Chapter 2

3 2 0
                                    

  "Iya Ma" Ucap Sakura.

  Tak terasa waktu telah menunjukan jam 10 malam saatnya Sakura tidur, tapi sebelum tidur ia menuliskan sesuatu seperti biasanya di buku diary nya.

  "Hei Nia kita sudah pernah bertemu bukan? Aku Levo, para warga dunia Utuh sudah tak sabar menanti mu"

  Sakura pun terbangun dari tidur nya, samar-samar ia mendengar suara dari lantai bawah tepat nya diruang tamu ia tau siapa yang sedang ribut malam-malam seperti ini, pasti lah Mama dan Papa nya. Sungguh ia sangat lelah, tapi ia coba tepis dan jalani semua. Ia pun kembali menarik selimutnya dan melirik jam yang menunjukan pukul 00:15 ia pun berdoa dan kembali menutup matanya.

****

    Alaram yang Sakura stel telah berbunyi yang menunjukkan jam 04:15 mau tak mau walaupun matanya masih mengantuk ia tetap bangun dan berkutik dengan buku pelajaran nya, ini juga termasuk hukuman yang didapatnya apabila ia melanggar sesuatu, tidur harus 6 jam 1 hari tanpa ada tidur siang, jadilah ia memutuskan untuk tidur jam 10 dan bangun jam 4 pagi.

   Seusai mengecek lagi pelajaran yang telah ia pelajari tadi malam ia mengambil buku diary nya dan menulis 'semoga akan ada hari yang tidak mengekang walau hanya satu hari aku ingin menjalaninya' ia pun menata buku pelajaran yang akan di bawa pada hari ini dan memulai aktivitas biasanya di belakang rumah yaitu menyiram tanaman kesayangan yang ia beri nama LeoLy kedengaran aneh memang tapi ia menanam bunga itu dari bibit hingga sekitar 5 inci sekarang tanaman itu sebenarnya merupakan Lioutus yang langka hanya dapat tumbuh dengan perasaan mitos nya, awalnya Sakura tidak percaya namun setelah ia mendapat biji bunga itu dengan susah payah ketika ia ikut mendaki gunung dikampung nenek nya hasil nya sungguh menakjubkan seakan-akan bunga tersebut memiliki jiwa yang sama dengannya dan tau perasaannya, misal ketika ia sedih maka bunga itu merunduk dan terlihat layu padahal sering disiram, begitupun sebaliknya.

   "Hei LeoLy kau tau? Hari ini aku harap mendapatkan hari yang menyenangkan ya! Biar nanti kamu juga tidak ikut merasakan kesedihanku kalau kamu layu aku jadi tambah sedih, karena siapa yang akan mendengarkan ku selain kamu? Ya sudah ya semoga kamu tetap segar seperti biasanya" Ucap Sakura sambil menyentuh ujung daun dan beranjak kembali ke kamarnya.

   Disisi lain Levo yang bersembunyi di balik daun tersenyum melihat kepergian Sakura.

*****

   Sakura mengayuh sepeda nya sesekali menghirup udara disekitar nya, ia sangat menyukai pemandangan ini, seolah-olah ia lupa akan tekanan demi tekanan yang sering terjadi. Ia memarkirkan sepedanya di parkir khusus sepeda di sekolah nya lalu berjalan menuju kelas nya.

   "Selamat pagi! Ra" Sapa Ryuka teman sebangku Sakura sekaligus teman dekat nya.

   "Pagi Ry" balas Sakura dengan senyum yang berhias lesung pipi nya.

   "Kamu tau sebentar lagi akan ada parade untuk merayakan ulang tahun sekolah tema kostum nya Cosplay gitu kamu mau pake kostum apa Ra?" Tanya Ryuka antusias.

   "Benarkah? Wah sepertinya menarik! Sepertinya aku belum tau baju apa yang akan aku kenakan nanti." Jawab Sakura.

   "Kalau aku sepertinya memakai kostum salah satu anime favorit ku, ya sudah pikirkan lagi ya, acara nya diadakan Minggu depan" Ucap Ryuka

   Sakura hanya menganggukkan kepalanya dan fokus ke depan karena guru yang mengajar memasuki kelas nya.

   Bel tanda pelajaran berakhir pun berbunyi, Sakura merapikan alat tulis nya dan bergegas pulang kerumah, namun baru beberapa langkah ia dipanggil oleh seseorang.

    "Sakura.. tunggu" ucap Fyuko sambil terengah-engah.

    "Iya kenapa Fyuko?" Tanya Sakura.

     "Kamu pulang sendiri?" Tanya Fyuko.

     "Iya, memangnya kenapa?" Tanya Sakura kepada lelaki didepannya ini.

    "Hm kalau tidak keberatan boleh tidak aku menumpang dengan mu? Tadi pagi aku tidak membawa motor dan naik bus, lagi pula rumah kita satu arah dan tidak terlalu jauh." Ucap Fyuko sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

    "Oh tentu saja, tapi aku memakai sepeda tidak apa-apa kan?" Tanya Sakura.

    "Tidak apa-apa" ucap Fyuko.

   Sedari tadi Sakura hanya mendengarkan Fyuko berbicara dan ia hanya memikirkan sosok tubuh kecil yang akhir-akhir ini muncul di mimpinya.

   "Hey, Sakura kamu dari tadi tidak mendengarkan ku? Huh awas saja ya! Pegangan" ucap Fyuko mengayuh sepeda dengan kecepatan tinggi membuat Sakura hampir terjatuh.

******

   Hai readers!
Jangan pelit bintang nya ya!
Semoga suka sama ceritanya

Salam author 💙

UtuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang