tak sabar.

Kami hampir aja tertawa,namun kami tahan.

Laura kembali menempelkan handphone itu.

"Umm, I'm reumatikan. How about you?" Tanya Laura.

Reumatikan? Bahasa apa itu?

Kami menahan tawa sampai mukak kami merah.

"What's the meaning of reumatikan? " Tanya lelaki dari seberang sana.

"Apa katanya lagi?" Tanya ibu kostnya,kali ini dia mendekatkan telinganya kepada Laura.

"Mm,katanya apa itu reumatikan Bu," Jawab Laura polos.

"Loh,emang kapan saya bilang reumatikan? Kan saya bilangnya saya sakit." Ibu kostnya nampak gak terima.

Laura menghela nafas dalam-dalam.

"Tapi ibukan sering sakit reumatik,yah jadi saya bilangnya ibu reumatikan." Jawab Laura polos.

Kami tak bisa menahan tawa lagi. Spontan kami tertawa terbahak-bahak.

"Loh,tapi'kan saya bilangnya saya itu sakit,Laura. Kok kamu bilangnya reumatikan?" Ucapnya geram sambil mengambil handphonenya dari Laura.

Yaelah,kalau mau pdktan Bu, langsung aja napa. Jangan make perantara, lewat anak kecil pulak.

"Sini,biar saya aja yang angkat. Hello sir, I'm good. How about you? When we can meet together? I always waiting for you." Ucapnya lancar,gak make ba-bi-bu.

Kami terpelongo keheranan. Lah,itu bisa. Kami pun tunduk menahan tawa.

Setelah ngomong kekgitu,ibu kostnya langsung pergi ninggalin kami bertiga.

Tapi, sebelum sampai di pintu,dia melihat kami sambil berkata,

"Gimana sih kalian bertiga ini? Udah pada SMA masa bahasa Inggris aja susah."Ucapnya lalu pergi.

Kami sempat hening sejenak. Tetapi perlahan-lahan kami tertawa.

"Ngeri banget ibu kost Lo dek,sumpah. Gue aja yang ngelihat udah gak tahan,hebat bener Lo,bisa tahan sama dia. Sejak kapan sih ibu kost Lo begituan?" Tanya Jessy tak percaya.

"Mmm,udah lama. Pernah lagi gue dibangunin malam-malam cuma mau nanya bahasa Inggrisnya udah makan apa. Yah gue kasih taulah," Jawab Laura .

Gue geleng-geleng kepala juga gak percaya.

"Yaudahlah,diakan juga wanita,ingin mendapat kebahagiaan... Hahahah"

Flashback off
_________________________________
Hai kawan...
Gimana kabar kalian 😅😘
Hahahah...
Maaf kalau ceritanya masih abstrak,... 1010 kata udah cukupkan?
Mmm,ada yang bisa buatin cover gak? Kalau ada,comen ya sayy..
Oh iya,jangan lupa tinggalkan jejak ya guys 😘😘😂
Makasih gan,😘😄😅
Salam,
Melda silalahi

Three Idiot Girls  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang