10. Jailangkung

30 6 0
                                    

"Gue ke meja sana dulu bro." Tunjuk angga ke arah meja yang disana terdapat tiga cewek yang mengobrol dengan asik nya.

"Mau apa lo?." Darrel bertanya sambil menarik lengan angga yang mau berdiri,kemudian terduduk kembali karena lengan nya ditarik.

"Gue penasaran aja,daritadi cewek yang rambut nya gak di kuncir nengok kesini mulu."

Lalu darrel dan brava mengalihkan pandangan nya ke arah meja yang mau dituju angga tadi. Ternyata disana terdapat salsa dan dua teman nya yang tidak dikenali oleh darrel tapi brava mengenali cewek yang duduk di depan salsa. Lalu brava mengalihkan pandangan nya kembali ke makanan nya. Sementara darrel masih penasaran apa yang akan dilakukan oleh angga terhadap salsa dan teman-teman nya.

"Duluan,lihat nanti ketiga cewek itu bakal tertarik sama gue."

"Kalo nggak tertarik,traktir kita ke Starbucks nanti,siap nggak?." Tantang darrel dengan senyum mengejek nya.

"Tenang,masalah kecil." Lalu darrel melepaskan cekalan nya kemudian angga menuju ke meja salsa dan dua temen nya tersebut.

***

"Hai."

Sapa seorang cowok di samping meja alana,salsa,milka lalu dengan seenak nya angga mengambil satu cilok di mangkuk milka dan memakan nya tanpa melihat yang punya cilok sudah naik kemarahan nya. Sementara salsa dan alana menautkan alis nya karena heran melihat cowok yang sudah mengambil cilok milka.

"Lo."

Milka meninju lengan angga sangat keras karena tidak rela cilok nya diambil oleh angga,sementara angga mengelus lengan nya sambil tersenyum ke milka,dan milka sama sekali tidak tergoda dengan senyuman angga bahkan milka ingin menghabisi cowok di samping nya ini.

"Kenapa ngambil cilok gue." Omel milka sambil menatap tajam ke angga.

"Karena pengen ngambil."

Angga menjawab dengan santai,lalu mengalihkan pandangan nya ke arah dua cewek yang hanya menatap perdebatan nya dengan milka.

"Ada yang mau nanya?."

Salsa dan alana menautkan dahinya kembali karena tiba-tiba angga menanyakan hal yang tidak masuk akal dan tadi datang dengan seenak nya lalu mengambil cilok milka dan memakan nya dengan seenak nya tanpa melihat yang punya sudah ada di puncak kemarahan,dan sekarang dengan santai nya dia bicara seolah salsa,milka,dan alana ingin menanyakan sesuatu.

"Nggak ada,pergi lo." Usir milka dengan tatapan seperti mengeluarkan percikan api yang sangat tajam. Angga menoleh dan tersenyum mengejek ke milka.

"Nggak nanya sama lo." Jangan ditanya lagi sekarang puncak amarah milka sebentar lagi akan meledak.

"Dia temen gue."

"Hubungan nya sama lo?."

"Ya karena dia temen gue,jadi gue juga berhak menjawab."

"Dasar aneh."

BRAAAAAKKK............

Nah benar kan udah meledak amarah milka,kita lihat aksi apa yang akan diperbuat milka kepada angga.

"Perlu dikasih pelajaran ya lo."

Milka berdiri dari bangkunya dan semua orang yang ada di kantin telah menatap kegaduhan yang diciptakan milka dan angga,alana memegang tangan milka untuk duduk kembali tapi ya gimana lagi namanya milka anak keras kepala walaupun disuruh untuk gini dia tetep gitu.

"Woo...tenang gue gak cari keributan entar sore kalian gue tunggu di Starbucks,datang ya undangan dari orang ganteng."

"Najis muji diri sendiri." Milka nyolot,lalu angga menoleh sambil tersenyum.

"Baguslah,entar lo harus datang kalo nggak besok gue cium."

Bola mata milka hampir keluar menatap angga dengan percikan api yang sangat panas, seolah milka ingin menghabisi cowok itu sekarang.

Sementara salsa dan alana dikejutkan kembali karena tiba-tiba angga mengajak nya ke Starbucks dan yang di undang tanpa orang yang dia kenal. Dasar orang aneh.

"Datang ya."

Teriak angga sambil berjalan menuju ke meja kantin bagian pojok dan terlihat darrel sedang menertawai nya karena angga gagal menarik perhatian ketiga cewek tersebut,sementara brava hanya tersenyum miring.

"Dasar jailangkung."

Lalu salsa dan alana menertawakan nya dan membuat milka semakin badmood.

***

"Hahahaha...apa gue bilang,lo gak akan berhasil." Angga menatap darrel dengan sebal yang masih menertawakan nya karena gagal menarik perhatian.

"Lihat aja nanti,bakal berhasil kok."
Sahut angga yang masih menatap ketiga cewek tersebut,lalu menoleh ke darrel dan brava sambil tersenyum.

"Lo berdua target nya." Darrel dan brava tidak faham apa yang di maksud angga.

"Terserah lo,asal gak lupa diri bro." Ucap darrel lalu mengambil es teh nya di meja yang hampir habis.

"Iye iye entar ke Starbucks."

Jawab angga dengan malas,lalu mereka kembali memakan bakso nya yang hampir habis dan sesekali tertawa karena mendengar tebak-tebakan angga yang tidak masuk akal. Dan sesekali brava menatap ke meja ketiga cewek yang digoda oleh angga tadi.

"Permainan di mulai."

Permainan dimulaii,jangan pernah bosen yaaa. Tunggu chapter berikutnya.

Seeyou:))

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang