Sebelas

5.2K 541 19
                                    

Taehyung membuka perlahan matanya, sinar matahari menyinari tepat keberadaan mereka diatas kasur sedang mengistirahatkan tubuh yang lelah akibat permainan semalam.

Taehyung tersenyum sendiri mengingat apa yang ia lakukan dengan Jungkook semalam. Taehyung resmi tidak perjaka saat ini, ia merasa bangga dengan diri sendiri. Memang Jimin saja bisa melakukan dengan kekasihnya- Yoongi.

Tangan Taehyung yang berada di pinggang Jungkook terusik karna ulah Jungkook yang mencari kenyamanan. Jungkook membalikan tubuh menghadap Taehyung, Taehyung bawa Jungkook pada pelukannya. Melihat wajah damai Jungkook tertidur kelelahan terlihat polos.

Taehyung elusi surai Jungkook, menaikan selimut yang menutupi mereka hingga leher Jungkook. Taehyung kecupi hidung Jungkook. Memejamkan matanya kembali.

***

Jungkook meraba disebelah tak ada Taehyung disana. Tak lama pintu terbuka memperlihatkan Taehyung tanpa atasan. Rambutnya basah ia coba keringkan dengan handuk kecil.

"Sudah bangun?" Taehyung duduk dipinggir kasur, mata Jungkook menyipit melihat Taehyung masih belum sadar sepenuhnya. Taehyung ciumi kedua mata Jungkook.

"Kalau lelah kau tidur kembali. Aku akan belikan makanan." Jungkook menggelang ia coba duduk tapi seluruh badannya terasa sakit.

"Gara-gara kau." Jungkook pukul dada Taehyung kesal. Taehyung hanya tertawa.

"Sadarlah siapa yang meminta. Selalu aku yang salah."

"Jangan bahas."

"Aku suka suaramu Jeon. Seperti ini, Taehyung ngh ahh-" Jungkook tarik surai Taehyung. Taehyung ambil tangan Jungkook. "Bercanda Jeon, kasar sekali." Taehyung elus-elus surai.

"Kim Taehyung." Panggil Jungkook, Taehyung pandang Jungkook.

Cup

Taehyung senyum, Jungkook pun begitu.

"Jaga aku." Jungkook genggam tangan Taehyung menatap serius.

"Tanpa kau suruh." Lalu mereka larut dalam ciuman.

***

Bola sukses masuk kedalam ring, pagi ini suasana dilapangan dibilang cukup riuh akibat permainan basket yang dimainkan Hoseok, Jimin, Yoongi dan juga kawan lain yang ia kenal.

Mereka libur, tentu saja bukan lapangan basket sekolah melainkan lapangan basket umum. Tak jauh dari keberadaan kediaman Jimin.

Mereka semua mengistirahatkan diri, Jimin coba menelpon Taehyung tapi Taehyung tak angkat.

"Hey kalian!" Teriak seorang berlari kecil menuju lapangan tak lupa ada seseorang manis disampingnya.

"Kim aku sudah coba menghubungimu beberapa kali bangsat." Umpat Jimin tak lupa pukulan ia berikan pada perut temannya itu.

"Aku tak bawa ponsel brengsek bisa santai sedikit."

Jungkook ambil bola basket di tangan Yoongi ia coba masukan kedalam ring. Melihat Jungkook bermain sendirian Yoongi susul Jungkook lalu mereka bermain bersama.

"Lihat betapa sexynya Jungkook ck ck." Taehyung bangga melihat tubuh yang dimiliki Jungkook.

"Bagaimana rasanya? Sepertinya pantat Jungkook enak. Itu besar sekali bung jangan lupakan pahanya." Hoseok menelan ludah saat berkata. Tatapan Taehyung tak bisa santai. Membuat Hoseok tertawa hambar.

"Ha ha ha.. apa yang aku pikirkan ah dasar ha ha." Hoseok mendekatkan diri pada Jimin.

"Sudah mencoba?" Taehyung mengerti maksud pertanyaan Jimin.

"Itu privasi." Taehyung bangkit menyusul bermain dengan Yoongi dan Jungkook.

Segerombol orang datang mereka mengenakan pakaian yang terlihat tak senonoh. Rambut yang acak-acakan tak tertata.

"Hey bisakah kalian berhenti bermain ini tempat umum dan kalian sudah lama bermain kan?  jadi berikan giliran." Salah satu dari mereka angkat bicara senyum remeh ia pancarkan. Taehyung tetap bermain sedangkan yang lain menoleh pada si pembicara.

Jimin dan Hoseok bangkit. "Kalian ingin bermain tapi kenapa tak bawa bola? Lagian masa kalian terlalu banyak untuk bermain." Jimin dekati mereka.

"Jelas sekali menggunakan bola kalian." Pria berambut merah terang merebut bola yang sedang Taehyung mainkan. Taehyung masukan kedua tangan kedalam kantong.

Mereka mengerubuni Taehyung, Jungkook dan Yoongi disana tak terlihat ingin bermain tapi lebih terlihat ingin menantang.

"Apa mau kalian sebenarnya?" Yoongi menatap datar orang-prang didepannya.

"Mudah saja, menghancurkan kalian setelah salah satu anggota kami dijebloskan kepenjara. Pengedar obat, masih mengingat mereka?" Taehyung terkekeh. Ia majukan tubuh kentara orang dihadapannya pastu pimpinan dari anggota ini.

"Apa aku melakukan hal yang salah? Dia pantas dipenjara bung." Jawaban yang diberikan sebuah pukulan mengenai rahang Taehyung. Taehyung tersenyum.

"Si bangsat." Jungkook beri pelajaran orang-orang dihadapannya. Pukulan demi pukulan Jungkook berikan.

Mereka semua menghabisi lawan mereka. "HEY KALIAN SEMUA APA YANG KALIAN LAKUKAN HAH!" Tuga orang berpakaian seragam polisi menghampiri mereka. Tak lupa tongkat yang sudah melambai-lambai. "BERHENTI KALIAN."

Semua sadar akan keberadaan tiga polisi. Jungkook tarik tangan Taehyung membawa pergi dengan berlari sekencang mungkin disusul Hoseok, Jimin, Yoongi.

Mereka tertawa, mereka merasa senang jika sudah menghadapi lawan. Gila memang tetapi itu lah yang membuat mereka merasa puas. Luka lebam diwajah adalah dimana kesenangan mereka tersalurkan.

"Wah sangat menyenangkan setelah bermain basket kita bertanding. Hari ini kita melakukan olahraga yang serius." Hoseok regangkan tangan.

"Coba saja tak ada polisi sebagai pengganggu." Yoongi jewer Jimin. "Aw Hyung sakit."

"Aku ingin sekali menghabisi mereka." Jungkook mengepalkan tangan.

"Hey sudahlah itu sudah menjadi urusan polisi sekarang." Taehyung pegang tangan Jungkook yang mengepal.

"Aku tak terima mereka memukulmu duluan tadi." Mereka semua menertawakan Jungkook. Jungkook manyunkan bibir.

"Aku lebih mengkhawatirkanmu."

TBC

Bentar lagi udah end aja ini 😭😭 gak rela kalian bakalan gak komen disini lagi huhu. Semoga kalian komen di next ff 'PEACH' dan respon bagus juga yaa.
Lapak aku tanpa kalian tak ada arinyaa cinta kalian pembaca setia💦💋

No BurdenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang