12. Dadakan juga bisa

15 5 0
                                    

"Siapa ga?."

"Dia kagak datang." Darrel yang mengerti siapa yang dimaksud angga kemudian mengangguk mengerti lalu langsung mengambil jatah Starbucks nya brava untuk di minum.

"Sembarangan,punya gue tuh."

Angga langsung merampas starbucks jatah brava yang ada di tangan darrel sementara darrel berdecak sambil menggumam kata "pelit" dengan sangat pelan.

"Sini,itu punya brava bego." Dengan segera darrel langsung merampas kembali Starbucks yang di tangan angga yang hampir di minum.

"Ye,yang pesen gue." Bantah angga.

"Tetep punya brava entar dibungkusin." Sergah darrel yang juga gak mau kalah dan sekarang mulailah permainan rampas-rampasan antara darrel dan angga.

"Sini balikin."
"Ogah,ini punya gue."
"Ck,balikin gak."
"Ogah,ini punya gu--"

"Bisa diem gak sih kalian berdua."

Tiba-tiba milka langsung merampas starbucks yang di pegang angga lalu langsung di minumnya dengan santai tanpa melihat kedua makhluk di depan nya sudah meledak.

"Anggap aja bayar utang lo karena udah ambil cilok gue tadi."

Milka menatap angga lalu menjulurkan lidahnya dengan riang. Sementara darrel dengan angga langsung berdecak kewalahan karena percuma mau di ambil tapi udah di minum oleh milka. Secara gak langsung mereka akan berciuman lewat perantara sedotan kalau darrel dan angga merampas kembali Starbucks nya.

"Kemana sih salsa." Alana yang daritadi hanya diam sambil sesekali menatap handphone nya karena dia khawatir dengan salsa tidak ada kabar dari tadi.

"Katanya gak bisa datang ada urusan penting." Jawab angga lalu melepas jaket nya kemudian angga sampirkan ke belakang kursi.

"Kata siapa? Kak angga belum kenal salsa."

"Gak usah panggil kak na,jijik gue dengernya." Sela milka sambil memutar matanya sementara angga langsung menendang kursi milka dengan kesal.

"Kata siapa?." Tanya alana kembali ke angga.

"Brava. Tadi brava yang bilang,eh..tapi kan brava juga belum kenal kan sama salsa." Angga menanya ke darrel lalu darrel mengangguk bahwa brava belum kenal dengan salsa.

"Iya ya,brava kan belum kenal tapi kok bisa..Aneh."

Alana yang mendengar perbincangan darrel dan angga langsung berpikir bahwa sekarang antara brava dan salsa sedang terjadi sesuatu. Lalu alana langsung mencari kontak yang bernama brava di handphone nya dan untungnya alana masih menyimpan nomer brava.

"Gue keluar sebentar ya,mau telphone nyokap." Semua teman nya mempersilahkan alana keluar lalu alana langsung berdiri dari bangku dan keluar dari cafe Starbucks tersebut.

Alana langsung menekan tombol panggil dan sambungan pun terhubung.

***

"Gimana dokter Sean?."

Tante mila langsung bangkit dari bangkunya dan menghampiri dokter tersebut dengan mengharapkan hasil yang baik. Brava pun juga menghampiri dokter tersebut kemudian memegang pundak mama nya agar tenang.

"Apa pasien tadi terkena benturan tajam?."

"Iya dok pasien tadi terbentur,tapi benturan nya tidak terlalu tajam." Jawab brava dengan cepat.

"Ikut ke ruangan saya dok,dengan anaknya." Brava dan tante mila mengangguk dan langsung mengikuti dokter Sean.

Dokter Sean dan tante mila itu sudah sangat kenal karena tante mila juga dokter,tapi bidang tante mila di ahli jantung sementara dokter Sean di ahli bedah. Sementara brava juga sudah sangat dikenal oleh beberapa teman mama nya yang menjadi dokter karena dulu waktu kecilnya sering diajak ke rumah sakit.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang