JINGGA

120 6 1
                                    

Dia Jingga. wanita manis, baik hati. yang saking manisnya semutpun takut untuk menggigitnya. karna takut diabetes. Dia peri di dunia nyata yang membawa perubahan hidup untuk semua orang yang berada di dekatnya.

TENTANG JINGGA

Aku pertama kali bertemu denganya di sebuah taman, ketika menikmati segarnya es kelapa diwaktu siang yang panas. Aku kenal denganya semua karna owen. teman kecil, muda, dan tua ku nanti. Sekarang aku dan Jingga sudah kontakkan selama 2 bulan. Aku dan Jingga selalu chattingan di tiap malam, sebelum tidur. Aku dan Jingga seperti orang berpacaran, hanya saja belum resmi.

Aku senang ketika aku dan Jingga jalan-jalan sore di kota ini. Aku dan jingga mempunyai satu kesamaan yang sama-sama kita suka, kita sama-sama menyukai suasana senja. Dan Ketika aku menanyakan kenapa dia menyukai senja, dia menjawab "karna aku merasa lebih hidup ketika suasana ini, kalo kamu kenapa suka senja?"

"aku suka senja karna senja beri aku pelajaran tentang hal yang indah takkan selamanya ada, terkadang yang indah juga bakalan pergi, padahal kita belum puas, kita masih ingin bersamanya." itu jawabanku di depanya, tapi dalam hatiku, "aku suka senja karna dia sama seperti Kanad." dia pergi seenaknya tanpa memikirkan orang yang menyukainya.


Tidak setiap hari aku dan Jingga menikmati senja bersama, hanya di waktu tertentu saja. tapi aku dan jingga sering melakukanya, hingga perasaanku yang hanya sekedar suka berubah menjadi perasaan yang sepertinya sayang. Ketika perasaan itu muncul ada satu titik di benak ku, aku ingin dialah orang yang pantas untukku dan aku perjuangkan.

Aku ingin mengungkapkanya, tapi aku takut pertemanan yang seperti pacaran ini berubah derastis, ketika dia menolakku. yaa tapi sebagai lelaki aku juga takut jika aku telat, ada bajingan lain yang mendahuluiku. Dari ketakutanku itu akhirnya aku akan menyatakannya ketika dia bertambah umur, di hari menetasnya, tepat DI hari ulangtahunya.


21 januari, tanggal yang sangat cantik bagi ku, waktu itu. di tanggal itu Jingga membuat satu acara yang tidak terlalu besar, di sebuah cafe yang lumayan terkenal di kota bima. disitu aku membuat sedikit momen dimana momen itu nanti akan aku beri satu titik tepat untuk aku menyatakannya.

Malam tepat jam 20:00 aku star dari rumah, bersama 6 temanku. sekitar 21 menit waktu perjalanan hingga kami sampai di sana. tepat, tepat di depan cafe itu, di tempat parkiran motor kami duduk. kami tidak langsung masuk, malu, karna banyak mantanku disitu. 15 menit kami duduk di parkiran motor, Jingga menelponku, dia menanyakan aku sudah sampai atau blum. aku menjawab sudah, tapi gk berani masuk, malu.

Jingga keluar meninggalkan acaranya, untuk menjemputku agar masuk bersama di cafe itu. kami berjalan, bersama-sama. Dan tepat di gerbang cafe itu aku menyatakan semuanya, aku menyatakan perasaanku.

"Jingga (kutarik tanganya) ini hadiah ulangtahun mu" (aku memberikan sebuah qur'an warna emas, yang di bungkusi kertas kado warna merah muda)

"waaah makasih yah Alfa, ini apa?"

"itu hadiah murah, tapi manfaatnya besar, emas juga kalah" aku sambil tersenyum

"hahahahah, ayo masuk"

"Jingga"

"apa lagi Alfa?"

"masih ada satu lagi"

"apa?"

"i love you Jinggaaaaaaaaa, kamu mau gak jadi pacarku?" sambil memegang buket yang ku arahkan kepadanya.

Di saksikan ratusan mata, di kelilingi puluhan tubuh, aku sangat takut jika dia akan menolakku. tapi, dia menjawab.

"kenapa gak nyatain dari dulu?" sambil tersenyum lebar.


Aku kaget dengan jawabanya, apa aku bodoh? hahaha biarlah aku tak peduli, yang penting sekarang aku senang karna jadian dengannya.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kanad dan senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang