Poor Dion

2.3K 89 2
                                    

Dion on pict
Ini lanjutan dari poor Dion yang sebelumnya.

I need your vote readers, please.
Love you.

---------------------------00-----------------
Sore harinya Dion menjemput ku, dan yaaa dia terlambat 45 menit, untung saja aku bersama Cristh sehingga tidak terlalu terasa saat menunggu Dion yang tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.
Tak lama Dion datang, dia keluar menyapaku dengan Cristh.

“Kau tau berapa lama kau terlambat?”
Tanya ku agak sinis.

“I’m so sorry Baby, aku masih ada urusan di kantor”.

Selalu saja alasan itu yang dia berikan, dan bodohnya aku selalu percaya dengan itu semua.

“ya ya I know you’re very busy. Dan oh ya, Cristh akan menginap malam ini”. Ucapku malas sambil ku buka pintu mobil bagian depan dan lansung masuk dan menutupnya.

Tak ada yang percakapan antara aku dan Dion di dalam mobil, dia tahu aku tidak dalam mood yang baik, karena keterlambatannya tadi.

Aku benci Dion, jika dia selalu tidak disiplin dalam segala hal.

“Kamu membuat bayi kecilmu marah Dion” ucap Cristh kepada Dion.

“Ya aku tahu Cristh, bayi kecil ku sedang marah padaku karena aku yang menyuruhnya menunggu dan aku tidak tepat waktu” aku Dion pada Cristh.

“Dan kau tahu apa yang harus kau lakukan sekarang Di-On”. Lanjut Cristh sambil megeja nama Dion sebagai penekanan agar dia melakukan sesuatu.

Dion selalu tahu apa yang membuat mood ku kembali On. Dan sekarang kam sedang berada di sebuah kafe dengan tatanan klasik yang menyajikan berbagai macam es krim yang hampir semua sudah kucoba.

Aku duduk bersama dengan Cristh menunggu es krim kami datang.

“Aku tahu kau tidak benar-benar marah pada Dion, tapi rencana mu berlajalan lancer hari ini Bie” bisik Cristh padaku, sambil cekikikan.

Dengan senyum selebar senyum kuda kubalas bisikan Cristh “ Jika tidak begini mana mungkin sekarang kita berada di sini” jawab ku.

Ya aku memang mengerjai Dion, awalnya aku memang kesal pada Dion karena terlambat, tapi setelah itu aku berniat melanjutkan marah ku dan yang aku tahu aku pasti akan berakhir disini. Kedai es krim favorit ku.

Tak lama Dion datang dengan dua es krim di tangan kanan dan kri nya. Es krim itu untuk ku dan Cristh. Dion memang tak pernah makan es krim, karena katanya es krim hanya untuk wanita, sebenarnya aku tidak terlalu setuju dengan stetment seperti itu.

“Nah ini es krim kalian” dia memberikan es krim ku dan Cristh,

“apa aku sudah bisa melihat Baby ku tersenyum sekarang?” rayu nya pada ku yang akhir nya ku hadiahi dengan senyum lebar yang mengembang di bibir ku, tanda bahwa aku sudah mengakhiri (pura-pura) marahku.

Setelahnya kami menghabiskan sore itu dengan bersenang-senang bertiga.

Aku senang dengan perubahan Dion, dia sudah tidak terlihat murung seperti sebelum-sebelumnya, entah apa yang membuatnya dengan cepat melupakan kejadian menyakitkan itu, yang jelas sekarang dia jauh lebih baik.

Dan sekarang dia tengah tertawa lepas dengan lelucon konyol yang di buat oleh Cristh. Sudah 2 bulan aku tidak melihat Dion sesenang ini.

Dan ya, mungkin aku tidak aka tahu bagaimana cara mengatasi saat Dion sakit hati jika tidak ada Cristh diantara kami, yang jelas aku merasa persahabatan kami jadi lebih berwarna dengan kehadiaran Cristh di tengah-tengah ku dan Dion tentunya.
.............................

Do you wanna next?

Me and The GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang