Empat

6K 657 16
                                    

"Taehyung, tentang Jungkook. Kau benar menyukainya?" Penasaran tingkat tinggi, Jimin hanya sekedar ingin tahu lebih lanjut saja karna temannya ini selalu membicarakan tentang Jungkook saat keadaan apapun dan selalu memuji kemolekan Jungkook.

"Jangan tanya lagi, saat pertama dia menonjokku, aku sudah langsung jatuh cinta." Dengan bangga Taehyung berucap.

"Jatuh cinta akibat tonjokan. Judul drama yang menarik." Pertanyaan yang tergiang - ngiang selama ini sudah diterjawab ternyata Taehyung teman karibnya benar menyukai Jeon Jungkook itu.

"Mulutmu sungguh Park. Apa kabar dengan teman dekat si Namjoon, kakak kelas berkulit pucat terkenal judes?" Tanya balik. Taehyung sepertinya mempunyai ganjal sama dengan Jimin.

"Kabar apanya? bahkan kami sudah bercinta." Jimin menjadi pusat Taehyung dan Hoseok saat berucap kalimat itu.

"APA!!" Teriak Taehyung dan Hoseok. Tangan Jimin sudah berada didepan dada kiri, terkejut luar biasa karena dua makhluk yang seenaknya merusak gendang telinga.

"Bisakah kalian bereaksi biasa saja, aku memang tidak ada niat mengumbar hubungan kami yang sudah berjalan hampir dua tahun. Untuk masalah bercinta itu hal biasa di zaman sekarang ck. Lagian tidak salah kalau sudah suka satu sama lain." Jimin gelengkan kepala. Taehyung dan Hoseok menelan ludah lalu ikut menggelengkan kepala.

"Lagian kekasihmu anggota Kim Namjoon." Sergah Hoseok.

"Dan Namjoon adalah mantannya." Enteng, biasa saja, tetapi jawaban Jimin menusuk teman - temannya.

"Bahkan ini lebih gila!" Hoseok melototkan mata kearah Jimin, mulutnya menganga lalu ditampar Jimin. Taehyung menepuk jidat.

"Hoseok tolong biasa saja. Ok."

"Aku sama sekali tak pernah melihat kalian bersama tapi sudah bercinta ck. Hebat kau Park Jimin.

"Sudah aku bilang aku tidak menutupinya hanya saja aku ingin kalian tahu sendiri nantinya, toh sekarang kalian sudah tahu batas gaya berpacaranku kan." Jimin meronggoh ponsel disaku yang bergetar. Ada pesan disana atas nama 'Suga Baby', ia membaca pesan lalu memasukan kembali ponsel dalam kantong celana.

"Aku harus pergi, kalian pulanglah besok kita harus mengurus si pecundang pengedar sabu. Aku duluan." Jimin pakai jaket kulit miliknya, berjalan menuju motor besar berwarna putih terparkir diantara motor milik Taehyung dan Hoseok. Berlalu setelah melambaikan tangan pada Taehyung dan Hoseok yang masih duduk dimeja tadi.

Sepeninggalan Jimin, mobil hitam terparkir didekat parkir motor Hoseok dan Taehyung. Taehyung melihat kesamping melihat pria berkemeja putih keluar dari mobil dengan langkah gontai, membuka pintu depan penunpang secara kasar, menarik tangan pemuda yang tidak asing bagi Taehyung. Mata Taehyung terfokus pada dua orang disana, Hoseok yang sibuk berbicara menceritakan sesuatu pun tak ia gubris.

Taehyung masih melihat mereka hingga menghilang dibalik gang sempit. Taehyung berfikir kenapa pemuda yang bersama pria tadi sangat mirip dengan- Jungkooknya.

Setelah berfikir, Taehyung bangkit dan disambut kerutan dahi pada Hoseok. Hoseok berniat bertanya tapi ia urungkan karna Taehyung sudah lebih dulu berjalan menuju gang sempit melewati tempat motor yang mereka parkir.

"Sampai kau mati ditanganku." Taehyung mendengar suara bergema digang. Suara itu benar suara Jungkooknya. Ia melihat Jungkook dicekik pria pemaksa tadi. Taehyung sudah melangkah beberapa langkah. Tangannya mengepal.

"KENAPA TAK BUNUH AKU SAJA SEKARANG. BAJINGAN!" Taehyung berlari ia menyerang pria itu duluan. Pria dihadapan Jungkook. Pukulan mengenai pipi kanan, pria itu tersungkur. Jungkook tak merespon lebih, ia hanya menunduk menahan amarah, menahan genangan air dipelupuk matanya.

Pria itu meludahkan darah sembarang. Taehyung tarik tangan Jungkook menuju tempat ia dan Hoseok berada.

Hoseok melihat heran kearah Taehyung yang bersama Jungkook.
"Kenapa kalian bisa bersama?" Hoseok masih bingung.

Taehyung arahkan Jungkook untuk duduk disalah satu kursi. Jungkook pegang tangan Taehyung. "Jangan mengasihaniku brengsek."

Taehyung lepas pegangan Jungkook, Taehyung tinggal Jungkook bersama Hoseok masuk kedalam supermarket. Tak lama ditangan Taehyung sudah ada minuman alkohol dan ramen. Ia serahkan semua itu depan Jungkook.

"Makan setelah itu aku antar kau pulang." Taehyung ambil jaket di kursi yang diduduki Jungkook jaket kulit miliknya ia pakaikan Jungkook, Taehyung aduk ramen dalam mangkuk lalu memberikan sumpit pada Jungkook.

"Makanlah setelah itu percayalah pada Taehyung ia akan mengantarmu dengan selamat. Aku yakin." Senyum Hoseok mengembang pada Jungkook.

"Kau baik juga ternyata." Kata Taehyung membuat Hoseok menatap risih.

TBC

No BurdenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang