Tu

22 6 0
                                    

Saat kejadian tersebut, bisa dibilang mereka tak terpisahkan, gak ada juga yang berani usik mereka, alec yang entah keras kepala perlahan mundur.

Sepertinya bule itu tau kalau cewek taksirannya gak punya rasa kedia.

Sejak saat itu, royan semakin protektif, dimana ada ayana disitu ada royan. Tapi mereka tak pernah meresmikan hubungan mereka.

Kejadian ciuman tersebut dianggap biasa oleh keduanya.

Tapi sejak itu, dosa-dosa kecil bermunculan dari keduanya.

Orang tua ayana percaya dengan royan begitu pula sebaliknya, jadi saat royan main kerumah ayana dan main dikamarnya mereka gak pernah curiga atau marah, sangking percayanya mereka dengan royan.

Dua minggu setelah kejadian itu, royan main kerumah ayana, setiap malam sabtu setelah pulang sekolah biasanya mereka punya kegiatan nonton barang.

Biasanya tiap minggu mereka melakukan itu, tapi karena minggu lalu royan dapet hukuman dari ayahnya karena di panggil keruang bk lagi, dia disiruh nge-cat pintu pagar di rumahnya.

Dimalam itu orang tua ayana sedang dinas, biasanya ayana akan sendirian dan royan yang akan menemani jika orang tua ayana lagi berpergian.

Royan memilih film horor dan royan tau ayana gak suka film horor.

Ayana duduk di kepala kasurnya bersender sampingnya royan, mereka duduk bersampingan.

Saat pembunuh psikopat tiba-tiba muncul di depan layar dengan topeng menyeramkan, dengan reflek ayana berteriak dan memeluk royan, membuat sebagian badan ayana mendemprok di tubuh royan.

Royan yang melihat sahabat ketakutan hanya bisa ketawa ngakak.

Dengan sebal ayana duduk dipangkuan royan sambil melirik-melirik ke layar laptopnya yang terbuka dihadapan mereka.

Tangan ayana masih melingkar di leher royan.

Royan pun memeluk ayana, mengusap punggungnya sambil masih terkadang tertawa kecil.

Dengan sebal ayana mengigit leher royan. Membuatnya kesakitan.

Sekarang gantian royan yang sebal, dengan cepat dibaliknya badan keduanya, membuat royan menutupi badan kecil ayana, dengan tangan yang masih dileher royan, ayana menatap sahabatnya penuh arti.

Tanpa sadar ayana menarik leher royan, membuat bibir royan bertemu dengannya untuk yang kedua kalinya.

PRISTINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang