BAB 3

0 0 0
                                    

Hari kedua MOS, seluruh siswa disuruh berkumpul di aula sekolah SMA Pelita Raya. Gladys dan lainnya duduk bersebelahan di kursi yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa oleh panitia MOS, seolah-olah mereka ingin menonton pertunjukan musik.

"Baik, tugas pertama kalian adalah membuat pertunjukan musik di depan semua siswa baru, panitia, dan guru yang berada disini," kata sang senior yang kali ini adalah seorang laki-laki.

"HAH??!!" kaget semua siswa baru berbarengan.

"Kenapa, masalah?" kata kakak kelas tadi dengan nada marah. Seketika ruangan menjadi sunyi, guru-guru pun hanya diam menyaksikan.

Apakah disini senioritas di atas segalanya? batin Gladys.

"Sekarang kita akan mengundi siapa yang akan tampil pertama, kedua, dan seterusnya," kata kakak kelas tadi.

"Yang pertama tampil adalah Kelompok 3, yang kedua tampil adalah Kelompok 5, yang ketiga tampil adalah Kelompok 6..." dan seterusnya hingga pembagian nomor urut tampil selesai dibagikan.

"Gimana ini? Kita urutan ketiga tapi kita belum nyiapin apa-apa," panik Alena.

"Tenang, Len. Sekarang kita pikirin mau tampil apa di atas panggung nanti," kata Diana menenangkan Alena yang sedang panik.

"Udah udah, sekarang kita mau nampilin apa nih?" tanya Raihan sekalian menjadi penengah di antara kepanikan yang melanda Kelompok 6.

"Lo semua pada tau main musik atau nyanyi, gak?" tanya Rian kepada lainnya.

Semua mengangguk kecuali Gladys, Adit, dan Guntur. Yang lainnya melihat kepada mereka berdua.

"Gue cuma bisa nyanyi," jawab Gladys dan Guntur berbarengan.

"Oke, kalian berdua vokalis. Kalian bakal nyanyi barengan," kata Raihan.

"Gue bisa main piano," kata Diana.

"Gue drum," kata Danang.

"Gue gitar," kata Alena.

"Yaudah, kalau begitu gue bass deh," kata Raihan.

"Lah, terus gue apa? Gue gak bisa nyanyi sama gak bisa main musik," protes Adit.

"Mati aja lo," ucap Danang lalu tertawa terbahak-bahak bersama yang lain.

"Udah, lo main kecrekan aja, tuh. Di panggung ada satu warna biru," kata Raihan kepada Adit.

"Oh iya bener, gue mainin itu aja deh," kata Adit dengan semangat 45.

"Terus, lagunya apa?" tanya Diana.

Seketika suasana dalam kelompok mereka kembali hening, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

"Gue ada ide, gimana kalau misalnya kita nyanyi lagu Cinta dan Rahasia yang dinyanyiin sama Yura Yunita?" usul Gladys sambil menjentikkan jarinya.

"Setuju tuh, setuju!" jawab mereka semua barengan.

"Kalau kunci-kuncinya tau?" tanya Gladys sekali lagi.

"Tau kok," jawab mereka bersama, lagi.

Pertunjukan musik pun dimulai, setiap kelompok dengan cemas menunggu giliran mereka, tapi tidak dengan kelompok 6, mereka sibuk bermain bersama, tanpa menghiraukan tatapan tidak suka yang dilayangkan pada mereka yang sejak tadi sangat ribut.

Akhirnya, giliran mereka pun tiba. mereka dengan percaya diri naik ke atas panggung.

"Perkenalkan kami dari Kelompok 6 akan menyanyikan lagu Cinta dan Rahasia," ucap Guntur meperkenalkan kelompok kami.

Semua siswa baru, panitia, murid-murid sekolah yang bukan panitia yang juga ikut melihat, bahkan guru
melihat mereka semua dengan pandangan takjub.

Kenapa ada kelompok yang isinya cogan sama cecan semua? tanya mereka semua dalam hati dan dengan pertanyaan yang sama.

🎵Terakhir kutatap mata indahmu
Di bawah bintang bintang
Terbelah hatiku
Antara cinta dan rahasia

Kucinta padamu namun kau milik
sahabatku dilema hatiku
Andai ku bisa berkata sejujurnya

Jangan kau pilih dia
Pilihlah aku yang mampu mencintamu lebih dari dia
Bukan kuingin merebutmu dari sahabatku
Namun kau tahu
Cinta tak bisa tak bisa kau salahkan

Kucinta padamu namun kau milik
sahabatku dilema hatiku
Andai ku bisa berkata sejujurnya

Jangan kau pilih dia
Pilihlah aku yang mampu mencintamu lebih dari dia
Bukan ku ingin merebutmu dari sahabatku
Namun kau tahu
Cinta tak bisa tak bisa kau salahkan

Jangan kau pilih dia
Pilihlah aku yang mampu mencintamu lebih dari dia
Bukan ku ingin merebutmu dari sahabatku
Namun kau tahu
Cinta tak bisa tak bisa kau salahkan
Tak bisa kau salahkan
Tak bisa kau salahkan🎵

(Cinta Dan Rahasia - Glenn Fredly feat. Yura Yunita)

Semua orang pun bertepuk tangan sembari berdiri.

Kelompok kami memang hebat, ucap Gladys dalam hati.

GIVE UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang